816Agent
816WIN

Bandar Bola 816agent

Bandar Bola 816agent

Judi Bola

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Prediksi Bola 816Agent

Prediksi Bola

Minggu, 29 Desember 2019

Minum Kopi dan Teh Secara Teratur Bisa Jadi Cara Cegah Bertambahnya Berat Badan

Minum Kopi dan Teh Secara Teratur Bisa Jadi Cara Cegah Bertambahnya Berat Badan

Kopi merupakan minuman favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Minuman satu ini menjadi salah satu cara bagi banyak orang untuk mengawali pagi agar lebih segar dan bertenaga.
Sejumlah manfaat juga diketahui bisa berdampak luar biasa terhadap kesehatan seseorang. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa konsumsi kafein termasuk kopi bisa membantu dalam mencegah bertambahnya berat badan.
Dilansir dari NY Post, peneliti dari University of Illinois mengungkap bahwa konsumsi kafein bisa membatasi bertambahnya berat badan serta produksi kolesterol. Hal ini bakal tetap didapat bahkan ketika mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
Hasil temuan ini didapat berdasar penelitian terhadap sekelompok tikus. Mereka diberi makanan dengan kandungan karbohidrat antara 40 hingga 45 persen serta 15 persen protenin selama 4 minggu.
Tikus-tikus ini diberi juga teh yang kaya kandungan fitokimia, flavonoid, serta asam amino. Kandungan kafein pada tiap porsi berkisar antara 65 hingga 130 miligram. Tikus-tikus ini juga diberikan sumber kafein lainnya.
Pada akhir eksperiman, peneliti mengetahui bahwa tikus yang mengonsumsi kafein memiliki jumlah lemak tubuh yang secara signifikan lebih rendah. Mereka menemukan bahwa kafein menurunkan penyerapan lemak hingga 22 persen dan mengurngai bertambahnya berat badan hingga 16 persen.
Ketika diterapkan pada manusia, peneliti mengungkap bahwa mengonsumsi empat cangkir kopi setiap hari bisa mencegah bertambahnya berat badan.
"Tergantung dari temuan, teh dan kafein bisa digolongkan sebagai agen anti obesitas. Hasil penelitian ini bisa disesuaikan pada manusia untuk memahami peran teh dan kafein sebagai strategi potensial untuk mencegah kelebihan berat badan dan obesitas, serta sejumlah masalah metabolisme yang berhubungan dengan kondisi ini," terang peneliti Elvira Gonzalez de Mejia.
"Konsumsi kafein dari teh atau sumber lainnya menghilangkan dampak negatif dari lemak tinggi, makanan tinggi sukrosa pada komposisi tubuh karena modulasi dari sejumlah enzim lipogenik tertentu baik pada jaringan adiposa dan hati," sambungnya.

Sopir Taksi Online di Palembang Tewas Dibunuh Penumpang

Sopir Taksi Online di Palembang Tewas Dibunuh Penumpang

Seorang sopir taksi online di Kota Palembang tewas dibegal penumpangnya pada Sabtu pukul 22.00 WIB/ Dua pelaku diamankan polisi dan warga hingga salah satunya babak belur.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan korban bernama Ruslan Sani (34) warga Perumahan Griya Harapan C, Kecamatan Sako Kota Palembang.
"Para pelaku ingin membuang mayat korban di wilayah Gandus masih menggunakan mobil korban, namun aksi mereka dipergoki warga setempat," kata Kombes Pol Anom Setyadi, Minggu (29/12).
Menurut dia pengungkapan kasus pembegalan bermula saat mobil Toyota Avanza warna hitam BG 1442 RP terlihat mondar-mandir di kompleks Perumahan Gandus Asri Palembang. Sekelompok warga mencoba mendekati mobil tersebut namun pengemudi justru melarikan diri.
Warga yang mengejar karena curiga akhirnya menangkap pelaku dan menghancurkan mobil. Dari dalam mobil tersebut warga ternyata menemukan tubuh korban yang diperkirakan korban begal dan masih bersimbah darah, sehingga warga langsung mengevakuasinya.
Namun warga hanya berhasil mengamankan satu pelaku, sementara satu pelaku lain kabur. Polisi pun langsung turun ke lokasi untuk mengepung dan menangkap pelaku lain itu. Kedua pelaku kemudian di bawa ke Polrestabes Palembang.
"Korban meninggal dengan luka bekas benda tajam di bagian tubuh sebelah kiri dari perut, dada dan kepala," tambah Anom.

Sempat Kirim Pesan

Korban diketahui merupakan sopir taksi online baru satu tahun terakhir. Sebab sehari-hari korban bekerja sebagai honorer di Rumah Sakit Muhammad Husein Palembang.
Salah seorang tetangga korban, Aldi, mengatakan korban sempat mengirimkan pesan terkait lokasi pengantaran sebelum terjadi pembegalan.
"Jika melihat rekam GPS, korban mengantarkan penumpang (pelaku) dari Jalan Kolonel Atmo ke arah Gandus," ujar Aldi.
Saat ini kedua pelaku masih diperiksa Satreskrim Polrestabes Palembang untuk mengetahui motif dan mengembangkan kasus tersebut.

Mengemis di Depok, Dua WNA Berhasil Kumpulkan Puluhan Juta

Mengemis di Depok, Dua WNA Berhasil Kumpulkan Puluhan Juta

Dua orang warga negara asing (WNA) asal Pakistan diamankan petugas Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kota Depok. Kedua WNA itu adalah FG dan MAG. Pasalnya keduanya diduga menyalahgunakan izin tinggal di Indonesia.
Mereka dilaporkan oleh warga karena meminta sumbangan. Warga melaporkan bahwa WNA tersebut kerap memaksa ketika meminta sumbangan. Mereka biasanya mendatangi pengurus masjid, musala dan warga.
Saking seringnya warga didatangi WNA tersebut sampai-sampai warga merekam dan diviralkan di sosial media. Atas dasar laporan tersebut maka petugas Imigrasi pun menindaklanjuti.
"Penangkapan dua WNA Pakistan ini berawal informasi dari warga yang viral di media sosial (Depok24Jam) meminta minta secara paksa. Kami amankan di sebuah masjid sekitar Margonda," kata Kasubsi Intelijen Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kota Depok Joko Ardianto Wibowo, Sabtu (28/12).
Dari keterangan keduanya, mereka mengaku berasal dari Pakistan dan memiliki izin tinggal untuk beberapa kali perjalanan dengan penjamin PT. GTI. Setelah diselidiki ternyata ketua WNA itu tidak mengetahui soal agensi yang menjaminnya. Sehingga pihaknya mensinyalir PT tersebut mendatangkan orang asing tanpa tujuannya yang tidak jelas.
"Setelah kami dalami mereka meminta minta ke Indonesia untuk mengumpulkan uang, yang nantinya dikirim ke suatu lembaga yang berada di Pakistan bernama Madrasa Arabiah. Mereka mengumpulkan uang lalu mengirimkan hasil pungutan tersebut melalui western union ke seseorang bernama ABG yaitu seorang warga negara Pakistan juga," paparnya.
Mereka datang ke Indonesia menggunakan visa D212, dimana di Indonesia itu mereka hanya bisa tinggal 60 hari. Lalu pergi ke negara lain dan kembali lagi ke Indonesia untuk mengumpulkan uang.
"Kami lihat dua WNA ini sudah dua kali ke Indonesia," jelas Joko.
Kedua WNA Pakistan ini dijerat Pasal 122 huruf A dan B Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 dengan hukuman penjara paling lama 5 tahun, dan denda Rp 500 juta.
"Mereka ini terbukti menyalahgunakan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian izin tinggal yang diberikan," ungkapnya.
Sementara itu, dua WNA Pakistan ini telah melakukan transaksi transfer ke seseorang berinisial ABG di Pakistan sebanyak Rp 39 juta. Mereka mentransfer uang melalui Westren Union yang dikumpulkan dari para pengurus musala dan masjid yang ada di Kota Depok, Bogor, dan Kota Bekasi.
"Uangnya sudah dikirim. Tapi masih ada barang bukti uang hasil meminta minta kepada dewan kemakmuran masjid sebanyak Rp 713 ribu," ujarnya.
Menurutnya, aksi dua WNA ini sudah mengganggu ketertiban umum dan meresahkan warga. Bahkan, laporan yang diterima mereka meminta minta atau mengemis dengan cara memaksa. Sebelumnya pihaknya juga pernah menangkap seorang warga negara Pakistan yang bersangkutan beralasan mengumpulkan dana untuk palestina. Dan tentunya pemungutan itu adalah pungutan liar.
"Maka dari itu atas kejadian ini kantor imigrasi Depok mengimbau ke masyarakat khususnya dewan kemakmuran masjid di wilayah kota depok agar lebih waspada dan memperhatikan jenis jenis pemungutan seperti ini," pungkasnya.

Depot Mie Setan di Surabaya Terbakar, 1 Tewas dan 4 Karyawan Luka

Depot Mie Setan di Surabaya Terbakar, 1 Tewas dan 4 Karyawan Luka

Nyawa Alansya Aji Wardana, karyawan Depot Mie Setan di Jalan Mulyorejo 162, Surabaya yang tersambar api tidak dapat diselamatkan. Ia tewas setelah mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Unair Surabaya bersama dengan 4 orang temannya.
Lelaki 31 tahun warga Jalan Mulyorejo Utara, Surabaya itu sebelumnya mengalami luka bakar 80 persen. Dia dirawat bersama empat karyawan lainnya, yang juga mengalami luka bakar.
"Kami dapat kabar itu (satu korban meninggal dunia) pagi tadi, sekitar pukul 06.00 WIB," jelas Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam, Sabtu (28/12).
Dia menyebut, korban yang meninggal dunia itu diketahui berprofesi sebagai juru masak atau koki. Sementara untuk korban lainnya, masih menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Unair Surabaya.
"Kejadian ini masih selidiki penyebab pastinya apa. Kami juga akan meminta keterangan satu saksi, yaitu pengawasnya. Sementara itu dulu, nanti kami sampaikan lagi updatenya," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa kebakaran di Depot Mie Setan tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 Wib, Jumat (27/12), saat sejumlah karyawan bersih-bersih depot lantaran baru saja tutup. Saat itulah, salah satu karyawan mendapati tabung gas elpiji 12 kilogram bocor dan membawanya ke kamar mandi.
Sampai di kamar mandi, percikan api justru menyambar seluruh ruangan kamar mandi hingga membakar plafon. Lima karyawan yang dekat dengan lokasi, tersambar hingga mengalami luka bakar.
Api yang berkobar kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.45 Wib, setelah 4 unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya datang ke TKP. Selanjutnya, pembasahan berlangsung hingga tengah malam, sekitar pukul 23. 50 Wib.
Berikut identitas 4 karyawan yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Unair Surabaya:
1. Mustofa Indri Amsya (20), warga Jalan Mulyorejo Utara, dengan luka bakar 50 persen
2. Putra Amirul Mu'minin (25), warga Jalan Mulyorejo, dengan luka bakar 70 persen
3. Dwi Darma Putra (25), warga Jalan Gubeng Kertajaya, Surabaya dengan luka bakar 70 persen
4. Dimas Nur Syarifudin (20), warga Jalan Barata Jaya, Surabaya, yang mengalami luka bakar 50 persen. 

Pengendara Motor Tewas Tertimpa Papan Reklame di Cengkareng

Pengendara Motor Tewas Tertimpa Papan Reklame di Cengkareng

Kecelakaan terjadi pada pengendara sepeda motor Beat warna putih dengan nomor polisi B 4548 KHJ yang tertimpa papan reklame di Cengkareng, Jakarta Barat. Kejadian terjadi pada pukul 11.00 WIB.
Saat itu korban dengan nama Rusianto (49) datang dari arah Kalideres hendak menuju arah Grogol. Sesampai di lampu merah Cengkareng papan reklame yang berada di pinggir jalan jatuh dan menimpa Rusianto.
"Korban berhenti di lampu merah cengkareng, tiba-tiba papan reklame yang berada di pinggir dekat lampu merah roboh dan menimpa korban," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri dalam keterangannya, Sabtu (28/12).
Dia mengungkapkan, pada saat itu suasana di Cengkareng memang sedang turun hujan, dan saat kejadian korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong.
"Saat ini korban sudah bawa ke RSUD Cengkareng dan korban meninggal dunia," tutup Khoiri. 

Antar Makanan, Mantan Istri Temukan Widi Tak Bernyawa di Rumah

Antar Makanan, Mantan Istri Temukan Widi Tak Bernyawa di Rumah

Seorang pegawai negeri sipil atau PNS di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bernama Widi Nuroso (54) ditemukan tidak bernyawa di rumahnya. Korban ditemukan dengan kondisi tubuh sudah kaku.
"Kami belum tahu penyebabnya. Kami masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit. Ini masih kami selidiki," Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Baamang Iptu Paramita Harumi di Sampit, Sabtu (28/12).
Jenazah ditemukan Widi Nuroso di tempat tinggalnya di Jalan Sukabangsa Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang sekitar pukul 12.30 WIB oleh mantan istrinya.
Awalnya mantan istri Widi Nuroso mendapat telepon dari sang anak yang meminta diantarkan makanan karena belum makan. Sang anak memberitahukan bahwa ayahnya sedang sakit.
sang mantan istri yang merupakan petugas kesehatan kemudian mendatangi kediaman Widi Nuroso sambil membawa makanan dan alat pengukur tekanan darah untuk memeriksa kesehatan mantan suaminya.
Saat tiba di rumah itu, dia terkejut mendapati mantan suaminya dalam posisi tertelungkup tanpa busana. Ketika hendak dibangunkan, ternyata Widi Nuroso diketahui sudah meninggal dunia dan tubuhnya kaku.
Kejadian itu kemudian diberitahukan kepada tetangga sekitar rumah. Polisi yang datang kemudian mengevakuasi jenazah Widi Nuroso ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diperiksa.
"Penyebab pastinya akan diketahui dari hasil visum oleh dokter di rumah sakit. Kami masih menunggu itu," kata Paramita Harumi.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto mengaku kaget mendengar kejadian itu. Pemerintah daerah berduka dan mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Alang menyebutkan, almarhum Widi Nuroso merupakan pegawai negeri sipil yang menjabat Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi. Pemerintah daerah merasa kehilangan atas kepergian almarhum.

Sekap dan Aniaya Maling, Empat Warga Samarinda Diamankan

Sekap dan Aniaya Maling, Empat Warga Samarinda Diamankan

Polisi menangkap 4 orang pelaku penyekapan dan penganiayaan terhadap Benny Setiawan (27), terduga pencuri 2 ponsel dan 7 pasang sepatu di Samarinda, Jumat (28/12). Kelimanya, kini meringkuk di sel penjara sementara Polsek Samarinda Ulu.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 12.45 Wita. Sebelumnya, Benny dicurigai sebagai pelaku pencurian 2 ponsel dan 7 pasang sendal dan sepatu, yang terjadi Kamis (27/12), di rumah Jalan AW Syachranie Samarinda.
"Terduga pelaku ini (Benny), memang awalnya menumpang tidur di rumah temannya. Jam 5 pagi, dia terlihat keluar rumah. Belakangan, pemilik rumah kehilangan handphone dan sepatu, dan mencurigai dia (Benny) sebagai pelakunya," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan di kantornya, Sabtu (28/12).
Pemilik rumah lantas meminta bantuan anggota keluarganya untuk mencari Benny. Hingga akhirnya menemukan Benny sedang berada di warung, kawasan Jalan Lambung Mangkurat.
"Benny langsung dimasukkan ke dalam mobil," ujarnya.
Selain mengikat Benny dan menutup matanya, di dalam mobil yang berisi 3 pelaku juga sempat melakukan penganiayaan. Benny terus berontak, dan mengaku tidak mencuri handphone dan sepatu serta sandal.
"Nah, begitu melintas di Jalan Ir Juanda, korban berteriak dan dilihat oleh pengendara motor di sebelah mobil. Kebetulan, ada mobil patroli Sabhara, bergegas menghentikan mobil itu," ungkapnya.
Warga pun heboh, dan sempat mengira pelaku adalah pelaku penculikan anak, hingga mengunggahnya di media sosial.
"Ini bukan penculikan anak. Jadi benar, di dalam mobil, ada dia (Benny) yang sedang terikat. Satu pelaku lain, yang mengikuti mobil menggunakan motor, juga kita amankan," ungkap Ridwan.
Empat pelaku penyekapan, dan juga terduga pelaku pencurian Benny, dibawa ke Polsek Samarinda Ulu. "Di kantor, Benny mengakui perbuatannya mencuri HP dan 7 pasang sandal sepatu itu. Jadi, 4 pelaku penyekapan dan pelaku pencurian, kita tetapkan tersangka dan kita tahan," terang Ridwan.
Ridwan meminta masyarakat, belajar dari kasus itu. "Mengamankan pelaku bagus, tapi jangan berlebihan ingin mengklarifikasi sendiri. Apalagi, mengikat dan menganiaya pelaku. Sebaiknya, lapor ke polisi," tutupnya.

Berenang di Zona Terlarang, Anggota Polisi Meninggal Terseret Ombak di Pangandaran

Berenang di Zona Terlarang, Anggota Polisi Meninggal Terseret Ombak di Pangandaran

Seorang anggota kepolisian asal Kota Cimahi, Sabtu (28/12), meninggal dunia saat berenang di sekitar Kampung Turis, Kabupaten Pangandaran. Korban yang diketahui bernama Parlin Parulian BRS (40) tersebut diperkirakan berenang di zona merah yang seharusnya tidak melakukan aktivitas berenang di kawasan tersebut.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah menyebut sebelumnya Parlin diketahui berenang bersama korban yang selamat, Sebastian Yoel (14) dan Yulius Palentino Simanjuntak (30) di area dilarang berenang.
“Tiba-tiba arus balik menyeret Parlin dan Sebastian ke tengah laut dan Yulius yang melihat kejadian tersebut bergegas menolong,” ujarnya.
Karena kondisi arus yang sangat kuat, Yulius hanya bisa menyelamatkan Sebastian sedangkan Parlin diketahui terbawa arus ke tengah laut. Saat itu sendiri tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian hingga akhirnya Parlin ditemukan oleh tim.
“Parlin, Sebastian, dan Yulius saat itu langsung dibawa ke Puskesmas Cikembulan untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan sendiri, Sebastian dan Yulius dinyatakan selamat, sedangkan Parlin dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama Parlin langsung dibawa ke Puskesmas Pangandaran untuk divisum,” katanya.
Sementara itu, Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), Haerudin menyebut bahwa korban Parlin ditemukan tim SAR meninggal di area yang dilarang untuk berenang. Di lokasi tersebut pun pihaknya sudah memasang rambu berupa bendera merah.
"Daerah di sana memang sudah tidak boleh ada aktivitas di air, apalagi berenang. Di setiap menghadapi musim liburan kita memang selalu memasang rambu-rambu petunjuk di kawasan pantai, namun pada musim liburan kali ini rambu-rambu yang dipasang hanya bendera merah dan sisanya mengandalkan sisa alat musim libur Lebaran,”ungkapnya.
Selain itu, Haerudin menyebut bahwa di lokasi korban meninggal tidak ditempatkan petugas Balawista, hanya sesekali saja dilakukan pemantauan.
“Di sana zona berbahaya sehingga kita tidak tempatkan petugas. Petugas kita sampai pos lima, tapi sesekali kita patroli ke daerah itu,” ucapnya.
Atas adanya kejadian tersebut, ia mengimbau kepada seluruh wisatawan agar selalu menaati rambu-rambu saat berenang di pantai.
“Saat melihat bendera merah, artinya lokasi tersebut tidak boleh menjadi tempat aktivitas air, apalagi berenang,” tutupnya.

Terlibat Kecelakaan di Tol Kalikangkung, Bus Kramat Djati Terbakar

Terlibat Kecelakaan di Tol Kalikangkung, Bus Kramat Djati Terbakar

Sebuah bus Kramat Djati bernopol B 7450 TGA terlibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 Jalan Batang-Semarang, Sabtu (28/12) pukul 20.00 WIB. Ada dugaan bus Kramat Djati mengalami rem blong hingga menabrak bus PJT dan terjang Innova H 732 UK.
"Dugaannya rem blong, bus Kramat Djati itu dari arah timur jalannya sudah tidak beraturan akhirnya tabrak belakang bus PJT yang sedang transaksi di gardu," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang, Arie Irianto, Sabtu (28/12).
Kejadian bermula ketika Bus Kramat Djati melaju dari Semarang ke arah Kendal diduga alami rem blong tabrak dua kendaraan bus dan mobil Innova hingga sebabkan bus tersebut berhenti. Dua bus yang terlibat kecelakaan langsung terbakar. Petugas PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) selaku pengelola Jalan Tol Batang-Semarang, Polisi Jalan Raya (PJR) langsung melakukan evakuasi korban dalam bus sebelum api merambat lebih besar.
"Kami kerahkan pemadam kebakaran tidak lama kemudian api yang membakar dua bus itu bisa dilokalisir. Semua penumpang selamat," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun terdapat 1 korban luka berat dan beberapa korban luka ringan yang saat ini masih dalam tahap pendataan. Terkait kelayakan bus, petugas Dishub dan kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Seluruh korban dibawa ke rumah sakit terdekat, yaitu di RS Tugu Semarang. Untuk saat ini pihak kepolisian masih mendata korban dan melakukan pemeriksaan saksi," ujar Arie Irianto.

Pria 55 Tahun Kepergok Setubuhi Anak di Bawah Umur

Pria 55 Tahun Kepergok Setubuhi Anak di Bawah Umur

Penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap seorang pria berusia 55 tahun berinisial JK yang menjadi tersangka menyetubuhi anak di bawah umur.
"JK dijerat melanggar pasal 81 undang-undang nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Minggu (29/12).
Tersangka JK saat ini telah ditahan di rutan Polresta Pulau Ambon guna menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Perbuatan bejat yang dilakukan tersangka ini terjadi pada 1 Desember 2019 sekitar pukul 18:00 WIT, bertempat di rumah pelaku di Desa Hatu, kecamatan Leihitu Barat, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.
Menurut Julkisno, kronologis kejadian berawal ketika tersangka memegang tangan korban dan menariknya dengan paksa masuk ke dalam kamar mandi di rumah pelaku. Setelah berada di dalam kamar mandi, pelaku langsung melakukan persetubuhan dengan korban.

Kepergok Adik Korban

Kasus tersebut terungkap setelah saksi yang merupakan adik kandung korban melihat pelaku dan korban sedang bersama-sama di dalam kamar mandi.
"Perkara tersebut sudah berada pada tahap penyidikan dan polisi telah memeriksa tiga orang saksi (termasuk korban) maupun pelaku," katanya.

Janda di Rejang Lebong Dibunuh dengan Sadis, Penuh Luka Sayatan

Janda di Rejang Lebong Dibunuh dengan Sadis, Penuh Luka Sayatan

Petugas Kepolisian Resor Rejang Lebong, Polda Bengkulu saat ini masih mendalami motif pembunuhan sadis yang menimpa seorang janda di daerah itu pada 16 Desember 2019 lalu. Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika mengatakan penyidik saat ini sudah menetapkan satu orang tersangka yang diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis yang dialami Kartini (56) warga Gang Anggrek, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur, sedangkan dua orang lainnya sebagai saksi.
"Saat ini petugas masih memeriksa keterangan saksi ahli untuk mendalami apakah motifnya maupun keterlibatan calon tersangka lainnya, tetapi sementara ini tersangkanya masih satu orang dan lainnya masih sebagai saksi," ujar dia, Minggu (29/12).
Tersangka yang sudah ditetapkan dalam kasus ini, tambah dia, adalah Ek (30) warga Kelurahan Pasar Atas Curup. Sedangkan dua orang lainnya yang turut diamankan petugas yakni Ed (30) yang merupakan anak korban dan Ri (30) yang merupakan menantu korban statusnya masih menjadi saksi.
Berdasarkan pemeriksaan kepada ketiganya, diketahui jika tersangka Ek melakukan pemukulan kepada korbannya. Sedangkan orang yang menusuk atau menggorok korbannya dengan senjata tajam belum diketahui karena masing-masing masih bertahan kepada alibi yang diberikan pertama kali.
"Maka itu yang akan coba kita dalami kembali, artinya kita masih mencari alat bukti lainnya atau pun penyesuaian lainnya. Kita tidak mau terburu-buru menetapkan seseorang itu menjadi tersangka, tetap kita junjung asas praduga tidak bersalah sambil kita mendalami atau mencari alat bukti lainnya," kata Jeki.

Dugaan Korban Perampokan

Sejauh ini penyidik Polres Rejang Lebong untuk sementara waktu menerapkan pasal 365 KUHP, tentang pencurian dengan kekerasan, karena adanya sejumlah barang berharga korban yang hilang. Namun jika nantinya ada perkembangan maka akan terlihat apa motif yang melatarbelakangi kasus tersebut.
Untuk memperkuat hasil penyelidikan petugas, kata dia, pihaknya sedang melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah alat bukti diantaranya rambut, cutter, pisau guna mengetahui apakah ada bercak darah korban atau darah lainnya.
"Kalau saksi yang kita periksa sudah ada 12 orang termasuk pihak keluarga, kemudian tetangganya, orang yang pertama melihat termasuk tukang ojek yang ada di pangkalan di sana, artinya semuanya yang mungkin mengetahui peristiwa itu terjadi atau setelah kejadian," tambah dia.
Sementara itu, untuk tersangka Ek saat ini sudah mereka tahan di Mapolres Rejang Lebong.Sedangkan dua saksi lainnya yang sempat diamankan yakni Ed (30) yang merupakan anak korban dan Ri (30) yang merupakan menantu korban dengan status sebagai saksi sudah mereka dibolehkan pulang.
"Saksinya sudah kita pulangkan, hanya saja untuk saksi Ri ini oleh suaminya Ed menitipkan kepada Polres Rejang Lebong untuk keselamatan rumah, tetapi nanti kami akan berkoordinasi dengan LPSK sebagai organisasi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban," tambah dia lagi.
Sebelumnya, kasus pembunuhan sadis dialami Kartini (56), seorang janda yang tinggal di gang Anggrek RT 08 RW 03, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur, pada Senin (16/12) sekitar pukul 10.30 WIB dengan luka sayatan di leher dan bagian tubuh lainnya.

Razia, Polisi Temukan Narkoba di Diskotek Monggo Mas

Razia, Polisi Temukan Narkoba di Diskotek Monggo Mas

Menjelang malam pergantian tahun baru 2020, tim Gabungan Direktorat Narkoba Mabes Polri dan Polda Metro Jaya merazia tempat hiburan malam di Ibu Kota Jakarta. Salah satunya adalah diskotek dan karaoke Monggo Mas (MM), di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Grogol, Petamburan, Jakarta Barat.
Ratusan polisi yang tiba pada pukul 01.51 WIB itu langsung merangsek diskotek yang berlantai enam itu. Petugas langsung melakukan pemeriksaan kepada pengunjung mulai dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan menjalani tes urine.
Dalam proses penggeledahan di ruang diskotek lantai lima, petugas kepolisian dari Dit Tipid Narkoba mencurigai adanya kamar yang terkunci. Lalu petugas meminta untuk dibuka pintu tersebut dan didapati seorang pria yang tengah bersembunyi,serta membawa tas pinggang berwarna cokelat.
Saat digeledah terdapat puluhan paket sabu, korek api, sejumlah uang dan alat isap bong.
Kasubdit IV Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Gusde Wardana mengatakan, pihaknya menangkap satu orang diduga bandar sabu dari diskotek MM.
"Di tempat hiburan berinisial M (Monggo Mas) ditemukan satu orang membawa sabu, diduga bandar," kata Wardana, Minggu (29/12) dini hari.

Petugas Keamanan Kedapatan Jual Beli Narkoba

Selain pria tersebut, polisi juga menggelandang petugas keamanan karaoke Monggo Mas lainnya karena ditemukan adanya transaksi jual beli narkoba. Ia juga mengaku baru beberapa hari menggunakan ekstasi.
Lebih lanjut, razia gabungan tersebut diakhiri pukul 03.17 WIB. Polisi mendapatkan 28 muda-mudi berdasarkan tes urine positif menggunakan narkoba.

Sabtu, 28 Desember 2019

Foto Perdana Paula Verhoeven Bersama Anaknya Usai Melahirkan, Bikin Gemas!

Foto Perdana Paula Verhoeven Bersama Anaknya Usai Melahirkan, Bikin Gemas!

Perasaan bahagia sedang dirasakan Paula Verhoeven. Paula kini resmi menjadi seorang ibu usai melahirkan anak pertamanya, Jumat (27/12). Anak pertamanya itu diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Paula Verhoeven mengunggah foto perdananya usai melahirkan. Dalam foto yang diunggah, tampak Paula bersama bayi kecilnya yang baru lahir.

Paula Unggah Foto Perdana

Dalam foto yang diunggah tampak Paula sedang berada di tempat tidur rumah sakit. Sementara sang bayi tidur di sampingnya.
Paula tampak mengusap kepala sang anak. Foto yang diberi efek hitam putih tersebut memberikan kesan dramatis.
 /></p>
<p style=

Paula: Welcome to The World Anakku Sayang

Dalam keterangan fotonya Paula menyampaikan selamat datang kepada sang anak. Paula pun sudah membuatkan akun instagram untuk sang anak bernama @bapau_junior.
"Welcome to the world anakku sayang @bapau_junior @baimwong. 27 Desember2019," tulis Paula di instagramnya.

Ucapan Selamat dari Rekan Artis

Sejumlah rekan artis turut menyampaikan selamat kepada Paula. Sebut saja seperti Luna Maya hingga Ayu Dewi.
"Congratssss Mama Paulaaa canciikkkk,stay healthy & happy wid d baby," tulis @mrsayudewi.
"Congrats bapau," tulis @tya_ariestya.
"Congrats @paula_verhoeven and @baimwong," tulis @lunamaya.

Paula Melahirkan Secara Cesar

Paula diketahui melahirkan secara cesar. Sebelum melahirkan, Paula tampak masuk ke ruang operasi. Keluarga yang menginap di hotel samping rumah sakit tampak mulai mendatangi rumah sakit tempat Paula akan melahirkan.
"Aku deg-degan nih. Aku engga pernah operasi seumur-umur," kata Paula dikutip Youtube Baim Paula.

Baim Temani Sang Istri

Baim pun tampak setia menemani sang istri yang hendak melahirkan. Dia tampak menghibur Paula yang terlihat tegang.
Setelah lama menunggu akhirnya, Paula melahirkan anak pertamanya. Tampak mulai terdengar suara tangisan bayi dari ruang operasi. Bayi yang baru lahir kemudian dimasukan ke dalam inkubator. Baim pun keluar ruang operasi bersama bayinya bersama suster.
"Lucu ya," kata Baim.

Ruko dan Masjid Terbakar di Aceh Utara

Ruko dan Masjid Terbakar di Aceh Utara

Sejumlah ruko dan satu bangunan masjid terbakar di Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara, Sabtu (28/12). Hingga saat ini, petugas masih melakukan pemadaman dan melokalisir agar api tak menjalar ke titik lain.
Kebakaran itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 07.00 Wib dan api begitu cepat merambat. Penyebab kebakaran belum diketahui.
"Benar ada kebakaran ruko dan satu masjid," kata Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin.
Ian mengaku belum mendapatkan data lengkap perihal peristiwa itu. Petugas masih berjibaku melakukan pemadaman dan pengamanan di lokasi kebakaran.
Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi korban jiwa. Namun akibat kebakaran, sejumlah pedagang tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya.
Diperkirakan ada 8 unit toko terbakar. Hampir semuanya terbuat dari kontruksi kayu, sehingga memudahkan api merambat.

Sopir Angkot Dibunuh karena Uang Patungan Sabu Kurang Rp 4 Ribu, 1 Pelaku Ditangkap

Sopir Angkot Dibunuh karena Uang Patungan Sabu Kurang Rp 4 Ribu, 1 Pelaku Ditangkap

Polisi meringkus satu dari dua pelaku pembunuhan terhadap sopir angkot, Khusnul Nasution (47) di Medan. Tindak pidana itu ternyata memang berawal dari cekcok soal patungan membeli sabu.
Tersangka yang ditangkap yakni Wanda Chaniago (35). Sementara adiknya, TC (20) masih melarikan diri. Keduanya disangka menganiaya Khusnul hingga tewas di Jalan Rawa Cangkuk I Gang Siti Khadijah, Tegal Sari Mandala, Medan, Kamis (26/12) sekitar pukul 21.30 WIB.
Kapolrestabes Medan Brigjen Pol Dadang Hartanto memaparkan, pembunuhan itu berawal dari perselisihan korban dan kedua tersangka terkait rencana mereka membeli sabu-sabu. Awalnya mereka berkumpul di sebuah warung Jalan Rawa Cangkuk I.
Ketiganya kemudian sepakat patungan untuk membeli sabu. TC menyumbang Rp 20.000, lalu Wanda Rp 16.000 sedangkan Khusnul Rp 10.000, sehingga total Rp 46.000. Uang yang terkumpul ternyata kurang 4.000 untuk membeli sabu.
Masalah kekurangan uang ini memantik emosi. "Korban langsung menampar tersangka Wanda," ujar Dadang di Mapolrestabes Medan, Jumat (27/12).
Korban dan kedua tersangka kemudian cekcok. Ujungnya, Khusnul melarikan diri ke Gang Siti Khadijah. Wanda dan adiknya TC mengejar Khusnul.
"Saat berlari tersangka W mengeluarkan pisau lipat dari kantong celana sebelah kanan. Di saat bersamaan korban jatuh terlentang karena menabrak sepeda motor," jelas Dadang.
Khusnul yang jatuh langsun dipukuli TC. Dia juga memiting leher korban. "Tersangka W langsung mendekati korban dan menusukkan pisau lipat ke arah bawah ketiak sebelah kiri korban sebanyak dua kali tusukan," jelas Dadang.
Kedua pelaku kemudian meninggalkan Khusnul yang bersimbah darah. Korban dibawa ke RS Muhammadiyah Mandala. Namun dia tewas di perjalanan.
Polisi bertindak cepat melakukan penyelidikan dan memburu kedua tersangka. Wanda ditangkap di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Jumat (27/12) sekitar pukul 01.00 WIB. "Sedangkan tersangka TC masih buron," ujar Dadang.
Dia menyatakan, Wanda dan TC dikenakann Pasal 340 subs Pasal 338 ayat (1) jo 170 ayat (2) jo Pasal 351 ayat (3) KUHPidana.

Seorang Pelajar di Jombang Tewas Usai Latihan Silat

Seorang Pelajar di Jombang Tewas Usai Latihan Silat

Seorang pelajar di Jombang tewas usai mengikuti latihan bela diri pencak silat. Korban berinisial RS (16), warga Dusun Jatidrenges, Desa Kedungjati, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kabuh, Polres Jombang.
Kapolsek Kabuh AKP Rudi Darmawan mengungkapkan, korban meninggal usai menjalani latihan bela diri bersama pelatihnya.
"Saat latihan, korban mengeluh lalu diberikan pertolongan, dibawa ke puskesmas. Sampai di Puskesmas Kabuh, korban sudah dinyatakan meninggal dunia," kata Rudi Darmawan, Jumat (27/12).
Ia menjelaskan, kejadian itu berawal pada Kamis (26/12) malam saat korban bersama dengan enam temannya latihan bela diri di pekarangan rumah salah satu warga Jatidrenges, Desa Kedungjati, Kecamatan Kabuh.
Saat itu, pelatih MA (16) memberikan latihan kekuatan perut pada semua muridnya. Setelah memberikan latihan kepada semuanya, lalu dilanjutkan ke latihan otot perut.
"Saat latihan otot perut, korban merasa pusing dan sesak napas," ujar Kapolsek.
Melihat kondisi korban sakit, kemudian semua temannya berusaha untuk membawanya ke puskesmas, namun nyawa korban tidak tertolong. Kejadian itu dilaporkan keluarga korban ke Polsek Kabuh.
"Kami sudah meminta keterangan sejumlah saksi dan olah TKP. Selain itu meminta autopsi mayat di RSUD Jombang," pungkasnya.

Istirahat usai Garap Sawah, Petani di Karawang Tewas Disambar Petir di Teras Rumah

Istirahat usai Garap Sawah, Petani di Karawang Tewas Disambar Petir di Teras Rumah

Nasib nahas dialami Koswara (61), warga Dusun Walahar Satu RT 03/01 Desa Walahar, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat. Dia meninggal dunia usai disambar petir di depan rumah, Jumat (27/12) sekira pukul 15.30 WIB.
Istri Koswara mengatakan, saat kejadian sang suami tengah berada di depan rumah sepulang dari sawah. Namun saat beristirahat, tiba-tiba kilatan petir menyambar rumah dan pada waktu bersamaan.
"Korban baru pulang dari sawah sesampainya di rumah istirahat sambil duduk di kursi, tiba-tiba kilatan petir menyambar. Akhirnya korban tergeletak di lantai dengan kondisi bau gosong," kata Satgas BPBD Klari Karawang, Agus Triana.
Peristiwa ini membuat warga berdatangan ke rumah korban untuk mengevakuasi. Namun petani itu sudah tidak bernyawa.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi Resor Karawang. Tim identifikasi melakukan olah tempat kejadian perkara termasuk meminta keterangan sejumlah saksi.
"Polisi sudah meminta keterangan keluarga korban dan saksi," kata Kapolsek Klari, Kompol Relisman Nasution.
Selanjutnya berdasarkan permintaan pihak keluarga, tidak dilakukan visum terhadap jasad korban. "Langsung diserahkan kepada keluarga untuk makamkan atas permintaan keluarga korban juga," kata Relisman.

Diduga Depresi, Ibu di Kediri Tega Bunuh Anak Gadisnya

Diduga Depresi, Ibu di Kediri Tega Bunuh Anak Gadisnya

Diduga depresi, Lasi (63), seorang ibu di Dusun Jambean Desa Manggis Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri tega membunuh anak kandungnya W (18) yang mengalami gangguan mental. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/12) kemarin.
Pembunuhan terjadi di kamar korban pukul 16.30 WIB. Saat itu, korban sedang tidur lalu pelaku mengambil sebilah pisau dapur dan menusuk ke tubuh korban hingga akhirnya tewas.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar, mengatakan pembunuhan terjadi gangguan jiwa yang dialami pelaku mendadak kambuh. Catatan dari Rumah Sakit Amelia Pare telah menguatkan soal kejiwaan pelaku.
"Pelaku depresi karena merasa lelah setelah merawat putrinya yang mengalami cacat mental sejak lahir dan suaminya sakit stroke," kata AKP Gilang pada wartawan, Sabtu (28/12).
Setelah menjalani pemeriksaan di Polres Kediri pelaku langsung dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Lawang Malang . Sementara jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk proses autopsi.

Saksi Lihat Mobil BMW Melaju Kencang Sebelum Tabrak Apotek Senopati

Saksi Lihat Mobil BMW Melaju Kencang Sebelum Tabrak Apotek Senopati

Kesekian kalinya, Apotek Senopati ditabrak mobil. Subuh tadi, mobil BMW bernomor pelat B 610 MAG menyeruduk apotek tersebut.
Agus, karyawan apotek sekaligus saksi mata menceritakan, mobil melaju dari arah Jl Gunawarman dengan kecepatan tinggi.
"Iya lumayan kencang dari arah sana (Jalan Gunawarman) langsung lurus ke sini nabrak," kata dia sat ditemui di lokasi, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).

Tidak Ada Korban Jiwa

Agus mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Hanya bagian kaca bagian depan apotek pecah berhamburan. Mobil mengalami kerusakan parah.
Sepengetahuannya, ada sejumlah orang di dalam mobil itu. Saat kejadian, pengemudi sempat ditanya warga tapi bicaranya tak begitu jelas.
"Setahu saya kurang lebih denger-dengar ada lima orang di mobil, campur cewek cowok. Tapi yang nyetir cowok," sambung Agus.
Polisi masih mendalami sebab kecelakaan. Pengemudi masih diminta keterangan.