816Agent
816WIN

Kamis, 06 Juni 2019

KM Lintas Timur Tenggelam, Seorang ABK 4 Hari Terombang Ambing di Laut

KM Lintas Timur Tenggelam, Seorang ABK 4 Hari Terombang Ambing di LautKapal Motor (KM) Lintas Timur tenggelam di perairan Selat Taliabo, Provinsi Maluku Utara. Badan SAR Nasional Palu, Sulawesi Tengah mengerahkan KM SAR Bhisma untuk melakukan pencarian.

Kepala Kantor SAR Palu Basrano mengatakan, KM Lintas Timur membawa 18 orang awak kapal di nakhodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi berlayar dari Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara menuju Morowali, Sulawesi Tengah mengangkut bahan bangunan (semen).
Dari informasi diterima Basarnas, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/6) sekitar pukul 14.00 WITA. Dalam perjalanan mesin kapal rusak, sehingga kapten kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin.
"Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran, dalam perjalanan mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca buruk membuat kapal oleng dan tidak bisa dikendalikan," tutur Basrano.
Dari kecelakaan laut tersebut, satu orang Anak Buah Kapal (ABK) selamat terapung di lautan selama empat hari, sementara 17 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR.
"Tim SAR terus berupaya mencari 17 orang yang masih hilang akibat kecelakaan laut dibantu satu kapal KM SAR Bhisma yang baru didatangkan dari Kantor SAR Batam," tambahnya.
Basarnas Palu mengerahkan 15 personel melalui Pos SAR Luwuk melakukan pencarian di wilayah Perairan Kabupaten Banggai dan sekitarnya, hingga kini baru satu korban di temukan.
Dia menyebut, pencarian berada di koordinat 134'4.31"E - 12221'45.35"E hingga 129'34.25"S - 12235'12.19"E di arah timur perairan Sulawesi Tengah.
"Kondisi cuaca hujan sedang dengan tinggi gelombang dua sampai 2,5 meter," ungkap Basrano.
Kapal tersebut milik PT Citra Baru Adi Nusantara. Ke-18 ABK KM Lintas Timur atas nama Martinus Matitaputi (Nahkoda), Rifki, Seken, Krisna, Muh Amri,Zulkifli, Lukas, Karno, Bas, Riko, Yoga, Sigil Olimam, Lukmi, Amis, Yakub (korban selamat), Bahar, Jefri dan Nur.
Menurut Yakub (33), warga Kota Ambon tersebut, KM Lintas Timur mengalami mati mesin sehingga mereka harus singgah di Lolak, Maluku Utara, untuk memperbaiki. Setelah berlayar dari Lolak, mesin kapal kembali mati dan semua lampu penerangan ikut mati. Para awak kapal berusaha memperbaiki kerusakan namun gagal.
Saat itu, kata Yakub, kondisi cuaca sangat buruk dan gelombang cukup tinggi sehingga posisi kapal tidak bisa dikendalikan saat terhempas gelombang besar.
"Kapten kapal kemudian memerintahkan kami semua untuk meninggalkan kapal. Posisi kapal saat itu berada di sekitar Taliabo, Maluku Utara," ujarnya.
Yakub kemudian terapung-apung di laut selama empat hari, hingga melintas MV Nurbayaksar dan menyelamatkannya pada Selasa (4/6) petang.