816Agent
816WIN

Bandar Bola 816agent

Bandar Bola 816agent

Judi Bola

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Prediksi Bola 816Agent

Prediksi Bola

Rabu, 29 April 2020

Aksi Tukang Servis AC di Banten Bantu Tenaga Medis di Tengah Pandemi

Aksi Tukang Servis AC di Banten Bantu Tenaga Medis di Tengah Pandemi

Pandemi Corona telah berdampak ke segala lini di Indonesia. Salah satunya di sektor perekonomian.
Tetapi satu hal yang patut disyukuri. Kondisi ini membuat bangsa Indonesia semakin peduli satu sama lain.
Banyak orang, komunitas hingga organisasi berlomba-lomba memberikan sumbangsih untuk melawan virus ini. Termasuk meringankan beban mereka yang terdampak.
Niat itu pula yang muncul dari dalam diri Syafei (45). Pria asal Banten yang berprofesi sehari-hari sebagai tukang servis Air Conditioner (AC), coba memberikan bantuan dengan menggratiskan jasa servis AC-nya khusus untuk RSUD Banten, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien virus Corona.
Mungkin, kata Syafei, yang dia lakukan tidak seberapa. Tetapi, hal itu murni sebagai ucapan terima kasih kepada tim medis di RSUD Banten, yang terus berjuang menangani para pasien dan rela meninggalkan keluarganya.
Syafei tidak main-main dengan aksinya. Dia rela merogoh kocek pribadinya, untuk membeli peralatan AC serta membayar jasa karyawan yang dia bawa saat menyervis AC.
Alasan memilih AC di rumah sakit, Syafei menjelaskan, tenaga kesehatan adalah kunci keberhasilan Indonesia dalam melawan Virus Corona. Jadi, segala bentuk kebutuhan tenaga medis untuk merawat pasien wajib dipenuhi.
"Saya menggratiskan service AC ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada perawat. Karena mau apa lagi? Saya bisanya service AC, ya ini yang bisa saya lakukan," katanya, Selasa (28/4).
Syafei mengungkap, tarif perawatan service AC tergantung dari gangguan pada AC. Namun dari satu AC, biasanya dirinya membawa pulang uang mulai paling rendah Rp75 ribu hingga Rp300 ribu.
Meski tidak mendapatkan keuntungan, ia mengaku tidak merasa rugi. Satu hal yang membuat dirinya yakin, bahwa perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan.
"Kalau cuci doang itu Rp75 ribu, yang mahal isi Freon sampai Rp250 ribu. Tidak (rugi), saya ikhlas. (Untuk keluarga) saya bisa cari di tempat lain. Untuk karyawan RSUD nggak apa-apa, saya yakin ada balasannya," ujarnya.
Syafei meminta kepada seluruh tim medis di RSUD Banten, untuk menghubungi dirinya jika AC di rumah masing-masing mengalami gangguan.
"Jangan sungkan, telepon saja ke nomor saya. Sebagian karyawan di RSUD sudah punya nomor saya kok. Saya siap datang kapanpun,"ujarnya.
Aksi sosialnya ini, akan terus dilakukan hingga wabah Corona berakhir di Indonesia. Ia pun mengajak kepada seluruh warga Provinsi Banten, untuk lebih peduli terhadap sesama di tengah wabah Corona yang tengah melanda Indonesia khususnya Provinsi Banten.

Peras Manajer PTPN 3, 2 Pria Mengaku Wartawan di Serdang Bedagai Ditangkap

Peras Manajer PTPN 3, 2 Pria Mengaku Wartawan di Serdang Bedagai Ditangkap

Dua pria yang mengaku sebagai wartawan ditangkap polisi di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (27/4). Mereka diduga memeras memeras manajer Perkebunan PTPN 3 Gunung Pamela sebesar Rp30 juta.
Dua pelaku berinisial SW (50), warga Simalungun, dan MH (40), warga Pematang Siantar. Mereka mengancam akan memberitakan keburukan korban apabila uang yang diminta tidak diberikan. Kedua meminta uang Rp30 juta itu dengan menghubungi karyawan perkebunan berinisial IS pada Selasa (21/4).
"Uang itu tebusan agar MH tidak membuat pemberitaan yang tidak benar ataupun buruk tentang kinerja pimpinan perkebunan Gunung Pamela," kata Kasatreskrim Polres Tebing Tinggi, AKP Ramadhani, Selasa (28/4).
Pelaku kemudian datang ke Kantor Perkebunan PTPN 3 Gunung Pamela Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabuoaten Serdang Bedagai, Senin (27/4) sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka menemui IS dan meminta uang Rp30 juta itu.
Korban sudah melaporkan tindak pemerasan itu kepada polisi. "Saat penyerahan uang, SW dan MH kita amankan bersama barang bukti uang tunai Rp30 juta, 4 unit smartphone dan 1 unit mobil Datsun putih dengan nomor polisi BK 1709 WF," ujar Ramdhani.
Keduanya kemudian digelandang ke Mapolres Tebing Tinggi. Kasusnya pun masih diproses.

Bertambah 7, Total Pasien Positif Covid-19 yang Sembuh di Bali 88 Orang

Bertambah 7, Total Pasien Positif Covid-19 yang Sembuh di Bali 88 Orang

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan kabar baik, bahwa untuk hari ini ada 7 pasien positif Covid-19 di Bali dinyatakan sembuh. Sehingga secara akumulatif pasien yang sembuh total 88 orang.
"Hari ini juga dilaporkan ada sahabat-sahabat kita yang sembuh sebanyak 7 orang sehingga dengan demikian jumlah akumulatif sahabat-sahabat kita (yang sembuh) sebanyak 88 orang," kata Indra, di Denpasar, Bali, Selasa (28/4) malam.
"Selanjutnya, untuk yang meninggal tidak ada pertambahan. Jadi masih tetap 4 (orang) dan kita berharap tidak ada lagi sahabat atau saudara kita yang meninggal karena Covid-19," imbuhnya.
Namun, ia juga menyampaikan kabar yang memperhatikan. Bahwa, untuk pertambahan kasus positif Covid-19 hari ini berjumlah besar dengan bertambah 22 orang.
Diantara 22 orang itu, 9 orang terjangkit karena imported case ialah para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 13 orang adalah kasus transmisi lokal. Sehingga, jumlah pasien positif Covid-19 yang pernah ditangani atau secara akumulatif sebanyak 215 orang.
"Yang pertama hari ini ada penambahan kasus positif Covid-19 dalam jumlah yang sangat besar hampir belum pernah saya laporkan jumlah sebesar ini yakni sejumlah 22 orang," ungkapnya.
"Mereka ini semuanya adalah warga negara Indonesia. Ke 22 orang ini saya bagi dalam kategori imported case oleh pekerja migran Indonesia sebanyak 9 orang dan transmisi lokal sebagai 13 orang. Sehingga sampai sore hari ini jumlah akumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 215 orang," jelasnya.
Kemudian, untuk pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan ada sebanyak 123 orang, yang tersebar di 11 rumah sakit rujukan serta tempat karantina yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bali.
"Sebagai besar, mereka ini dilaporkan dalam kondisi yang sehat. Artinya, fisiknya sehat hanya saja dia harus melanjutkan di ruang isolasi dan diperiksa swab-nya sehingga pada akhirnya nanti bisa dinyatakan sembuh," ujar Indra.

Tiga Warga Garut Tunggu Sahur Sambil Judi Togel

Tiga Warga Garut Tunggu Sahur Sambil Judi Togel

Tiga warga Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut ditangkap polisi sebelum datang waktu sahur. Mereka kedapatan berjudi togel di sela-sela menunggu datangnya waktu sahur.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng menyebut bawa ketiga warga tersebut digerebek di tempat perjudian oleh unit Reserse Mobile. "Lokasi penggerebekan di Kampung Babakan Jambe, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler," ujarnya, Rabu (29/4) dini hari.
Awal mula penggerebekan, disebut Maradona, setelah polisi menerima informasi adanya warga yang diduga tengah berjudi jenis togel. Mereka yang dilaporkan pun disebutnya merupakan target operasi perjudian di Kabupaten Garut.
"Usai menerima informasi itu, kita turunkan unit Resmob untuk melakukan penyelidikan ke lokasi yang dilaporkan. Di lokasi kita menemukan yang tengah berjudi togel sehingga kita langsung menangkap para pelaku yang berjumlah tiga orang dengan sejumlah barang bukti," sebutnya.
Ketiga orang yang tertangkap tangan sedang berjudi tersebut, diungkapkan Maradona berinisial YB, YH, dan NN. Mereka diketahui memiliki peran berbeda, ada yang bertugas sebagai pengepul, ada juga pemilik akun.
"Namun mereka ini bisa dikatakan seluruhnya pengepul dari sejumlah pemasang yang memasang nomor togel," ungkapnya.
Untuk barang bukti yang diamankan dari para pelaku dari telepon genggam, kartu anjungan tunai mandiri, hingga uang tunai.
"Kita masih melakukan pengembangan kasus ini. Kita juga menyayangkan masih banyaknya warga yang berjudi selama bulan suci Ramadan. Seharusnya menunggu sahur itu sambil membaca ayat suci, bukan malah main judi," tutupnya.

MUI Minta Pemerintah Tegas Larang TKA Masuk RI Saat Pandemi Covid-19

MUI Minta Pemerintah Tegas Larang TKA Masuk RI Saat Pandemi Covid-19


Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas meminta pemerintah untuk bertindak tegas melarang masuknya tenaga asing. Utamanya dari China ke wilayah Indonesia di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan melarang tenaga kerja asing terutama yang dari China untuk masuk ke Indonesia karena di tengah-tengah kita sedang berusaha dan berjuang memutus mata rantai penularan virus Corona yang sudah sangat banyak merugikan bangsa ini," tegasnya melalui ketegangan tertulis, Rabu (29/4).
Anwar mengatakan, kehadiran mereka yang masih bebas keluar masuk negeri ini dirasa benar-benar menyakitkan bangsa Indonesia.
"Dan kalau hal ini terus berlanjut maka tentu akan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah menjadi bermasalah dan hal itu tentu jelas tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara ini kedepannya," ucapnya.

Masyarakat Diminta Ikuti Aturan

Dia juga meminta seluruh elemen bangsa menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19, dengan mengikuti ketentuan yang ada.
"Mari kita hadapi wabah covid-19 ini dengan bersungguh-sungguh dan bersama-sama dengan mematuhi ketentuan pemerintah dan protokol medis yang ada," ucapnya.
Menurut dia, dengan itulah, semua bisa cepat dari wabah pandemi tersebut. "Karena dengan itulah kita harapkan InsyaAllah negeri kita akan bisa cepat keluar dari bencana dan malapetaka yang ada. Sehingga kehidupan masyarakat, kita harapkan akan cepat kembali pulih dan normal seperti semula," ungkap Anwar.
Dia pun meminta, semua pihak juga meningkatkan persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa.
"Dengan menghidup suburkan sikap tolong-menolong yang selama ini sudah menjadi jati diri kita sebagai bangsa dengan membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan dan kesusahan yang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pokoknya," tukasnya.

Tudingan 'Wanita Idaman Lain' di Balik Aksi Sadis Suami Bunuh Istri di Sumsel

Tudingan 'Wanita Idaman Lain' di Balik Aksi Sadis Suami Bunuh Istri di Sumsel

Entah setan yang merasuki Reno Wahyudi (33). Tudingan sang istri, MA (34), membuat dirinya naik pitam.
M menyebut suaminya memiliki wanita idaman lain alias WIL. Hingga akhirnya cek cok mulut sepasang suami istri ini kerap terjadi.
Puncaknya pada Minggu (26/4) lalu. Keduanya tak bisa lagi menahan amarah hingga pertengkaran pecah di rumah orangtua mereka Jalan Raya Air Pakuo, Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Tanpa ampun, Reno memukuli istrinya dengan tangan kosong. Tak puas, dia menenggelamkan kepala Meriza ke air. Dia juga menjerat leher istrinya.
Bulan-bulanan emosi yang diluapkan membuat nyawa Meriza melayang. "Tersangka adalah suami korban sendiri. Dia membunuh karena dituduh berselingkuh," kata Kasatreskrim Polres Muara Enim, AKP Dwi Satya Arian, kepada wartawan, Selasa (28/4).
Tetapi Reno cukup lihai. Dia coba mengelabui kecurigaan orang dengan berpura-pura meminta bantuan agar mengantarkan istrinya ke klinik. Dia beralasan sang istri baru saja terjatuh. Reno kemudian meminjam mobil tetangganya.
"Saat datang ke rumahnya, saksi melihat korban sudah tergeletak di lantai akhirnya dibawa ke klinik setempat," jelas Dwi.
Reno tidak bisa berdalih. Hasil penyelidikan polisi menunjukkan istrinya mati tidak wajar karena ada tanda kekerasan

Pelaku Sempat Pesta Miras

Sebelum bertemu sang istri dan meluapkan kemarahannya, Reno ternyata baru saja menggelar pesta narkoba bersama teman-temannya. Bahkan di awal keributan hari itu, rekan Reno sempat mengetahui meski tidak melihat persis adanya pembunuhan.
"Mereka gelar pesta narkoba sebelum kejadian. Tetapi para saksi tidak melihat aksi pembunuhan, hanya mengetahui korban dan tersangka ribut karena korban cemburu suaminya punya wanita lain," ungkap Dwi.
Pemeriksaan sementara, Reno mengaku semakin kesal malam itu karena tiba-tiba istrinya yang berada di kamar mandi mengirimkan video percobaan bunuh diri. Pintu kamar mandi didobrak dan terjadilah kekerasan.
"Tersangka meminta tetangga membantu membawa korban ke rumah sakit, tapi korban sudah tewas," sambung Dwi.
Ternyata, pasangan suami istri sempat bercerai. Namun keberadaan tiga anak membuat mereka bersepakat kembali. Tetapi tiga tahun berumah tangga dengan korban, tersangka memang kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Tersangka juga mengakuinya, dia sering berbuat kasar dengan korban, termasuk kekerasan fisik," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 dan Pasal 338 KUHP atau 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Selain itu, tersangka juga dinyatakan positif menggunakan narkoba berdasarkan tes urin.
"Untuk kasus narkoba dilimpahkan ke Satres Narkoba. Kami masih kembangkan kasus ini keterkaitan pembunuhan dengan sabu yang dikonsumsi tersangka," jelas Dwi.

Catat, Begini Cara Refund Tiket Kereta Api Akibat Larangan Mudik

Catat, Begini Cara Refund Tiket Kereta Api Akibat Larangan Mudik

Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan prosedur jika konsumen ingin melakukan pembatalan tiket dengan langsung mendatangi stasiun kereta. Caranya, dengan mendatangi salah satu dari delapan stasiun Daop 1 Jakarta yang sudah ditunjuk dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Konsumen dapat datang ke Stasiun Pasar Senen, Gambir, Jakarta Kota, Bekasi, Cikampek, Bogor Paledang, Rangkasbitung, Serang. Dengan waktu operasional hari Senin-Minggu, pukul 08.00 - 16.00 WIB," kat Eva lewat siaran pers diterima, Rabu (29/4).
Berikutnya, pembatalan di loket stasiun dapat dilakukan di semua stasiun keberangkatan KA Jarak Jauh dan Lokal. Dengan catatan, tidak melebihi batas maksimal 30 hari setelah jadwal keberangkatan.
"Pembatalan tiket wajib membawa ID atau KTP asli dan fotokopi," jelas Eva.
Eva mengingatkan, dalam hal ini kartu keluarga tidak dapat menjadi berkas untuk menggantikan surat kuasa.
"Jadi jika diwakilkan wajib melampirkan surat kuasa bermaterai Rp6000, dari pemilik tiket kepada yang dikuasakan dan membawa identitas asli sesuai nama pemilik tiket," tegas dia.

Prosedur Lanjutan

Sesampainya di stasiun, konsumen terlebih dahulu akan mengisi formulir pembatalan dengan melampirkan kode booking tiket. Nantinya uang hasil proses pembatalan yang dilakukan di loket stasiun, akan dikembalikan 100 persen secara tunai.
Eva menambahkan, prosedur pengembalian langsung ini dilakukan untuk mengamankan uang tunai agar tidak terjadi kondisi yang merugikan konsumen atau kesalahan pada pengembalian biaya tiket.
Sebagai catatan, jika terdapat kebutuhan informasi lainnya terkait pembatalan tiket, sebelum menuju stasiun para pengguna dapat menghubungi layanan pelanggan di saluran telepon contact center line (021) 121.
"Informasi perjalanan KA juga dapat diketahui melalui saluran resmi lainnya milik PT KAI (Persero) diantaranya aplikasi KAI Access, website resmi kai.id, Layanan pelanggan cs@kai.id dan Sosial media @keretaapikita @kai121_," tuturnya.
Seperti diketahui, sejak diberlakukannya larangan mudik oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi, maka sejak 24 April 2020, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberhentikan seluruh perjalanan kereta api (KA) sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Hal ini semata dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19,
Untuk area Daop 1 Jakarta sendiri, pemberhentian dimulai sejak Jumat, 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020 untuk seluruh keberangkatan dan kedatangan perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dan KA Lokal tidak dioperasikan.

Senin, 27 April 2020

Curhatan Dokter Michael Sebelum Meninggal karena Virus Corona

Curhatan Dokter Michael Sebelum Meninggal karena Virus Corona

Dokter Michael Robert Marampe meninggal dunia pada Sabtu (25/4) sekitar pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia menjadi salah satu tenaga medis yang wafat karena terdampak penularan virus corona atau Covid-19.
Sebelum meninggal, Michael sempat membuat video singkat soal kondisinya. Termasuk bangganya telah menjadi dokter yang dapat maju di garda terdepan melawan Covid-19.
Berikut curahan hati dokter Michael berdasarkan rekaman yang diterima Liputan6.com, Minggu (26/4).
"Halo teman-teman semua. Selamat pagi, selamat beraktivitas. Saya dokter Michael Robert Marampe. Hari ini adalah hari ke delapan saya dirawat. Saya menjadi salah satu korban dari Covid-19. Buat saya, menjadi dokter adalah suatu kebanggaan tersendiri. Tetap bisa melayani pasien, bisa membantu banyak orang, dan tidak ada penyesalan sedikit pun. Buat teman-teman semua di garda terdepan, tetap semangat dan wajib menggunakan APD yang lengkap. Selalu semangat teman-teman semua dan Tuhan Yesus memberkati."
Kabar wafatnya dokter Michael sendiri dibenarkan Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti. "Ya betul," kata Sumy saat dihubungi.
Sebelumnya, Michael berencana menikah pada 11 April 2020. Namun prosesi tersebut ditunda lantaran panggilan kemanusiaan atas pandemi Covid-19 yang belum kunjung berkesudahan.

Pedagang dan Pembeli Bingung Kalau Terapkan Jaga Jarak di Pasar

Pedagang dan Pembeli Bingung Kalau Terapkan Jaga Jarak di Pasar

Sangat sulit menerapkan physical distancing bila sudah mengunjungi pasar traditional. Walaupun daerah sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas mobilitas masyarakat di pasar tetap tinggi.
Sesuai pantauan merdeka.com, Senin (27/4) sekitar pukul 06.00 di Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi masih terlihat pedagang dan pembeli tampak saling berdekatan. Anjuran untuk menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak dilakukan.
Atas kondisi tersebut, Yono (45) salah satu penjual tempe mengatakan, wajar bila pasar ramai karena diperbolehkan tetap buka selama PSBB. Karena kebutuhan pangan masyarakat tetap berjalan, walau pendapatan berkurang.
"Masih ramai, dari corona sampai sekarang ya begini saja, soalnya masih boleh pasar dibuka jadi wajar kalau ramai. Walaupun pendapatan mah berasa berkurang, tetapi masih cukup," ujar Yono di lapak jualannya.
Soal penerapan physical distancing, sebagai pedagang Yono mengungkapkan perasaan bingung, bila harus menerapkan jaga jarak saat beraktivitas di pasar.
"Jaga jarak sering sudah diingetin sama petugas Satpol PP di sini. Tetapi bagaimana ya, bingung juga lah mau jaga jarak bagaimana coba? Orang ke sana-ke mari, lapak pedagang deketan," ujarnya.
"Yang penting pakai masker rajin cuci tangan, begitu saja lah. Kalau misalkan disuruh tutup, karena ramai, ya orang mau makan apa?" tambahnya.

Sulit Jaga Jarak

Senada dengan hal itu, Yuli salah satu pembeli di Pasar Pondok Gede sangat kesulitan apabila harus menjaga jarak saat ke pasar traditional.
"Physical distancing tahu kok, tetapi enggak bisa kalau pas di pasar. Kalau saya tetap ngelakuin itu, bisa enggak belanja sibuk lihatin jarak saja sudah. Yang penting pakai masker, sama bawa hand sanitizer," kata Yuli.
Kemudian, Octa sebagai pembeli di pasar traditional melihat masih ramainya pasar di tengah pandemi corona. Dirinya sengaja membeli bahan pangan yang lebih banyak untuk jangka waktu beberapa hari.
"Emang begini kondisi pasar ramai susah lah kalau mau jaga jarak, yang penting pakai masker saja. Nah karena masih ramai, saya sengaja beli stok makanan, biar enggak sering-sering ke pasar," ujar Octa.

Gereja Basilea Christ Chatedral Summarecon Tangerang Terbakar

Gereja Basilea Christ Chatedral Summarecon Tangerang Terbakar

Asap hitam pekat membumbung tinggi di langit Tangerang, Banten, akibat kebakaran hebat yang terjadi di Gereja Basilea Christ Chatedral, Jalan SKI, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (27/4), pagi ini. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang apinya terlihat membesar di bagian paling atas bangunan gereja.
Sampai saat ini petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tangerang dibantu petugas pemadam kebakaram Tangerang Selatan, masih berusaha memadamkan api.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Damkar Kabupaten Tangerang, Kosrudin menjelaskan, kebakaran hebat tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Belum dapat dipastikan, apa yang menjadi penyebab terbakarnya bangunan rumah ibadah terbesar di Tangerang itu.
"Sudah tiba dua kendaraan Damkar kami untuk memadamkan api. Kami juga sedang meminta bantuan dari Damkar Tangsel," kata Kosrudin, Senin (27/4).
Dia belum dapat memastikan sumber dan tingkat kerusakan akibat kebakaran yang ditimbulkan tersebut. Namun, dari video dan gambar yang diberikan, nampak bagian bangunan yang ambruk pada puncak gedung gereja.
"Belum, saya sedang tidak di TKP, nanti hubungi Komandan Regu. Kalau kejadian persisnya tadi jam 08.00 WIB," jelasnya.
Saat ini, sejumlah kendaraan pemadam kebakaran dan petugas yang berada di lokasi masih berusaha menjinakkan api. Sementara kepulan asap hitam pekat yang disebabkan dari area yang terbakar membumbung tinggi. 

Bupati Botim Kesal: Rakyat Lapar, Kita Jadi Bulan-bulanan Menteri!

Bupati Botim Kesal: Rakyat Lapar, Kita Jadi Bulan-bulanan Menteri!

Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar menyayangkan pernyataan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang mengatakan bahwa pemerintah pusat membutuhkan data yang jelas sehingga mekanisme pencairan BLT cukup banyak. Menurut Sehan, apa yang disampaikan kader PDI Perjuangan itu sangat ngawur.
Sehan kemudian menantang Menteri Sosial untuk turun langsung ke daerahnya melihat kondisi rakyat.
"Saya mau tantang Mensos mari turun ke sini, ke kampung lihat itu rakyat. Jangan ngomong dari kantor," ucap Sehan saat dihubungi, Minggu (26/4) malam.
Sehan juga mengaku dibikin pusing oleh aturan kementerian soal penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19 di daerah. Pada 23 April 2020, ia menggunakan uang sebesar Rp 100 juta dari dana desa untuk membeli sembako, APK, hingga disinfektan.
Baru dua hari dana tersebut digunakan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengeluarkan aturan bahwa dana desa tidak boleh digunakan untuk pembelian sembako, hanya dapat digunakan untuk padat karya.
"Akhirnya apa? batal kita. Terpaksa kita rombak lagi APBD kita," jelasnya.
Saat perombakan APBD dilakukan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tiba-tiba memutuskan bahwa seluruh Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dibatalkan. Seminggu kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengirim surat kepada bupati untuk segera perintahkan kepala desa lakukan pergeseran dananya untuk menalangi Covid-19, termasuk pembelian sembako.
"Ini konyol, seminggu kemarin Menteri Desa bilang enggak bisa, ini turun lagi surat Mendagri walaupun surat itu juga cacat. Di mana cacatnya, Mendagri memerintahkan bahwa pergeseran dana desa tidak perlu dievaluasi bupati. Tahu tidak, juknis adalah Perbup sebagai standar pemeriksaan keuangan desa. Kalau tidak dievaluasi bupati, konyol juga. Kita juga bingung di sini," bebernya.
Belum selesai dibikin pusing oleh aturan Mendagri, Sehan mendapatkan perintah dari Menteri Desa bahwa dana desa digunakan untuk BLT. Sehan merasa heran kebijakan yang dikeluarkan setiap kementerian tidak sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo.
"Ini gimana menteri, ganti sini ganti sana. Loh kita bingung tapi para menteri itu seolah-olah enggak salah. Menteri-menteri terlalu birokrat, aturan satu menteri ditindih menteri lain, kemudian berubah lagi. Kita ini kayak bulan-bulanan menteri, jadi eksperimen kementerian kita. Masalahnya rakyat ini lapar," kata Sehan kesal.

Rakyat Sudah Kelaparan

Sehan menceritakan, sejak tanggal 23 April 2020, ia sudah turun langsung ke lapangan melihat kondisi rakyatnya. Ia juga sudah menggelontorkan 300 ton beras tahap pertama untuk 2.000 KK (Kepala Keluarga). Namun, dari ribuan rakyatnya ada yang tak bisa menerima bantuan beras tersebut karena terganjal aturan BLT.
Berdasarkan aturan, warga yang sudah terdaftar sebagai penerima BLT atau PKH tak bisa mendapatkan bantuan lain. Akibatnya, sejumlah warga mendatangi rumah Sehan sambil menangis. Warga meminta bantuan beras satu liter.
"Ada tiga orang ibu-ibu menangis datang ke rumah saya minta beras biar cuma 1 liter, ternyata dia tercatat di penerima BLT. Sudah mau puasa, kita sudah pembagian tiga hari tapi dia enggak boleh dapat karena harus nunggu BLT. Sekarang BLT-nya mana? Mana? Lama. Sementara rakyat kita kan kelaparan," kata Sehan kepada merdeka.com, Minggu (26/4) malam.
Kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut, berdasarkan data yang dikantonginya sebanyak 4.700 KK di wilayahnya masuk daftar penerima BLT. Untuk mendapatkan BLT, mereka harus mengikuti seluruh mekanisme yang ditetapkan pemerintah pusat, di antaranya membuat rekening melalui Bank Sulawesi Utara.
Sementara pembuatan rekening untuk 4.700 KK membutuhkan waktu lama, sekitar 3 bulan.
"Harus buka rekening ini lah, buka rekening itu lah, mesti catat ini, penuhi 14 kriteria. Ini mau bantu orang apa cari nama? Kenapa pemerintah pusat dalam situasi negeri seperti ini rakyat kita disuruh menunggu?" ujarnya.
Di tengah pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah pusat mempermudah mekanisme pencairan BLT. Pemerintah pusat juga perlu berdialog dan memberikan diskresi kepada pemerintah daerah agar pembagian BLT kepada warga dipercepat.
"Kalau takut, khawatir para bupati nanti garong, loh suruh kawal saja sama KPK, Jaksa sama polisi," sambungnya.

Bupati Boltim Mengamuk

Sebelumnya viral video Sehan mengamuk. Bahkan sampai mengumpat kepada para menteri gara-gara birokrasi BLT yang berbelit.
Dalam video berdurasi dua menit lebih itu, Sehan mengatakan para menteri mempersulit pembagian BLT kepada rakyat yang terdampak Covid-19. Dia bahkan sampai mengumpat dengan kata-kata kasar. Kata dia, rakyat sudah kelaparan dan membutuhkan kehadiran negara.
"Mau dapat BLT, BLT-nya kapan? Masih mau buka rekening, ini lah, ini lah, kriteria macam-macam. Negeri sudah mau bangkrut menteri masih ngeyel semua," ucapnya.
Sehan Landjar mengungkapkan, warganya mulai mengeluh kehabisan beras. Bahkan ada warga yang meminta BLT diganti dengan beras lima kilogram saja.
"Rakyat minta seliter beras, dia tunggu BLT tapi BLTnya kapan? Bahkan ada yang bilang kasih saja beras 5 kg, biar nggak usah BLT. Kita sudah mau makan sekarang," kata dia.
Seharusnya, lanjut kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pemerintah pusat memberikan diskresi kepada pemerintah daerah untuk mengucurkan BLT. Pengalokasian anggaran dari dana desa ini, tentu akan dikawal KPK, Kejaksaan, LSM hingga kepolisian.
"Makanya saya bilang menteri-menteri ini, emangnya menteri-menteri itu lebih hebat daripada bupati? Saya selalu bilang jangan generalisir bahwa seakan-akan kepala daerah itu menggarong. Kasih saja diskresi, dikawal polisi, KPK, oleh Jaksa, dikawal oleh LSM, wartawan. Kalau banyak bikin arturan, kertas-kertas, bosan kita dengan menteri-menteri begitu," pungkasnya.

Mensos Menjawab

Menteri Sosial Juliari Peter Batubara menyesalkan sikap Sehan Salim Landjar yang mengkritisi mekanisme pencairan bantuan langsung tunai (BLT). Ia meminta Sehan Landjar tak membuat keributan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
"Sekarang itu nggak usah ribut-ribut. Semua bekerja, siapa sih yang mau keadaan seperti ini," kata Juliari kepada merdeka.com, Minggu (26/4).
Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, menyalurkan bantuan kepada ratusan juta rakyat Indonesia tidak mudah. Pemerintah pusat, kata dia, tentu saja membutuhkan data penerima BLT yang jelas. Karena itu, penyaluran BLT harus melalui mekanisme yang tepat.
"Semuanya juga harus mengerti bahwa menyalurkan bantuan ke ratusan juta orang itu tidak mudah. Dia kan hanya berpikir soal Boltim, kita di Pusat harus berpikir secara nasional," ujarnya.
Juliari meminta Sehan Landjar mempelajari kembali Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Data Non-DTKS dalam Pemberian Bantuan Sosial ke Masyarakat. Surat Edaran tersebut dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 21 April 2020.
"Tolong sampaikan ini (Surat Edaran) ke yang bersangkutan (Sehan Landjar). Dan kalau yang bersangkutan tidak setuju, silakan saja kirim surat ke KPK, tembusan ke kami-kami," tegasnya.

4 WN India di Yogyakarta Dinyatakan Positif Virus Corona

4 WN India di Yogyakarta Dinyatakan Positif Virus Corona

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan data terbaru pasien corona, Minggu (26/4). Dari data yang dirilis diketahui ada tambahan tiga pasien positif. Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan tiga pasien baru ini adalah warga negara (WN) India.
Berdasarkan tambahan tiga pasien positif virus corona yang merupakan WN India, maka total WN India yang positif virus Corona di DIY menjadi empat orang.
"Pasien nomor kasus 82 adalah laki laki 46 tahun, pasien nomor kasus 83 seorang laki laki 36 tahun dan pasien nomor kasus 84 seorang laki laki 31 tahun. Semuanya warga negara India," ujar Berty.
Berty menerangkan meskipun nomor kasus ada 84 tapi jumlah kasus di DIY ada 82 pasien. Hal ini tak lepas dari pasien nomor kasus 17 dan 37 yang datanya dimasukkan ke Jawa Tengah.
Ketiga WN India tersebut kondisi kesehatannya dalam keadaan baik. Berty menyebut jika tidak ada gejala seperti flu dari WNA tersebut.

Kesal Rumah Tangga Kerap Dicampuri, Adik Bacok Kakak Ipar dan Serahkan Diri ke Polisi

Kesal Rumah Tangga Kerap Dicampuri, Adik Bacok Kakak Ipar dan Serahkan Diri ke Polisi

Daniel Amheka (47), warga RT 02/RW 01 Dusun I Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), membacok kakak iparnya, Damaris Baitanu (42), seorang penjahit yang juga warga RT 15/RW 06, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Pemicunya hanya karena Daniel emosi gara-gara Damaris dianggap mencampuri urusan rumah tangganya. Akibat pembacokan ini, Damaris sekarat karena mengalami luka di pinggang sebelah kiri, telapak tangan kanan, serta punggung belakang yang bersamaan mengenai pipi sebelah kiri korban.
Informasi yang diperoleh wartawan menyebutkan, awalnya Daniel baru selesai memotong daun untuk makanan ternak sapi. "Saat Daniel berada di rumah tidak mendapati istrinya, Norlince Baitanu," ujar Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka, Senin (27/4).
Selama ini Daniel dan istrinya Norlince sedang cekcok. Daniel juga emosi dan marah dengan Damaris yang juga kakak dari istrinya, karena mencampuri urusan rumah tangga mereka.
Daniel kemudian mengambil sebilah parang yang digantung pada dinding belakang rumah, lalu mengikat parang tersebut di pinggang sebelah kiri dilengkapi sarung dan tali.
Daniel kemudian pergi mencari istrinya Norlince Baitanu. "Daniel ingin menjemput istrinya untuk pulang ke rumah," jelas Elpidus.
Saat tiba di depan rumah kerabat Daniel, Jublina Amheka di RT 02/RW 01 Dusun I, Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Daniel melihat ada iparnya, Damaria Baitanu.
Daniel yang memang dalam keadaan emosi berjalan mendekati Damaris Baitanu sambil mengatakan kalau Damaris lah yang merusak rumah tangganya. Daniel berdiri berhadapan dengan Damaris Baitanu dan posisi keduanya berdiri berhadapan.
Daniel langsung memukul menggunakan tangan kanan yang dikepal mengenai dada Damaris Baitanu. Daniel kemudian mencabut parang dari pinggangnya dan langsung mengayunkan sekuat tenaga ke arah pinggang korban. Daniel kembali mengayunkan parang untuk kedua kalinya dan mengenai telapak tangan kanan Damaris.
"Saat itu posisi korban (Damaris) sedikit menundukkan badan sehingga Daniel mengayunkan parang yang ketiga kalinya mengenai punggung belakang korban bersamaan mengenai pipi sebelah kiri korban," urai Kapolsek.
Damaris pun jatuh tak sadarkan diri dan bersimbah darah. Daniel langsung berjalan meninggalkan korban. Dalam perjalanan ke rumah, Daniel bertemu kerabatnya, Algis Sakeos Amheka yang menghadangnya dan mengajaknya ke rumah.
Namun Daniel berterus terang kalau ia baru selesai membacok Damaris menggunakan parang. Daniel kemudian memilih ke kantor polisi untuk menyerahkan diri atas perbuatannya.
"Kita langsung tahan Daniel di rutan Polres Kupang setelah kita periksa sebagai tersangka. Kita juga sudah amankan barang bukti parang milik Daniel yang dipai membacok Damaris," tambah Kapolsek.
Penyidik Reskrim Polsek Kupang Tengah menjerat Daniel dengan pasal 351 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Orangtua Jualan Bakso, Balita di Probolinggo Positif Covid-19

Orangtua Jualan Bakso, Balita di Probolinggo Positif Covid-19

Seorang balita di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19. Sehingga jumlah pasien positif di daerah itu hingga Minggu malam menjadi 17 orang.
"Satu orang tambahan pasien positif COVID-19 itu berusia 1,5 tahun yang berasal dari Desa Tamansari, Kecamatan Dringu," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo, Senin (27/4).
Dia menjelaskan riwayat dan kondisi pasien balita tersebut masih diperdalam. Namun sejauh ini informasinya yang bersangkutan tidak dari mana-mana karena orangtuanya seorang pedagang bakso yang berjualan dengan menggunakan rombong di rumahnya, sehingga kontaknya tidak banyak.
"Anaknya sakit sesak dan masuk ke RSU Wonolangan, selanjutnya dari RSU Wonolangan dirujuk ke RSUD Tongas dan dilakukan swab, ternyata hasilnya positif dan memang ini yang masih akan kami perdalam," tuturnya.
Ia menjelaskan balita itu tidak ada hubungannya dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya. Sehingga sementara ini masih belum menemukan keterkaitannya dengan pasien positif lainnya.
"Si balita itu juga tidak masuk dalam klaster sebelumnya, sehingga masuk dalam klaster lepas. Sebelumnya sudah dilakukan isolasi mandiri karena memang riwayatnya dia tidak pernah kontak dengan siapa-siapa dan tidak ke mana-mana," katanya.

Pelacakan

Anang mengatakan pelacakan dilakukan mulai dari waktu masuk menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan diperintahkan untuk dilakukan isolasi mandiri, sehingga yang ditelusuri hanya empat orang dalam satu keluarganya.
"Untuk rapid test (tes cepat) anggota keluarganya masih belum dilakukan dan rencananya baru akan dilakukan Senin, jadi semua anggota keluarganya sudah dilakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sejak beberapa hari yang lalu dengan pengawasan ketat dari aparat desa dan kecamatan serta petugas medis," ujarnya.
Secara keseluruhan, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo 17 orang berasal dari Desa Bayeman, Kecamatan Tongas empat orang, Desa Jabungsisir, Kecamatan Paiton delapan orang, Desa Prasi, Kecamatan Gading dua orang, Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran satu 1 orang, Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan satu 1 orang, dan Desa Tamansari, Kecamatan Dringu satu 1 orang.

Jumat, 24 April 2020

Tak Bisa Mudik, Ratusan Mahasiswa UMS Peroleh Bantuan Voucher Makan

Tak Bisa Mudik, Ratusan Mahasiswa UMS Peroleh Bantuan Voucher Makan

Larangan mudik yang diumumkan Presiden Joko Widodo membuat ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tetap tinggal di indekos. Mereka yang berasal dari luar Kota Solo ini menunggu hingga situasi pandemi Covid-19 berakhir.
Selama berada di indekos para mahasiswa mendapatkan bantuan makan dari kampus setempat. Terutama selama bulan Ramadan yang segera tiba. Bantuan diwujudkan dalam bentuk voucher makan, yang bisa digunakan saat berbuka puasa maupun makan sahur.
Ketua LazizMu UMS, Mahasri Shobahiya mengatakan, voucher bantuan untuk makan bagi mahasiswa yang tinggal di indekos tersebut sudah mulai dibagikan sejak Selasa (21/4) kemarin. Pembagian voucher dilakukan di depan kantor LazizMu UMS di kompleks Kampus 1.
"Nantinya, mahasiswa akan menukar voucher untuk sahur dan berbuka puasa di warung yang sudah bekerjasama dengan LazizMu UMS," katanya, Kamis (23/4).
Menurut dia, pembagian voucher makan ini merupakan salah satu program dari Gerakan UMS Peduli Covid-19. Sasarannya adalah mahasiswa UMS yang tidak mudik dan masih tinggal di indekos, sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19.
"Pendaftarnya cukup banyak, sampai sekarang sudah ada sekitar 640 mahasiswa. Dari data yang masuk kami seleksi dan cermati. Kami pilih mahasiswa yang menurut kami lebih membutuhkan. Setelah seleksi, mahasiswa yang tervalidasi identitasnya sebanyak 363 mahasiswa berhak menerima bantuan," terangnya.
Dengan bantuan ini, diharapkan mahasiswa bisa nyaman menjalankan ibadah puasa dan kuliah. Mahasri menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan 10 warung yang telah direkomendasikan oleh mahasiswa, melalui pendaftaran online yang sudah dilakukan.
"Ada 23 warung yang direkomendasikan para pendaftar. Tapi kami survei dan kami tawarkan untuk bekerja sama. Ada 10 warung yang siap diajak bekerjasama dan menyediakan makanan sahur dan berbuka puasa," lanjutnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Pengkaderan UMS Taufik Kasturi menambahkan, latar belakang dari program ini karena melihat banyaknya mahasiswa yang tidak mudik akibat wabah virus Corona.
"Kita saling berbagi, terutama di bulan Ramadhan. Ini salah satu perhatian UMS kepada mahasiswanya. Ternyata masih banyak yang tidak mudik," katanya.
Dosen Psikologi UMS itu menambahkan, setiap mahasiswa penerima bantuan, akan mendapatkan 15 voucher makan. Satu voucher senilai Rp10.000. Menurutnya, untuk ukuran makan Rp10.000 di Solo dan seputar kampus sudah cukup memadai.

Pasien Sembuh Covid-19 di Karawang Menjadi 22 Orang

Pasien Sembuh Covid-19 di Karawang Menjadi 22 Orang

Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Karawang, mengalami peningkatan secara signifikan. Hingga saat ini jumlahnya mencapai 22 orang.
Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan ‎penyebaran Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengatakan, 18 pasien positif Covid-19 itu dinyatakan sembuh setelah melalui proses dua kali uji tes swab, dan hasilnya negatif, setelah sebelumnya 4 pasien yaitu Bupati dan para pejabat di Pemkab Karawang.
"Setelah dilakukan tes swab dua kali 18 pasien dinyatakan sembuh, setelah menjalani perawatan selama 20 hari lebih," kata Fitra, Kamis (23/4).
18 Pasien yang dinyatakan sembuh, selama ini menjalani perawatan di dua rumah sakit rujukan yaitu 11 orang di RS Paru Jatisari dan 7 orang dirawat di RSUD Karawang.
"Mereka semuanya sudah diizinkan pulang dan melakukan isolasi diri selama 14 hari ke depan," katanya.
Proses kesembuhan seluruh pasien sembuh Cobid-19, merupakan kerja keras tim medis dua rumah sakit milik pemerintah tersebut, dibantu tim non medis serta adanya penambahan alat PCR yang memudahkan dalam melakukan tes swab dengan cepat dan akurat.
"Rumah sakit sudah punya PCR, sehingga tidak terlalu lama mengetahui hasilnya," tuturnya.
Tim gugus percepatan juga mengimbau kepada masyarakat Karawang, maupun warga Karawang yang merantau di luar kota atau luar negeri agar tidak mudik dulu. Hal itu diharapkan untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19 dari luar kota atau luar negeri.
Jika tetap memaksakan mudik, maka orang tersebut langsung masuk daftar ODP, karena dikhawatirkan menjadi carrier atau pembawa virus bagi keluarga atau masyarakat sekitar.
"Harapan kita semua kedepannya angka pasien sembuh terus bertambah," harap Fitra.