816Agent
816WIN

Kamis, 27 Juni 2019

300 Desa di Sumatera Selatan Rawan Kebakaran Hutan

300 Desa di Sumatera Selatan Rawan Kebakaran HutanAkhir musim hujan, titik panas mulai bermunculan di sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan. Petugas sudah siap bergerak menanggulangi kebakaran yang terjadi.

Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, di bulan Juni ini ada 28 titik yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota. Terbanyak berada di Muara Enim yang berjumlah 14 titik, Penukal Abab Lematang Ilir 6 titik, dan Lubuklinggau, Ogan Ilir, serta Banyuasin masing-masing 2 titik.
Jumlah hotspot bulan ini cenderung menurun dibanding Mei 2019 yang terdapat 139 titik. Pada bulan itu terbesar di Musi Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Musi Rawas, dan Lahat.
"Dua bulan ini hotspot mulai muncul, terutama di daerah yang memang dikategorikan rawan karhutla," ungkap Ansori, Rabu (26/6).
Menurut dia, titik panas maupun titik api diprediksi terus bermunculan seiring datangnya musim kemarau Juli mendatang berdasarkan prakiraan BMKG. Hal ini perlu diwaspadai sejak dini agar karhutla tidak meluas yang menimbulkan kabut asap.
"Ada 6.000 personel pemadam darat dikerahkan, terdiri dari TNI, polri, BPBD, dibantu masyarakat, belum lagi dibantu beberapa unit helikopter melalui water boombing," ujarnya.
Dia menjelaskan, ada 300 desa di sembilan kabupaten masuk rawan karhutla. Dari total itu, 100 desa diantaranya mendapat perhatian serius penanganan karhutla karena mayoritas memiliki lahan gambut. Semuanya berada di empat kabupaten, yakni di OKI, Ogan Ilir, Muba, dan Banyuasin.
"Tapi tetap semua karhutla yang terjadi tetap ditangani. Kami membutuhkan peran masyarakat untuk terlibat menangani, termasuk juga tidak membakar saat membuka lahan," ucapnya.