816Agent
816WIN

Bandar Bola 816agent

Bandar Bola 816agent

Judi Bola

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Prediksi Bola 816Agent

Prediksi Bola

Kamis, 28 Mei 2020

Kesal Kendaraan Pinjaman Saat Lebaran Ditagih, Heri Bakar Motor dan Mobil Adik

Kesal Kendaraan Pinjaman Saat Lebaran Ditagih, Heri Bakar Motor dan Mobil Adik

Satreskrim Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan, meringkus pelaku pengerusakan kendaraan, Heri Kurniawan (34). Motif pengerusakan dilatarbelakangi sakit hati karena motor pinjamannya diminta oleh korban yang tak lain adiknya sendiri.
Pelaku meminjam motor jenis Yamaha Nmax milik korban Nanda Agustina (28) untuk berlebaran ke kampung halaman istrinya di Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya, Musi Rawas Utara, Sabtu (23/5). Pelaku pun berangkat setelah dikabulkan oleh adiknya.
Keesokan harinya atau di hari lebaran, korban mengirim pesan singkat kepada pelaku agar segera mengembalikan motor itu karena akan dipakai keponakannya. Namun, pelaku menolak dan beralasan masih bersilaturahmi dengan keluarga. Terjadilah pertengkaran antara keduanya lewat pesan singkat WhatsApp.
Pada Senin (25/5), pelaku pulang menemui korban di Lubuklinggau. Pelaku langsung emosi dengan mengeluarkan mobil Honda City milik korban dari garasi. Pelaku merusak mobil itu dengan melempar tabung gas dan batu bata.
Tak puas, pelaku mendorong motor Yamaha Nmax yang baru saja dikembalikannya kepada korban. Motor itu terbalik yang membuat bahan bakarnya berceceran. Pelaku lantas mengambil korek gas dan membakar motor itu sampai hangus.
Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP Alex Andriyan mengungkapkan, tersangka diringkus tanpa perlawanan di rumahnya di Jalan Raya Lubuk Kupang, Kecamatan Lubuklinggau Selatan, beberapa saat usai korban melapor. Dari pengakuan korban, dirinya mengalami kerugian Rp30 juta akibat perbuatan tersangka.
"Tersangka berdalih kesal motor itu ditagih padahal masih silaturahmi di kampung," ungkap Alex, Rabu (27/5).
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 187 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara. Barang bukti disita korek gas, tabung gas elpiji, batu bata, mobi dan motor milik korban.
"Motor korban sudah hangus, sedangkan mobil rusak, dominan kaca pecah. Tersangka mengaku menyesal karena korbannya tak lain adalah adik kandungnya sendiri," kata dia.

Panik Diserang Lawan Saat Tawuran, Pemuda Nekat Melompat ke Sungai

Panik Diserang Lawan Saat Tawuran, Pemuda Nekat Melompat ke Sungai

Tim SAR gabungan masih mencari seorang pemuda yang tenggelam di Sungai Irigasi Tarum Timur lokasi Cinangon Timur Kecamatan Karawang Wetan Karawang. Korban diketahui bernama Kasmita (22) beralamat di Gang Remaja RT 2 RW 2 Kecamatan Karawang wetan.
Petugas Basarnas Bandung Rudi mengatakan, informasi diperoleh korban tenggelam dini hari setelah loncat hingga terbawa arus sungai Tarum Timur. Petugas masih melakukan pencarian korban di titik pertama korban tenggelam.
"Kita setelah mendapat laporan langsung ke TKP mencari korban tenggelam," kata Rudi, di lokasi kejadian, Rabu (27/5).
Menurut informasi, kata Rudi, korban diketahui bernama Kasmita (22). Sebelum kejadian, korban bersama temannya diduga terlibat tawuran karena panik diserang lawannya yang membawa senjata tajam akhirnya loncat ke sungai dan tenggelam.
"Satu orang loncat ke sungai ketika tawuran karena panik di serang orang dengan senjata tajam," tandasnya.
Rudi mengatakan, tim rescue saat ini masih melakukan pencarian terhadap korban. Radius pencarian diperluas sekitar satu kilometer dari tempat korban melompat.
"Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban," tandasnya.

Kesal Tak Dipinjami Duit, Pelajar SMK Tusuk Siswi SMP Hingga Kritis

Kesal Tak Dipinjami Duit, Pelajar SMK Tusuk Siswi SMP Hingga Kritis

Kesal tak dipinjami uang, pelajar SMK di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, berinisial GP (17) nekat melakukan penganiayaan kepada siswi SMP berinisial DJ (14). Korban kini dalam kondisi kritis karena mengalami sembilan luka tusukan.
Peristiwa itu terjadi ketika korban dijemput pelaku untuk pergi ke villa Bukit Sulap, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau, Selasa (26/5) siang. Sebelumnya, pelaku mengirim pesan melalui media sosial agar bertemu di tempat itu.
Sesampai di villa, pelaku mengajak turun ke bawah tetapi ditolak korban. Pelaku yang telah merencanakan penganiayaan langsung emosi.
Pelaku menusuk korban secara membabi buta dan mengambil ponsel, power bank, dan uang Rp 40 ribu. Setelah itu, pelaku kabur meninggalkan korban terkapar dengan luka sebanyak sembilan tusukan di pinggang, perut, paha, dan lengan kiri.
Warga yang menemukan korban langsung mengevakuasi ke rumah sakit dan kondisinya kritis. Orang tua korban melapor ke polisi.
Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP Alex Andriyan mengungkapkan, tersangka ditangkap tanpa perlawanan saat bermain di warnet tak jauh dari kediamannya di Lubuklinggau Timur II beberapa jam usai kejadian. Polisi mendapatkan barang milik korban termasuk sebilah pisau dari tangannya yang kini dijadikan bukti perkara.
"Tersangka mengakui semua perbuatannya. Dia menganiaya korban dengan modus mengajak bertemu di suatu tempat, di sanalah dia menjalankan aksinya," ungkap Alex, Rabu (27/5).
Dari keterangan tersangka, penusukan dilakukan lantaran sakit hati karena tak dipinjami uang oleh korban. Pelaku terancam pidana separuh dari hukuman maksimal dalam Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
"Motifnya karena sakit hati. Tapi masih kita lakukan pemeriksaan mendalam untuk mengungkap motif lain," pungkasnya.

Dampak Covid-19, Puskesmas Ditutup Sementara di Kota Medan Bertambah Menjadi Tiga

Dampak Covid-19, Puskesmas Ditutup Sementara di Kota Medan Bertambah Menjadi Tiga

Jumlah puskesmas di Kota Medan yang ditutup sementara bertambah menjadi tiga. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mengalihkan sementara layanan di tiga Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Sumut, Edwin Effendy mengatakan, tiga Puskesmas yang ditutup sementara yakni Puskesmas PB Selayang II Medan, ditutup sejak Selasa (26/5) dan dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan.
Kemudian Puskesmas Kota Matsum ditutup sejak Rabu (27/5), layanannya dialihkan ke Puskesmas Medan Area Selatan di Jalan Medan Area Selatan untuk wilayah Kota Matsum II & IV serta Puskesmas Sukaramai di Jalan AR Hakim Gang Kantil untuk wilayah Kota Matsum I & Sei Rengas Permata.
Selanjutnya Puskesmas Medan Sunggal ditutup sejak Rabu (27/5), layanannya dialihkan sementara ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Seroja di Jalan Puskesmas Seroja dan Pustu Tanjung Rejo di Jalan Setia Budi.
Edwin mengatakan, penutupan di Puskesmas PB Selayang II Medan dan Puskesmas Kota Matsum setelah kepala Puskesmas setempat dinyatakan terpapar Covid-19.
Sementara penutupan di Puskesmas Medan Sunggal setelah ada pegawai di Puskesmas tersebut juga positif Covid-19.
"Karenanya kami mengimbau kepada masyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan. Sebab siapapun dapat terpapar Covid-19 termasuk petugas medis," katanya.

Residivis Pembuat Petasan Meninggal Saat Hendak Perbaiki Mercon Gagal Meletus

Residivis Pembuat Petasan Meninggal Saat Hendak Perbaiki Mercon Gagal Meletus

Sebuah ledakan hebat terjadi di salah satu rumah di Dusun Beringin Lawang, Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur, Rabu (27/5) siang. Berdasarkan keterangan polisi, penyebab ledakan adalah mercon yang 'tidak sengaja' meledak di dalam rumah yang dikenal sebagai juragan mercon.
Meski ledakan cukup keras, namun tidak ada kerusakan pada rumah yang ada di pelosok desa tersebut. Namun, satu orang meninggal, satu orang luka berat dan satu orang luka ringan akibat peristiwa tersebut.
"Pemilik rumah menjadi korban meninggal karena luka serius. Petasan tersebut meledak saat sedang dibuat atau diperbaiki oleh pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Fran Dalanta Kembaren saat dikonfirmasi.
Korban meninggal yakni pemilik rumah yang bernama Sukarto (55). Sedangkan korban luka berat dan luka ringan masing-masing atas nama Samuel Rizal (15) dan Rifan Rafilah (15) yang merupakan tetangga satu desa dengan korban.
Fran belum menjelaskan Kronologi lengkap dari peristiwa tersebut. "Tim masih di lapangan untuk mengumpulkan barang bukti, dan keterangan saksi," ujar Fran.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Jenggawah, AKP Sunarto menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika salah satu dari dua korban luka tersebut membeli petasan ke korban Sukarto, beberapa hari sebelum lebaran.
"Korban yang meninggal ini memang keahliannya dan profesinya adalah perajin petasan. Dia sudah pernah kita tangkap 2 tahun yang lalu dan sudah dijatuhi hukuman 7 bulan penjara," ujar Sunarto.
Sayangnya, setelah bebas sekitar setahun yang lalu, Sukarto kembali menekuni profesinya sebagai pembuat petasan.
"Korban yakni remaja yang terluka ini, membeli petasan untuk diledakkan pada hari lebaran kemarin. Tetapi ternyata tidak meledak. Sehingga mereka berdua kembali ke rumah korban meninggal, mungkin minta diperbaiki atau ganti yang baru," papar Sunarto.
Karena itu, Sukarto lantas memperbaiki petasan yang gagal meledak itu. Antara lain dengan cara di bor. Namun nahas, justru petasan tersebut meledak hebat di rumah itu. Petasan yang meledak itu memiliki diameter 10-15 sentimeter dan panjang 20-25 sentimeter.
"Meledak dahsyat dan banyak asap yang keluar dari ledakan. Korban yang luka berat di rujuk ke RSUD Balung," tutur Sunarto.
Adapun korban Sukarto langsung meninggal karena luka yang cukup serius. Yakni dada yang berlubang, pipi bawah hingga leher yang luka robek, serta jari tangan kanan yang putus.
Kasus ini mendapat perhatian serius dari Polres Jember. Beberapa saat setelah tersiar kejadian ini, Kapolres Jember, AKBP Aris Supriyono langsung mengunjungi lokasi. Tim Inafis juga sudah dikerahkan untuk menggali mencari alat bukti.
"Kita akan buru sumber bahan peledak," pungkas Sunarto.

New Normal di Bali Akan Genjot Wisata Alam

New Normal di Bali Akan Genjot Wisata Alam

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menerangkan, saat ini Pemprov Bali telah memikirkan dan mengkaji langkah menghidupkan kembali pariwisata Bali setelah Covid-19. Khususnya, dalam promosi utama dari Bali seperti budaya, alam atau hal lainnya.
"Mengingat jika pariwisata akan dibuka maka pemerintah harus siap dengan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu, saat ini Pemprov Bali telah merancang SOP detail dari protokol kesehatan dalam masing-masing sektor," kata Cok Ace di Denpasar, Bali, Rabu (27/5).
Dia mengatakan, jika nantinya pemerintah pusat mengizinkan Bali kembali dibuka sebagai destinasi pariwisata, maka Pemprov Bali tidak akan membuka semua tempat-tempat wisata. Melainkan, secara bertahap terlebih dahulu, dengan selalu mengevaluasi efektivitas protokol kesehatan yang diterapkan.
Hal itu, kata dia, dilakukan agar wisatawan yang datang ke Bali merasa aman dan nyaman dan kembali lagi ke negaranya dengan aman dan nyaman. Selain, itu juga dilakukan untuk menjaga citra Bali sebagai tujuan favorite pariwisata dunia.
"Untuk itu SOP protokol kesehatan yang berfokus pada kesehatan, kebersihan dan keamanan tersebut masih disusun secara terperinci dipersiapkan oleh tim," imbuhya.
Selain itu, Cok Ace menerangkan bahwa jika dilihat dari daya tarik Wisata Bali selama ini. Maka terhadap budaya daya tarik wisman sebesar 65 persen alam 30 persen dan wisata buatan 5 persen. Namun, dengan adanya pandemi ini, maka tidak mungkin untuk menampilkan budaya seperti tari-tarian dan beberapa pertunjukan lainnya.
Maka untuk itu, Pemprov Bali akan mengacu pada pilihan kedua yaitu mengedepankan daya tarik alam, di mana di dalam alam juga terdapat nilai suasanah budaya yang dapat menarik hati para wisatawan. Untuk itu, diharapkan promosi Bali kedepannya dapat berjalan dengan lancar.
"Nilai budaya Bali yang menjiwai daya tarik lainnya masih relevan untuk dikembangkan. Untuk itu mari kita jadikan alam Bali sebagai daya tarik pariwisata Bali. Mari kita Back to nature, memadukan nilai kearifan lokal dengan protokol kesehatan," ujar Cok Ace.

Gara-gara Handphone Hilang, Anak Disiram Bensin dan Dibakar Sang Ayah

Gara-gara Handphone Hilang, Anak Disiram Bensin dan Dibakar Sang Ayah

Seorang anak AF (12) warga Dusun Tempuran, Desa Losari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung menderita luka bakar cukup parah di sebagian tubuhnya setelah disiram bensin kemudian disulut api oleh ayahnya AF (37).
Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian di Temanggung, Rabu, kejadian sekitar pukul 15.15 WIB tersebut diduga bermula ayah korban bertengkar dengan korban karena anak pinjam telepon seluler milik ayahnya yang kemudian diketahui hilang.
Kemudian tanpa kontrol ayah korban menyedot bensin dari sepeda motor yang terparkir di teras rumah. Kemudian bensin disiramkan ke tubuh korban dan disulut dengan korek api. Akibat kejadian tersebut korban menderita luka bakar cukup parah dan ayah korban juga menderita luka bakar sebagian tubuhnya.
Selanjutnya korban dan pelaku ditolong oleh tetangga dan langsung dibawa ke RSUD Temanggung.
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M. Alfan Armin ketika dihubungi membenarkan kejadian tersebut dan polisi telah mengamankan tempat kejadian perkara dan mengadakan penyelidikan lebih lanjut.
"Memang betul kejadian itu, anak mengalami luka bakar dan sempat dirawat di RSUD Temanggung, namun sekarang sudah dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta," ujarnya. 
Namun, katanya, untuk kronologis kejadian dan motifnya masih didalami dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Polda Kalteng Amankan Pasutri Bawa Sabu di Palangka Raya

Polda Kalteng Amankan Pasutri Bawa Sabu di Palangka Raya

Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Tengah menangkap pasangan suami istri (pasutri). Mereka diduga membawa sabu sekitar 500 gram saat melintas di kawasan Posko Lintas Batas Jalan Mahir Mahar lingkar luar, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Tengah, Kombes Bonny Djianto mengatakan, adanya tangkapan pasutri di pos lintas batas. Penangkapan tersebut dilakukan ketika pasutri tersebut sedang menggunakan Honda Mobilio warna putih dengan Nomor Polisi KH 1351 FG.
"Benar keduanya sudah diamankan di Mapolda Kalteng beserta barang buktinya," katanya saat dihubungi, Kamis (28/5).
Dia mengungkapkan, perkara tersebut masih dalam pengembangan guna mengungkap jaringan lainnya yang diduga berada di Kota Palangka Raya.
Seperti dilansir dari Antara, Penanggung jawab Posko Sebangau Alman P Pakpahan yang juga Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya membenarkan adanya penangkapan yang sempat menghebohkan warga di kawasan Kecamatan Sebangau.
"Yang diamankan itu satu orang tapi dia bersama istrinya di dalam mobil. Katanya emang sudah target tim Direktorat Narkoba Polda Kalteng juga," tutupnya.

Ratusan Personel Gabungan Cek Persiapan New Normal di Kalsel

Ratusan Personel Gabungan Cek Persiapan New Normal di Kalsel

Sebanyak ratusan petugas gabungan dari Polri, TNI, pemerintah daerah (Pemda) dan Dinkes disiagakan guna mengamankan pelaksanaan 'new normal' di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hari ini, petugas akan meninjau langsung lokasi pengamanan.
"Hari ini kita bersama Pemda dan Korem akan turun langsung dengan Tim ke pasar dan mal untuk laksanakan pengecekan terkait penegakan disiplin. Personel ada 646," kata Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Nico Afintam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5).
Dia mengajak kepada pengelola mal, pasar dan seluruh elemen masyarakat Kalimantan Selatan agar selalu mengikuti protokol kesehatan sebagai upaya percepatan penanganan wabah virus Corona atau Covid-19.
"Harapan agar masyarakat lebih tertib dan taat dalam mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona" ujarnya.
Nico berharap, agar masyarakat Kalimantan Selatan siap menghadapi new normal tersebut.
"Mohon kerjasamanya, mari kita dukung kebijakan pemerintah untuk mengikuti segala aturan yang di terapkan selama penerapan New Normal. Kami mengedepankan edukasi dan preemtif dalam penegakkan disiplin," pungkasnya.

Motor Oleng, Pengedara Tewas Usai Jatuh dari Jembatan Setinggi 6 Meter

Seorang pengendara sepeda motor tiba-tiba oleng saat melintasi jembatan, lalu jatuh ke sungai. Kecelakaan tunggal itu terjadi di Banjar Dangin Pangkung, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menerima informasi kecelakaan tersebut pada Rabu (27/5) petang. Teman korban melihat motor tersebut oleng saat berada di tengah jembatan sampai ke pinggir. Pelapor merupakan Perbekel Kekeran, Mengwi bernama I Nyoman Suarda dan korban bernama I Gede Restu.
"Info yang kami terima dari pelapor mengatakan bahwa malam itu temannya mengikuti dari belakang, dilihat korban jatuh namun motornya masih berada di pinggir jembatan karena terhalang pembatas," kata Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, Kamis (28/5).
Kemudian, sekitar pukul 22.40 Wita tim SAR gabungan bersama masyarakat mencari dari titik korban jatuh dan menyisir arah aliran sungai. Tinggi jembatan sekitar 6 meter, namun ada jalan akses menuju sungai.
Kurang lebih satu jam, korban berhasil ditemukan dan selanjutnya dievakuasi menggunakan tandu. Jenazahnya ditemukan 70 meter arah selatan dari lokasi kejadian.
"Badan sungai cukup lebar namun tak terlalu dalam, dilihat dari jarak ditemukannya korban sepertinya jenazah terbawa aliran sungai, terlihat ada luka di bagian kepala," ungkap Darmada.
Selanjutnya korban dibawa menuju Rumah Sakit Mangusadha Badung dengan menggunakan ambulance PMI Kabupaten Badung.

Selasa, 26 Mei 2020

Kesal Diejek Belum Menikah, Pemuda di Bandung Tikam Teman Hingga Tewas

Kesal Diejek Belum Menikah, Pemuda di Bandung Tikam Teman Hingga Tewas

Di momen hari Lebaran Idulfitri 1441 Hijriah pada Minggu (24/5), JS harus berurusan dengan hukum. Penyebabnya setelah lelaki itu diduga menusuk tepat di bagian dada temannya berinisial Y menggunakan senjata tajam hingga meninggal dunia.
Peristiwa itu bermula saat tersangka, korban dan tiga orang lainnya berkumpul untuk menenggak minuman keras pada pagi hari. Di sela perbincangan, korban mengatakan hal yang membuat tersangka sakit hati berkaitan dengan statusnya yang masih belum menikah.
"Saat kumpul, (tersangka) diejek oleh korban Y, Ah si eta mah da teu bisa maca moal ngartieun, matak can kawin-kawin (Ah, dia mah tidak bisa membaca, enggak bakal ngerti, makanya belum menikah)," ujar Kapolsek Baleendah, Kompol Priyono saat dikonfirmasi, Senin (25/5).
Setelah selesai berkumpul, JS pulang ke rumah dengan menyimpan dendam. Siang harinya, ia memutuskan untuk kembali mengajak minum minuman keras di rumah korban.
Setelah bertemu, tersangka memberikan uang patungan untuk digunakan membeli minuman keras. Saat itulah, tersangka dengan cepat mengambil pisau yang dibekalnya dari rumah, kemudian menusukkannya ke dada korban yang tengah lengah.
Korban mengalami pendarahan hebat hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal. Di lain pihak, tersangka memilih untuk langsung menyerahkan diri ke Kantor Polisi.
“Inafis Polresta Bandung dan Unit Reskrim Polsek Baleendah sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Tersangka sudah berada di sel tahanan,” pungkasnya.

Takut Ketahuan Melahirkan, Seorang Bidan Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pacar

Takut Ketahuan Melahirkan, Seorang Bidan Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pacar

Kepolisian Resor Barito Utara, Kalimantan Tengah, menangkap pelaku yang membuang sekaligus membunuh bayi laki-laki yang merupakan seorang bidan berinisial NTL (24) warga Desa Bintang Ninggi II, RT 05, Teweh Selatan.
"Pelaku membunuh sekaligus pembuang bayi itu adalah seorang bidan yang juga ibu kandung bayi tersebut," kata Kapolres Barito Utara AKBP Dodo Hendro Kusuma melalui Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang di Muara Teweh, Senin (25/5).
Pelaku yang merupakan seorang honorer Puskesmas Pembantu Desa Bintang Ninggi I itu ditangkap tim gabungan dari personel Sat Reskrim Polres Barito Utara dan Polsek Bukit Sawit pada Minggu (24/5) atau bertepatan dengan Lebaran, Minggu (24/5) pukul 23.50 WIB, di tempat tinggalnya sementara, yaitu di ruang Kelas VI SD Bintang Ninggi II yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya. Bayi itu diduga hasil hubungannya dengan pacarnya. Informasi ini setelah pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Berdasarkan hasil interogasi secara intensif, akhirnya tersangka mengakui telah telah membunuh bayi laki-laki yang baru dilahirkannya pada hari Jumat (22/5) sekitar pukul 21.00 WIB di rumahnya," kata Kristanto.
Menurut keterangan tersangka kepada polisi, perempuan itu melahirkan bayi laki-laki tanpa bantuan persalinan orang lain. Pada saat tersangka merasakan tanda-tanda akan melahirkan, dia ke dapur dan melahirkan di tempat itu.
Setelah bayi lahir, tersangka menyumpal mulut bayi dengan menggunakan pembalut wanita yang telah digulung dan dilipat sampai dengan bayi tersebut tidak mengeluarkan suara tangisan.
Selanjutnya, tersangka memasukkan tembuni dan bayi laki-laki tersebut ke dalam kantong plastik warna hitam yang sebelumnya telah berisi sampah dapur.
Bayi tersebut dibuang ke tumpukan dahan dan ranting bekas ditebang atau dipotong yang berada tidak jauh dari dapur rumah tersangka.
"Selama proses kehamilan, melahirkan, kemudian pembunuhan terhadap bayi laki-laki tersebut, kedua orang tuanya tidak mengetahui," kata Kasat Reskrim.
Saat ini tersangka sudah diamankan di Markas Polres Barito Utara beserta sejumlah barang bukti, di antaranya pembalut wanita dan kantong plastik warna hitam.
Peristiwa pembunuhan bayi tersebut terjadi pada hari Minggu (24/5) pukul 17.10 WIB di Desa Bintang Ninggi II RT 05 Kecamatan Teweh Selatan.

Polisi Bantu Persalinan Seorang Tunawisma di Trotoar Jalanan Karawang

Polisi Bantu Persalinan Seorang Tunawisma di Trotoar Jalanan Karawang

Anggota Polisi Polsek Karawang kota dan dua anggota medis Pos Check Poin Kupoh membantu proses persalinan perempuan tunawisma yang melahirkan di pinggir jalan depan ruko Tanjungpura Karawang, peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 Wib.
Anggota Polisi Polsek Karawang kota berpangkat Brigadir Adi Kriswanto mengatakan awalnya mendapat laporan ada seorang ibu akan melahirkan di pinggir jalan, setelah mendapat laporan langsung menuju tempat kejadian perkara bersama dua orang tenaga medis yang sedang piket di pos chek poin.
"Awalnya mendapat laporan ada seorang ibu tergeletak di pinggir jalan, kita langsung bergerak ke lokasi sesuai laporan," kata Adi Kriswanto, Senin (25/5).
Saat diperiksa, kata Adi, seorang perempuan berusia 25 tahun tanpa identitas tersebut sedang melahirkan, bertiga langsung melakukan tindakan proses persalinan dan akhirnya anak yang dilahirkan selamat hingga akhirnya orangtua dan bayi yang baru dilahirkan dievakuasi menggunakan angkot ke Puskesmas Karawang .
"Perempuan mengaku bernama Sanah melahirkan seorang bayi laki-laki dengan normal dan selamat," terang Adi.
Kapolsek Karawang, Iwan Ridwan membenarkan peristiwa tersebut, perempuan dan bayi laki-laki masih dalam perawatan medis puskesmas Karawang, karena perempuan tersebut diduga seorang tunawisma tanpa identitas.
"Sudah ditangani medis kondisi bayi sehat dan normal dengan berat 2 kg," kata Iwan.
Iwan juga mengaku akan memberikan bantuan alat-alat keperluan bayi setelah menjalani persalinan secara darurat oleh anggota Sabhara Polres Karawang. Pihaknya belum mengetahui identitas perempuan yang melahirkan tersebut.
"Kami masih cari keluarganya. Kemungkinan masih orang Karawang," ucapnya.

Positif Covid-19, WNI Perawat di Kuwait Meninggal Dunia Setelah Dirawat Satu Bulan

Positif Covid-19, WNI Perawat di Kuwait Meninggal Dunia Setelah Dirawat Satu Bulan

Nanang Suyono (42), seorang warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai perawat di Kuwait mengembuskan napas terakhir pada Senin (25/5) dini hari waktu setempat setelah satu bulan menderita Covid-19. Hal itu disampaikan Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK).
"Kami menyampaikan dukacita yang mendalam atas kematian salah satu frontliners perawat Indonesia. Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di Kuwait," kata Ketua FDIK Ibnu Munzir di Jakarta, Senin (25/5) malam.
Almarhum Nanang adalah perawat yang bekerja di Pusat Dialisis Khalid Abdul Mohsen Al-Nafisi di Rumah Sakit Al-Sabah, Kuwait, yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona pada 25 April lalu.
Ia langsung menerima penanganan medis di rumah sakit, kemudian dipindahkan ke ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Jaber, yang merupakan lokasi pusat perawatan pasien Covid-19 di Kuwait.
Menurut Ibnu, pihaknya mendapatkan informasi bahwa jenazah Nanang telah dimakamkan pukul 9 pagi waktu setempat di sebuah pemakaman umum di Sulaibikhat, distrik di Ibu Kota Kuwait City.
Total sebanyak 58 orang WNI di Kuwait didiagnosis terkena Covid-19 per 25 Mei, "Sebagian besar dari mereka adalah perawat, dengan jumlah 46 orang," menurut data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Covid-19 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kuwait.
Dalam catatan waktu yang sama, dua pasien di antaranya meninggal dunia. Selain Almarhum Nanang, seorang WNI perempuan meninggal dunia pada 22 Mei.
Kepada WNI di Kuwait lainnya yang tidak terpapar virus Corona namun mengalami kesulitan akibat wabah Covid-19, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuwait City bersama FDIK dan PPNI serta sejumlah organisasi lainnya secara aktif memberikan bantuan.
"Sudah lebih dari seribu paket sembako telah disalurkan kepada WNI yang mengalami penundaan pembayaran gaji dan memerlukan bantuan pangan. Juga ada bantuan obat-obatan suplemen dan untuk penderita Covid-19," ujar Ibnu.

Polri: 135 Napi Asimilasi Kembali Ditangkap, Terbanyak di Jateng dan Sumut

Polri: 135 Napi Asimilasi Kembali Ditangkap, Terbanyak di Jateng dan Sumut

Mabes Polri mencatat hingga hari kedua Lebaran, Senin (25/5) ada 135 narapidana asimilasi yang kembali ditangkap Polri karena berulah.
"Sampai hari kedua Lebaran, jumlah narapidana yang kembali ditangkap polisi karena melakukan pidana ada 135 orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dihubungi, di Jakarta, Senin (25/5) malam.
Sebelumnya, hingga Selasa (19/5), Polri telah menangkap 125 narapidana ‎asimilasi karena mereka kembali melakukan kejahatan. Sepekan kemudian napi asimilasi yang ditangkap bertambah 10 orang.
Kombes Ramadhan menjelaskan 135 narapidana ini‎ ditangani di 23 Polda. Polda yang paling banyak menangani narapidana asimilasi yakni Polda Jawa Tengah dan Polda Sumatera Utara yang masing-masing menangkap 17 orang.
Selanjutnya Polda ‎Riau menangani 12 narapidana asimilasi. Kemudian Polda Jawa Barat menangani 11 napi dan Polda Kalbar menangani 10 napi.
Polda Sumbar dan Polda Jatim masing-masing menangani 7 narapidana‎; Polda Metro Jaya, Polda Lampung, Polda Sumsel menangani masing-masing 6 narapidana dan Polda Sulteng, Polda DIY menangani masing-masing 5 narapidana.
Kemudian Polda Kaltim, Polda Kalsel menangani masing-masing 4 narapidana. Polda Banten, Polda Kaltara, Polda Kalteng, Polda Sulsel menangani masing-masing 3 narapidana.
Polda Sulut menangani 2 narapidana. Polda NTB, NTT, Papua Barat dan Bali masing-masing menangani 1 narapidana.

Kasus Pencurian Paling Banyak

Jenis kejahatan yang dominan dilakukan para napi asimilasi tersebut adalah kejahatan pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan kekerasan, narkoba, penganiayaan dan pengeroyokan, pemerkosaan dan pencabulan.
"Ada juga kasus penipuan dan penggelapan, perjudian dan pembunuhan," tuturnya.
Motif napi asimilasi yang kembali melakukan kejahatan umumnya karena faktor ekonomi, terutama pada kejahatan terhadap properti seperti curat, curas dan curanmor.
Selain itu, motif lainnya, kata Ramadhan, ada yang didorong karena rasa sakit hati dan dendam sehingga melakukan tindakan pengeroyokan dan penganiayaan bahkan sampai pembunuhan.

Penerapan 'New Normal', Jokowi Kerahkan TNI-Polri Disiplinkan Warga di 4 Provinsi

Penerapan 'New Normal', Jokowi Kerahkan TNI-Polri Disiplinkan Warga di 4 Provinsi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau kesiapan 'new normal' sarana publik di stasiun MRT di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5). Jokowi meninjau kesiapan stasiun untuk beroperasi di bawah kondisi normal yang baru di tengah pandemi Covid-19.
Jokowi meninjau mengenakan kemeja lengan putih lengan panjang dan menggunakan masker berwarna abu-abu. Ia sempat memutari stasiun MRT sambil mengecek fasilitas yang disediakan.
Presiden meninjau bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Jokowi memutuskan untuk menerjunkan aparat TNI dan Polri di titik titik keramaian. Hal itu untuk mendisiplinkan masyarakat di lapangan untuk mencegah terinfeksi corona.
"Pagi hari ini saya datang ke stasiun MRT dalam rangka untuk memastikan mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri pasukan untuk berada di titik titik keramaian dalam rangka mendisiplinkan lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti program kesehatan sesuai dengan PSBB," kata Jokowi.
Pendisiplinan ini akan digelar di empat provinsi dan 25 kabupaten dan kota pada hari ini. Jokowi berharap dengan adanya aparat masyarakat bisa lebih disiplin di lapangan.
"Kita harapkan nantinya dengan dimulainya TNI dan Polri ikut secara masif mendisiplinkan masyarakat, menyadarkan masyarakat, mengingatkan masyarakat kita harapkan kurva dari penyebaran Covid akan semakin menurun," tuturnya.
Jokowi berharap dengan masifnya keterlibatan anggota TNI-Polri mendisiplinkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan Covid-19 akan membuat kurva penyebaran virus corona di tanah air menurun.
"Kita lihat R0 (jumlah orang yang ditulari oleh tiap orang sakit) beberapa provinsi sudah di bawah satu dan kita harap semoga turun dengan digelarnya pasukan TNI-Polri secara masif," kata Jokowi.

Jumat, 22 Mei 2020

Kades di Wonogiri Dikeroyok Usai Ketahuan Main Serong dengan Perempuan Desa

Kades di Wonogiri Dikeroyok Usai Ketahuan Main Serong dengan Perempuan Desa

Seorang Kepala Desa (Kades) Karangtengah, Wonogiri, berinisial BD menjadi korban pengeroyokan belum lama ini. Polisi pun sudah menetapkan tujuh tersangka dan salah satunya adalah suami dari perempuan selingkuhan BD.
Seperti diketahui, sang kades, BD terlibat kasus perzinaan dengan AN warga Dusun Manggis, Desa Temboro, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri pada 26 Maret 2020 lalu. Saat itu, perselingkuhan itu dipergoki oleh suami AN, SW.
SW kemudian melaporkan keduanya dengan kasus perzinaan. BD dan AN ditetapkan sebagai tersangka namun tidak ditahan. Kemudian, BD dikeroyok oleh sejumlah orang. Dia lantas melapor ke polisi. Dan kini, kasus pengeroyokan terhadap Kades Karangtengah Wonogiri itu sudah terungkap.
Polisi sudah menetapkan tujuh tersangka yang semuanya adalah warga Dusun Manggis. Salah satunya adalah suami AN yakni SW, dan enam tersangka lainnya adalah Tm, AP, Sn, Slo, Tn, dan Yn.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Wonogiri, Iptu Ghala Rimba Doa Sirrang menuturkan telah mengantongi sejumlah alat bukti, di antaranya hasil visum atas luka-luka yang dialami BD, dan sejumlah barang bukti yang digunakan saat pengeroyokan terjadi.
Polisi juga memiliki bukti pendukung, seperti foto dan video yang merekam saat terjadinya peristiwa pengeroyokan itu. Selain itu para tersangka pun mengaku menganiaya BD secara bersama-sama.
"Berkas perkara tak lama lagi kami limpahkan ke kejaksaan (pelimpahan tahap satu)," kata Ghala, Kamis (21/5).
Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, ketujuh tersangka itu tak ditahan. Ghala mengatakan para tersangka ini hanya wajib lapor. Dia mengatakan alasan tersangka tak ditahan karena kooperatif dan demi menjaga lingkungan tetap kondusif.
"Kami pastikan kasus dugaan perzinaan dan pengeroyokan ini sampai ke meja hijau. Berkas perkara dugaan perzinaan sudah kami limpahkan ke kejaksaan (pelimpahan tahap I). Kedua perkara kami tangani secara profesional," ucap Ghala. 

Lahir Saat Masa Pandemi, Bayi Jerapah di Bali Diberi Nama Corona

Lahir Saat Masa Pandemi, Bayi Jerapah di Bali Diberi Nama Corona

Ada kabar membahagiakan datang dari Bali Safari Park, Kabupaten Gianyar, Bali. Seekor bayi jerapah yang lucu dan menggemaskan baru saja lahir tanggal 9 April 2020 lalu.
Oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, bayi jerapah itu diberi nama Corona. Pemberian nama itu karena bayi jerapah betina lahir bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Yohana Kusumaningtyas, selaku tim dokter hewan Taman Safari Indonesia (TSI) Group, menerangkan bayi jerapah ini lahir dari pasangan indukan bernama Sophie dan pejantan bernama Matadi. Proses kelahiran Corona berjalan dengan lancar dan tim dokter memantau proses kelahirannya melalui kamera CCTV.
"Setelah dua jam Sophie mengalami kontraksi, lahirlah bayi jerapah dalam kondisi yang sehat. Selang beberapa waktu tampak respon positif dari Sophie yang menjilati Corona. Ini merupakan pertanda bahwa ia menunjukkan perhatian baik terhadap bayinya," kata Yohana, Jumat (22/5).
Yohana menceritakan, jerapah Sopfie mengalami masa kehamilan selama kurang lebih 15 bulan. Sejak awal kehamilan, kondisi Sophie selalu dipantau oleh keeper (perawat satwa), dokter hewan, dan asisten kurator. Mereka rutin memeriksa kondisi kehamilan dan kesehatan Sophie setiap hari.
"Kami memberikan perawatan terbaik dan pakan berkualitas seperti, wortel, kacang panjang dan daun kaliandra untuk indukan jerapah selama masa kehamilan hingga nanti menyusui. Bayi jerapah masih menyusu sejak kelahiran hingga usia empat bulan," imbuh Yohana.
Jerapah Giraffa camelopardalis merupakan jenis endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat.
Tinggi jerapah jantan dapat mencapai 4,8 sampai 5,5 meter dengan berat hingga mencapai 1.360 kilogram. Kemudian, untuk jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.
"Saat ini, Corona dalam kondisi sehat. Ia masih berada dalam pengasuhan langsung oleh induknya Sopfie," ujar Yohana.
Selain itu, dengan adanya tambahan satu ekor jerapah, maka total jumlah jerapah di Bali Safari menjadi 5 ekor, yang terdiri dari 2 jantan dan 3 betina.
Saat ini, Bali Safari Park masih ditutup sementara dalam rangka mencegah mata rantai penyebaran Covid-19 sejak 23 Maret 2020 lalu. Sementara program konservasi satwa tetap berjalan di Bali Safari.
Termasuk salah satunya adalah pengembangbiakan satwa dan perawatannya. Satwa-satwa tetap diberi pakan secara rutin dan normal. Kondisinya pun selalu dimonitor tim medis.
"Terlebih lagi, satwa hamil yang wajib mendapatkan perawatan esktra demi kesehatan bayinya. Begitu pula dengan anakan satwa seperti Corona yang mendapat perawatan ekstra agar kesehatannya tetap terjaga," ujar Yohana.
"Sehingga nantinya mampu berbaur dengan kawanan jerapah lainnya di Bali Safari. Selama Bali Safari tutup sementara, perkembangan Corona akan selalu dikabarkan melalui akun media sosial resmi Bali Safari. Dengan begitu, masyarakat tetap keep in touch dengan baby jerapah yang lucu dan menggemaskan ini, hingga nanti bisa bertemu langsung setelah Bali Safari dibuka kembali menerima pengunjung," ujar Yohana.

Jumlah Kasus Corona di Jatim Meledak, Ini Penjelasannya

Jumlah Kasus Corona di Jatim Meledak, Ini Penjelasannya

Meledaknya jumlah kasus corona atau Covid-19 baru di Jawa Timur, dijawab oleh tim gugus tugas covid-19. Sebab, pada Kamis (21/5) kemarin, angka penambahan kasus corona di Jatim, mendominasi secara nasional.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan, tambahan baru kasus Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 502 orang itu didominasi dari dua klaster baru. Yakni rumah sakit (RS) dan pemudik yang baru tiba di Jatim.
"Banyaknya tambahan kasus positif Covid-19 baru yang bermunculan, kebanyakan berasal dari klaster-klaster yang sudah ada. Namun ada klaster baru yakni klaster rumah sakit dan pemudik yang baru tiba di Jatim," katanya, Jumat (22/5).
Dia menambahkan, dari klaster rumah sakit atau nakes, ada penambahan menjadi 20 orang dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 12 di antaranya tenaga kesehatan, 4 dokter dan 3 dokter spesialis. Ia menyebut, RS menjadi titik yang rawan penyebaran Covid-19, baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Mereka semuanya bukan dari tenaga medis yang melayani pasien Covid-19. Tidak menutup kemungkinan, mereka tertular saat memberikan pelayanan di RS," ujarnya.
Selain tenaga kesehatan, pihaknya juga menemukan adanya penularan Covid-19, dari klaster baru pemudik, baik yang berasal dari luar negeri maupun antar kota. Salah satunya di Kabupaten Probolinggo.
"Jumlahnya tidak besar, yakni 11 orang. Tapi potensi penularannya ke yang lain besar. Di samping itu juga ada penularan dari orang yang baru dari luar kota," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, mengatakan, salah satu penyebab banyaknya kasus Covid-19 di Jatim, adalah mobilitas dari penumpang transportasi udara.
Dari laporan yang ia dapatkan, grafik transportasi udara di Bandara Juanda Intenational Surabaya, terus mengalami kenaikan dari hari ke hari. Sedangkan untuk kendaraan darat yang keluar masuk Surabaya sebagai episentrum Covid-19 Jatim, tidak terlalu signifikan dan relatif stabil.
"Per hari bisa mencapai 1.400-1.500 penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Jatim. Walaupun sudah dilakukan screening, tapi ini juga bagian dari faktor yang bisa menaikkan jumlah kasus Covid-19 di Jatim," katanya.

Pingsan di Pasar, Seorang Warga Pekanbaru Ditangani Pakai Protokol Covid-19

Pingsan di Pasar, Seorang Warga Pekanbaru Ditangani Pakai Protokol Covid-19

Y, warga Kota Pekanbaru meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad usai tidak sadarkan diri di Pasar Cik Puan, Kamis (21/5). Warga tersebut diduga terjangkit virus corona (Covid-19).
"Innalillahi wa innaillaihi rojiun, pasiennya meninggal dunia jam 18.45 WIB, setelah dilakukan upaya maksimal dari tim. Sudah dilakukan swab, dan akan dipulasarakan sesuai protokol Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir kepada wartawan, Jumat (22/5).
Mimi menjelaskan, pasien Y meninggal pada usia 70 tahun. Keluarganya menyatakan pasien punya riwayat sakit jantung. Namun, hasil pemeriksaan bagian syaraf tidak menunjukkan tanda-tanda stroke. Diagnosa menunjukkan pasien mengalami infeksi paru.
"Ada tanda infeksi ringan di paru," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis pagi, sekitar pukul 07.45 WIB, pasien Y pingsan di Pasar Cik Puan. Lelaki berusia 70 tahun itu langsung ditangani Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Langsat dengan protokol Covid-19. Pasien langsung dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.
Setelah itu, pihak kepolisian melakukan penyemprotan disinfektan di tempat ditemukannya pasien itu di Pasar Cik Puan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Jumat pagi ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada 108 orang. Rinciannya, 39 orang dirawat, 63 sudah sehat dan pulang, dan 6 orang meninggal.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 1.233 orang. Rinciannya 160 masih dirawat, 935 dinyatakan negatif Covid-19, dan 138 meninggal.
Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) ada 63.801, dengan rincian yang sudah selesai pemantauan 57.474 orang.
Sebanyak 6 daerah di Riau masih dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu Kota Pekanbaru, Dumai, Kampar, Pelalawan, Siak, dan Bengkalis. Namun demikian, Wali Kota Pekanbaru menyatakan melonggarkan PSBB jelang Lebaran, dengan memperbolehkan semua tempat usaha buka kembali, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.

4 Hari Hanyut, Seorang Warga Sragen Tinggal di Bantaran Kali Ditemukan Tewas

4 Hari Hanyut, Seorang Warga Sragen Tinggal di Bantaran Kali Ditemukan Tewas

Setelah melakukan pencarian selama empat hari, tim SAR gabungan menemukan jenazah Tukiran (60), warga Klembon RT 33, Desa Pilang, Masaran, Sragen yang hanyut di Sungai Grompol, sejak 18 Mei. Tim SAR gabungan menemukan korban Jumat (22/5) pukul 09.00 WIB.
"Korban yang hanyut di Sungai Grompol berhasil ditemukan di bawah jembatan Ndrojo, Sambungmacan, Sragen dalam keadaan meninggal dunia," ujar Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro, Jumat (22/5).
Menurut dia, jarak penemuan sejauh 40 kilometer dari lokasi awal kejadian. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Sragen untuk proses Forensik Tim Inafis Polres Sragen.
"Dengan ini operasi SAR ditutup dan SRU dikembalikan ke kesatuan masing-masing," katanya.
Tukiran selama dua tahun terakhir hidup di tepi sungai desa setempat. Dia hanyut saat debit air naik. Tim SAR gabungan hingga melakukan pencarian hingga Jumat pagi.
Yohan menyampaikan, Tukiran mulai menghilang dari sungai pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB. Karena sejam sebelumnya, salah satu kerabatnya bernama Suyatmi masih mengirimkan makanan. Merasa khawatir dengan keselamatan korban, Suyatmi mengajak Tukiran agar naik ke atas. Namun ajakan tersebut ditolak.
"Kemarin itu pas Bu Suyatmi datang, air masih dang kalau. Karena ibu Suyatmi merasa pikirannya kurang enak, pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB, ia pergi ke sungai dan ternyata korban sudah tidak ada," katanya.