816Agent
816WIN

Minggu, 22 Desember 2019

3 Anak di Luwu Timur Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Ayah Kandung

3 Anak di Luwu Timur Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Ayah Kandung

Seorang ibu, RS di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan mengadu ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, Sabtu, (21/12). Dia membawa 3 anaknya yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah kandungnya, SU.
Ibu tersebut sebenarnya sudah resmi bercerai pada 2017 lalu. Laporan dari ibu berprofesi PNS itu diterima oleh Ketua Tim Reaksi Cepat P2TP2A, Makmur Payabo. Makmur langsung meminta keterangan ketiga anak RS yakni AL (8), MR (6) dan AZ (4).
Meski telah pisah rumah 2016 lalu, RS tetap memberikan kebebasan kepada SU untuk melihat anak-anak mereka. Parahnya, kekerasan seksual terhadap anak-anak RS tidak hanya dilakukan SU tapi dua rekannya.
"Pengakuan anak-anak saya bahwa mereka telah mendapat kekerasan seksual dari ayahnya dan dua teman ayahnya. Anak-anak saya tidak mengerti apa itu kekerasan seksual, mereka hanya sebut "diapa-apai" sama ayah. Setelah saya tanya terus contoh diapa-apai. Anak-anak saya sampaikan kalau dilecehkan di bagian kemaluan, mulut dan dubur," kata RS di lokasi.
Anak-anak memberikan pengakuan kepada RS awal Oktober 2019 lalu. RS sudah pernah melaporkan kasus ini ke P2TP2A dan Polres Luwu Timur. Namun, dia kecewa lantaran laporannya tak direspons P2TP2A.
Polisi juga memutuskan menghentikan SP3 kasus itu karena tidak cukup bukti seperti hasil visum Puskesmas.
"Saya berjuang untuk dapatkan pendampingan hingga ke Makassar ini karena alasan SP3 itu tidak sesuai fakta. Saya yang tahu perubahan fisik dan kejiwaan anak-anak saya. Saya mohon dukungan P2TP2A untuk selanjutnya melapor ke Polda Sulsel," terang RS.
RS mengaku mengetahui kejadian nahas yang menimpa ketiga anaknya dari putri sulung, AL. Menurutnya, sikap bocah kelas II SD itu berubah. Wajahnya tampak pucat, kurus, tirus seperti orang yang tidak pernah tidur berhari-hari, di bawah matanya sudah menghitam.
"Saya tanya anak saya dan AL mengaku kalau telah "diapa-apai" oleh ayahnya. Menyusul pengakuan dua adiknya MR dan AZ. Bahkan hingga saat ini, anak-anak saya masih merasa perih jika dicebok usai buang hajat. Bahkan duduk saja, anak saya masih kerap mengaku kesakitan," tutur RS.
Ketua TRC P2TP2A, Makmur Payabo mengatakan ketiga anak RS mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Pihaknya juga akan mendampingi RS dan 3 anaknya untuk melakukan visum ulang untuk membuka lagi kasus tersebut.
"Putri sulung dan anak kedua yang laki-laki terlihat trauma bahkan mengaku tidak mau punya ayah lagi. Yang putri bungsu bisa praktekkan apa yang dilakukan ayahnya dan dua teman ayahnya yang lain. Ini perbuatan keji. Kita akan coba ungkap kembali kasusnya yang telah diSP3-kan itu bersama teman-teman lainnya dalam koalisi seperti LBH Makassar, LBH Apik," tegas Makmur.