816Agent
816WIN

Rabu, 18 Desember 2019

Ini Tanggapan Jokowi Soal Jakarta Banjir Lagi

Ini Tanggapan Jokowi Soal Jakarta Banjir Lagi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi fenomena banjir yang terjadi di DKI Jakarta, Kemarin (18/12). Dia menilai persoalan di Jakarta tidak hanya banjir tetapi juga macet.
"Persoalan besar di Jakarta hanya 2 yaitu banjir, yang kedua macet," kata Jokowi saat berbincang dengan para awak media di Balikpapan, Kalimatan Timur, Rabu (18/12).
Dia mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan penanggulangan banjir dengan cara membangun bendungan Ciawi dan Sukamahi. Bendungan tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2020.
"Di bogor selesai kira-kira akhir tahun depan insya Allah, kalau jadi akan bisa lebih dikendalikan," ungkap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan selain banjir, persoalan got dan Sungai Ciliwung jadi kendala di Jakarta.
"Tapi juga sangat terganggu sekali yang namanya banjir di Jakarta pembersihan got, kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Ciliwung menyempit," kata Jokowi.
Jokowi menyarankan agar melakukan manajemen air hingga pengerukan waduk di Jakarta dan Pluit. Tidak hanya banjir, urusan macet pun kata Jokowi harus diatasi di Jakarta. Sebab itu dengan membangun MRT dan LRT diharapkan bisa meminimalisir kemacetan.
"Akan sangat mengurangi macet, dan tentu mengintegrasikan dari moda transportasi yang ada LRT gabungin dengan MRT gabung dengan transjakarta dengan komuter kita dengan kereta bandara nanti mungkin dengan kereta cepat jadi 6 diintegrasikan semua akan sangat-sangat mengurangi kemacetan Jakarta," ungkap Jokowi.
Jokowi juga mengatakan rencana pemindahan ibu kota dapat meminimalisir banjir dan macet. Sebab akan mengurangi jumlah penduduk di Jakarta.
"Sekali lagi kalau tidak pindah ibu kota ya memang tetap akan sulit," kata Jokowi.
Jika ibu kota tidak dipindahkan, lanjut Jokowi, Jakarta akan semakin dipadati penduduk dari berbagai daerah untuk mencari pekerjaan.
"Sehingga yang terjadi kepadatan penduduk semakin nambah semakin hari, 56 persen penduduk kita di jawa khususnya jakarta dan sekitarnya, PDB ekonomi kita 58 persen ada di Jawa khususnya di Jakarta, sehingga perlu pemerataan ekonomi saya kira itu," kata Jokowi.