816Agent
816WIN

Jumat, 20 Desember 2019

Fakta-Fakta Anggota Brimob Tewas di Papua, Berawal dari Tegur Warga Buang Air Kecil

Fakta-Fakta Anggota Brimob Tewas di Papua, Berawal dari Tegur Warga Buang Air Kecil

Kerusuhan terjadi di Dekai, Yahukimo, Papua, pada Rabu (18/12). Kejadian ini mengakibatkan satu anggota Brimob asal Polda Riau yakni Brigpol Hendra Saut Sibarani tewas setelah dikeroyok warga.
Selain menewaskan Brigpol Hendra, dua orang anggota Polri lainnya juga mengalami luka-luka yaitu Bripda Agustinus Nabu (19) dan Nikolaus Ribo Situr (31). Kerusuhan ini diawali karena hal sepele yakni saat anggota polisi menegur warga yang buang air kecil di Mapolres Yahukimo, Papua.
Berikut ini kronologi anggota Brimob tewas di Yahukimo, Papua:

Karena Menegur Warga Buang Air Kecil Sembarangan

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Kompol Anton Ampang menceritakan awal mula penganiayaan anggota Brimob di Mapolres Yahukimo, Papua, terjadi pada Rabu (18/12) sekitar pukul 11.27 WIT.
Kejadian bermula saat anggota yang sedang melaksanakan piket Penjagaan di Mapolres Yahukimo menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara Camat Distrik Lolat dengan masyarakat lolat yang diketahui seorang guru.
"Pukul 11.27 WIT, pada saat itu penyelesaian sedang berjalan dan seketika itu salah satu masyarakat buang air kecil di samping penjagaan Mapolres Yahukimo dan seketika itu datang salah satu anggota penjagaan atas nama Bernard Jek langsung menegur pemuda tersebut," papar Anton saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2019).
Teguran itu membuat si pemuda emosi dan membalas dengan perkataan kasar dan makian. "Pemuda itu malah memaki anggota jaga," kata Anton.

Terjadi Adu Mulut

Selanjutnya terjadi pertengkaran mulut antara anggota penjagaan dengan masyarakat tersebut. Kemudian salah satu masyarakat memanggil masyarakat lainnya yang ada di sekitar penjagaan dan yang di pinggir jalan langsung menyerang penjagaan Mapolres Yahukimo.
Anggota penjagaan saat itu, menurut Anton, berusaha untuk menenangkan sekelompok masyarakat tersebut. Namun massa tetap bersikap brutal dan memukul KA SPKT Bripka Toniwi Pareme serta melempari anggota yang lain dengan menggunakan batu.
"Setelah kejadian tersebut, kemudian anggota yang berada di Mapolres Yahukimo langsung menuju Penjagaan SPKT untuk melerai masyarakat yang ribut tersebut dan seketika itu anggota langsung menyuruh masyarakat untuk pulang kembali menuju rumah masing-masing," tutur Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Kompol Anton Ampang.

Jadi Sasaran Saat Kebetulan Melintas

Kemudian, pasca kejadian bentrok di Mapolres Yahukimo anggota berusaha mencari pelaku yang telah memukul dan melempari rekan mereka. Namun, kata Anton, pada saat itu anggota Polres Yahukimo yang melakukan pencarian malah mendapat serangan dari masyarakat yang berada di seputaran Pasar Lama dan seketika itu anggota langsung mengeluarkan tembakan peringatan ke arah udara.
"Masyarakat yang tidak terima dengan kejadian tersebut langsung melakukan tindakan kekerasan secara membabi buta kepada masyarakat yang berada di Jalan Jalur satu pemukiman dan juga melakukan pembakaran dua unit kendaraan masyarakat yang sedang lewat di jalan seputaran Kompleks Ruko Blok B," jelasnya.
Sekitar pukul 12.30 WIT, Brigadir Hendra Saut Sibarani tak sengaja melewati kawasan Pasar Lama yang sedang terjadi bentrok. Saat itu ia hendak ke arah Pos Brimob kemudian dianiaya oleh sekelompok masyarakat di depan Toko Cahaya Yahukimo.
"Pukul 12.35 WIT, anggota yang berada di lokasi, langsung membubarkan masyarakat yang berada di seputaran Perempatan Pasar Baru. Pukul 12.50 WIT, anggota Brimob Polda Riau yang mengalami pengeroyokan kemudian dibawa ke RSUD Dekai dengan menggunakan mobil Patroli Polsek Kota untuk mendapatkan pertolongan dari pihak medis," terang dia.
Brigadir Hendra dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.20 WIT. Sedangkan Bripda Agustinus Nabu yang mengalami luka pada bagian telinga sebelah kanan akibat dari terkena lemparan batu dari masyarakat, dan seorang lainnya atas nama Nikolaus Ribo Situr. Kasus ini telah ditangani Polres Yahukimo.