816Agent
816WIN

Rabu, 12 Juni 2019

8 Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi Terjadi Selama Lebaran, 2 Meninggal Dunia

8 Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi Terjadi Selama Lebaran, 2 Meninggal DuniaSebanyak 8 peristiwa kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas tol Solo-Ngawi selama arus mudik dan balik Lebaran 2019. Dari kecelakaan tersebut 2 korban di antaranya meninggal dunia.

Manajer Area PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Sih Wiyono, mengatakan kebanyakan kecelakaan tersebut disebabkan adanya pecah ban. Pecah ban terjadi akibat para pengemudi melebihi kecepatan maksimal yang ditentukan.
"Penyebabnya rata-rata pecah ban. Jadi kondisi ban tidak sesuai dengan kecepatan mobil yang dikemudikan," ujar Sih Wiyono, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/6).
Menurut dia, kecepatan yang ditentukan di ruas tol Solo-Ngawi maksimal adalah 80 kilometer per jam di area Solo-Sragen. Sedangkan untuk Sragen-Ngawi kecepatan maksimal yang diizinkan adalah 100 kilometer per jam. Peristiwa kecelakaan tersebut, lanjut dia terjadi hampir merata di wilayah Ngawi Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Para pengemudi yang mengalami kecelakaan tersebut, memacu kendaraannya melebihi batas yang ditentukan.
"Ke depan kita akan perbanyak spanduk-spanduk peringatan kepada para pemudik. Agar kecelakaan seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
Sementara itu kecelakaan yang merenggut jiwa terjadi pada Selasa (11/6) kemarin. Seorang korban bernama Maurent yang masih berusia 5 tahun meninggal dunia dan 6 korban lainnya mengalami luka ringan.
Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dani Permana Putra menyampaikan, kecelakaan terjadi pukul 08.30 WIB melibatkan dua mobil yang salah satunya ditumpangi anggota TNI dan keluarga. Kedua mobil berjalan kearah barat atau Kota Solo.
"Kecelakaan terjadi kemarin di jalur B KM 519 - 519.200 Dukuh Ketonggo RT 14/14, Desa Karangmalang Kecamatan Masaran, Sragen. Satu orang penumpang meninggal dunia," kata Dani.
Menurut Dani, kecelakaan terjadi antara Isuzu Mu-X dengan nomor polisi B 1970 SLO dengan Daihatsu Xenia B 2469 UBA. Akibat peristiwa tersebut kedua mobil mengalami kerusakan cukup parah. Kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp 70 juta.
"Semula mobil Xenia dan Isuzu Mu-X berjalan searah dari arah timur ke barat. Posisi Xenia di depan lajur paling kanan dan mobil Isuzu di belakangnya di lajur tengah. Setelah mendekati lokasi Xenia mengalami pecah ban belakang kiri, kemudian kendaraan oleng ke kiri.
"Pengemudi Isuzu Mu-X tidak bisa menguasai laju kendaraannya dan menabrak Xenia, sehingga terjadi laka lantas," terangnya.