816Agent
816WIN

Bandar Bola 816agent

Bandar Bola 816agent

Judi Bola

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Prediksi Bola 816Agent

Prediksi Bola

Kamis, 31 Oktober 2019

KPK Periksa Anak Wali Kota Medan Terkait Kasus Promosi Jabatan

KPK Periksa Anak Wali Kota Medan Terkait Kasus Promosi Jabatan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sembilan orang terkait dugaan suap proyek dan promosi jabatan di Pemkot Medan Tahun 2019 yang menjerat Wali Kota nonaktif Medan, Tengku Dzulmi Eldin (TDE).
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, di antara saksi yang diperiksa adalah anak dari tersangka Tengku, yakni Rania Kamila dan Rendy Edriansyah Eldin.
"Pemeriksaan saksi-saksi dalam perkara ini telah dilakukan sejak Selasa 29 Oktober 2019," tutur Febri dalam keterangannya, Kamis (31/10/2019).
Febri menyebut, kesembilan saksi itu dimintai keterangan di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Mereka adalah Kadis Koperasi Kota Medan, Edliaty; sopir Walikota Medan, Junaidi; Kadis Ketenagakerjaan Kota Medan, Hannalore Simanjuntak; Kadis Perdagangan Kota Medan, Dammikrot; dan Kabid Tata Kelola Air dan Drainase Perkotaan Dinas Pu Kota Medan, Rizfan Juliardy Hutasuhut.
Kemudian Kadis Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan, Qamarul Fattah; anak Wali Kota Medan, Rania Kamila; anak Wali Kota Medan, Rendy Edriansyah Eldin; dan Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan Emilia Lubis.
"Sekitar 12 orang saksi telah diperiksa yang terdiri dari unsur anggota DPRD Sumatera Utara, pejabat SKPD Kota Medan, keluarga Wali Kota Medan, dan swasta," jelas dia.
Selain itu, penggeledahan pun kembali dilakukan hari ini di sebuah rumah, Jalan DI Panjaitan Nomor 142, Medan. Pemilik kediaman tersebut atas nama Akbar Himawan Buchori.
"Penggeledahan masih berlangsung," Febri menandaskan.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Wali Kota nonaktif Medan Tengku Dzulmi Eldin (TDE) sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait dengan proyek dan jabatan di lingkungan pemerintahan Kota Medan tahun anggaran 2019.
Selain Dzulmi, KPK juga menjerat dua orang lainnya, yakni Kadis PUPR Kota Medan Isa Ansyari (IAN) dan Kabag Protokoler Kota Medan, Syamsul Fitri Siregar (SFI).
Dzulmi diduga menerima suap untuk menutupi ekses perjalanan dinas wali kota ke Jepang. Dalam perjalanan dinas, Dzulmi membawa serta keluarga dan beberapa kepala dinas. Dzulmi dan keluarganya memperpanjang waktu tinggal di Jepang selama tiga hari di luar waktu perjalanan dinas.
Akibat keikutsertaan pihak-pihak yang tidak berkepentingan, terdapat pengeluaran perjalanan dinas Wali Kota yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bisa dibayarkan dengan dana APBD.
Pihak travel kemudian menagih sejumlah pembayaran tersebut kepada Dzulmi. Dzulmi kemudian bertemu dengan Syamsul dan memerintahkannya untuk mencari dana dan menutupi ekses perjalanan ke Jepang tersebut dengan nilai sekitar Rp 800 juta.
Syamsul kemudian membuat daftar target kepala-kepala dinas yang akan dimintakan dana, termasuk diantaranya adalah kadis-kadis yang ikut berangkat ke Jepang dan Isa meskipun tidak ikut berangkat ke Jepang.

Bantu Tangkap Napi Lari, Dua Warga Dapat Penghargaan dari Rutan Wates

Bantu Tangkap Napi Lari, Dua Warga Dapat Penghargaan dari Rutan Wates

Dua warga Kulon Progo mendapatkan penghargaan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Wates, Rabu (30/10). Dua warga berinisial ATM dan MRS ini mendapatkan penghargaan karena membantu menangkap narapidana kabur dari Rutan Wates.
Penghargaan kepada dua warga ini diserahkan di Aula Rutan Wates. Atas bantuan dari dua warga ini, tiga narapidana yang kabur dari Rutan Wates berhasil ditangkap.
ATM mengaku sengaja membantu pencarian terhadap narapidana yang kabur dari Rutan Wates. Berbekal informasi bahwa ada narapidana melarikan diri dari Rutan Wates, ATM sengaja mencari keberadaan narapidana tersebut.
Atas bantuan ATM, dua narapidana yang melarikan diri yaitu Taufikurrohman dan Abdul Aziz berhasil ditangkap. Keduanya ditangkap di Dusun Blumbang, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Kedua narapidana ini dibekuk sesaat usai melarikan diri dari Rutan Wates.
ATM mengatakan saat itu kedua narapidana ingin menyewa ojek dan pergi keluar dari Kulon Progo. Namun permintaan kedua narapidana itu ditolak oleh ATM dan rekan-rekannya.
"Di Dusun Blumbang, di situlah kita sama teman-teman bisa ketemu napi yang lari dari Rutan Wates. Jadi ceritanya mereka cari tumpangan (ojek). Tapi saya dan warga enggak mau. Nggak lama, mereka kami tangkap bersama pegawai Rutan," ujar ATM di Rutan Wates.
Sedangkan warga lainnya yang mendapatkan penghargaan adalah MRS. MRS memberikan informasi keberadaan Sustristiyanto, narapidana yang kabur dari Rutan Wates. MRS menemukan Sutristiyanto yang bersembunyi di kebun jagung tak jauh dari Rutan Wates.
"Saya ke kebun mau mencari arit (sabit) punya tetangga saya yang hilang. Enggak sengaja ketemu sama napi yang lari. Saya sempat diancam dan enggak boleh membocorkan. Saya juga sempat disuruh mijitin kakinya tapi saya enggak mau," ungkap MRS.
MRS pun akhirnya melaporkan pertemuannya dengan Sutristiyanto kepada petugas Rutan Wates. Kemudian petugas pun membekuk Sutristiyanto yang mengalami luka di bagian kaki usai kabur dengan cara melompati pagar belakang Rutan Wates.
"Saya sempat bingung juga. Ketimbang saya repot juga kalau ada apa-apa di ladang, ya saya laporkan," katanya.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II B Wates, Priyatno menambahkan pemberian penghargaan semata wujud rasa terima kasih. "Ya sebagai wujud rasa terima kasih kepada masyarakat yang membantu," tegas Priyatno. 

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Wilayah Pangandaran

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Wilayah PangandaranGempa berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Gempa terjadi pada Kamis (31/10) sekitar pukul 08.56 WIB.
Situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir pusat gempa berada di laut 64 kilometer barat daya Pangandaran. Gempa berada di kedalaman 25 kilometer dengan 8,23 Lintang Selatan dan 108,25 Bujur Timur.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari BMKG terkait dampak gempa tersebut.

Gudang Genset di Gedung Danamon Medan Terbakar, Karyawan Berhamburan Keluar

Gudang Genset di Gedung Danamon Medan Terbakar, Karyawan Berhamburan Keluar

Gudang genset di Gedung Bank Danamon di Jalan P Diponegoro, Medan, terbakar, Kamis (31/10). Asap kebakaran di basement itu membuat para karyawan berhamburan ke luar.
Berdasarkan informasi dihimpun, gudang genset yang terbakar berada di lantai dua basement. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tak lama setelah kejadian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
"Kita kerahkan 8 unit mobil pemadam kebakaran," kata Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Penyuluhan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Medan, Huddin Hasibuan, kepada wartawan.
Huddin memaparkan, teknisi dan petugas di Gedung Damanon menginformasikan bahwa kebakaran itu terjadi karena adanya hubungan arus pendek di gudang genset itu.
"Penyebabnya karena arus pendek yang terjadi di seputaran gudang genset, tapi petugas langsung bisa menanggulanginya," jelas Huddin.
Api sudah bisa dipadamkan. Namun petugas masih melakukan pendinginan. Pihak pemadam kebakaran juga memastikan tidak ada potensi api yang tertinggal.
"Jangan sampai kita tinggalkan masih ada sisa-sisa api di gudang itu dan saat ini situasi sudah aman," tegas Huddin.

Kurir Narkoba di Karawang Simpan 3 Kg Ganja di Bawah Seprei Apartemen

Kurir Narkoba di Karawang Simpan 3 Kg Ganja di Bawah Seprei Apartemen

Tiga tersangka pengedar narkoba diringkus petugas dari Satuan Narkoba Polres Karawang di Apartemen Perumnas Sentraland kamar 12 lantai 11, Karawang.
Kasat Narkoba Polres Karawang, Akp Agus Susanto mengatakan tiga pengedar yang diringkus, masing-masing RF Bin Kubil (18),RR Bin Tagor Jajuli, (30), AN (31) Bin Adi Supardi. Selain mengamankan tiga tersangka, dalam penggerebekan itu petugas menyita 3 kg ganja.
"Satu orang masih DPO, tiga orang diringkus dalam penggerebekan tersebut beserta barang bukti siap edar," kata Agus Susanto.
Barang bukti ganja oleh para pelaku disimpan di atas kasur ditutup seprei. Ganja tersebut didapat dari seorang penyuplai di daerah Pangkalpinang.
"Para tersangka dijerat Pasal 112 ayat 1 subsider Pasal 114 ayat 1 dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Narkotika. Ancaman hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup," jelas Agus.

Polisi Temukan Luka Sayatan di Leher Sopir Minibus Tewas di Bogor

Polisi Temukan Luka Sayatan di Leher Sopir Minibus Tewas di Bogor

Satreskrim Polresta Bogor Kota, membentuk tim kecil untuk mengungkap pelaku pembunuhan seorang pria dalam sebuah mini bus di Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (31/10).
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Nicko Adi Putra mengungkapkan polisi menemukan sebuah alat pemotong (cutter) yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh korban usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kita bentuk tim kecil untuk pengungkapan kasus ini. Kita temukan cutter yang diduga digunakan untuk membunuh korban. Tapi masih kami kembangkan apakah ada senjata lain atau tidak," kata Nicko.
Nicko menjelaskan, terdapat luka pada leher korban yang diduga akibat sayatan cutter. Selain itu ada juga beberpa luka pada tubuh korban, namun kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Ciawi.
"Yang terlihat lukanya di leher korban. Tapi sekarang kan masih dilakukan autopsi. Yang pasti korban sudah tidak bernyawa saat ditemukan dan sebagian barang milik korban masih. Seperti dompet berisi uang Rp 200 ribu lebih, dua buah ponsel dan kartu identitas. Tapi masih kita kembangkan lagi," ujarnya.
Polisi menduga korban merupakan salah satu sopir taksi online yang beroperasi di sekitar Bogor. "Untuk pengembangan selanjutnya kita aman gunakan rekaman CCTV di sekitar TKP. Tentunya kita akan kumpulkan alat bukti sebagai bagian dari proses penyelidikan. Pelaku bisa satu atau lebih dari satu orang," katanya.
Korban sendiri ditemukan dalam posisi tertunduk hingga kepala menempel ke stir mobil hingga klakson mobil berbunyi. "Saat ditemukan pun mobil dalam keadaan menyala," jelas Nicko.
Korban pertama kali ditemukan sekuriti bank, Nana Jumhana. Dia menjelaskan, sekitar pukul 02.45 WIB, dia mendengar ada orang berteriak dan membunyikan klakson. Dia pun keluar dan mendapati mini bus itu dalam keadaan terparkir dengan pintu sebelah kiri belakang dan pintu supir terbuka.
Setelah Nana memeriksa mobil, dia melihat kucuran darah dari kabin supir mini bus berjenis Toyota Calya warna silver itu dan melihat supir bersimbah darah sudah tak bergerak.
"Saya langsung telpon Polsek Bogor Timur. Sekitar 10 menit kemudian petugas datang dan mengamankan lokasi demgan memasang garis polisi di sekeliling mobil," kata Nana.
Informasi yang dihimpun, korban bernama Ahsanul Fauzi (31) warga RT01/20, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Dia diduga menjadi korban perampokan usai mengambil uang di ATM BRI Cabang Wangun.

Polisi Tangkap WNA Thailand Karena Simpan Sabu di Kemaluan

Polisi Tangkap WNA Thailand Karena Simpan Sabu di Kemaluan

Satuan Reserse Narkoba Polres Tangerang Selatan berhasil mengamankan seorang Warga Negara Asing pembawa sabu. Dari pelaku, Polisi menyita 300 gram sabu yang disembunyikan pelaku di area kewanitaannya.
Kasat Resnarkoba Polres Tangerang Selatan, Iptu Edy Suprayitno belum mau banyak memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus tersebut.
"Tunggu besok kami rilis," katanya, Rabu (30/10).
Edy mengakui, WNA Thailand yang diamankan itu adalah seorang kurir. Pelaku diamankan berdasarkan pengembangan dari pengungkapan kasus narkotika sebelumnya.
"Diamankannya di kawasan Cengkareng, dari hasil pengembangan kami," jelas Edy.
Setelah mengamankan WNA itu, petugas kemudian kembali melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan dua orang lainnya, dengan barang bukti ganja.
"Ada tiga tersangkanya, akan kami ekspos besok," tutupnya.

Gara-Gara Charger Ponsel, Rumah di Pasar Rebo Terbakar

Gara-Gara Charger Ponsel, Rumah di Pasar Rebo Terbakar

Api melalap rumah dua lantai di Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (31/10) pagi. Penyebabnya, korsleting akibat colokan telepon seluler alias ponsel.
"Pemilik sedang mengisi ulang daya baterai ponsel, kemudian terjadi penyalaan api pada steker," kata Kasi Damkar Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, di Jakarta.
Laporan kebakaran rumah milik milik Tukiman di Jalan H Sabenih RT05 RW02 Nomor 31 Kalisari itu diterima pihaknya pukul 05.00 Wib.
Sebanyak 40 personel berikut delapan armada pompa pemadaman api meluncur ke lokasi kejadian.
"Awal pemadaman berlangsung pukul 05.15 Wib dan api pada tepat pukul 05.55 Wib," katanya.
Gatot memastikan sebanyak lima jiwa penghuni bangunan yang terbakar seluruhnya selamat tanpa terluka.
Namun kerugian materi atas terbakarnya bangunan ditaksir Gatot berkisar Rp 100 juta.

Warga Ketakutan, Minta Pemerintah Tangkap Harimau Sumatera yang Tewaskan Pemuda

Warga Ketakutan, Minta Pemerintah Tangkap Harimau Sumatera yang Tewaskan Pemuda

Harimau Sumatera liar yang menyerang seorang pemuda hingga tewas masih berkeliaran. Warga Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menyampaikan rasa ketakutan mereka.
Kepala RT038, Desa Tanjung Simpang, Rayo mengatakan, warga memohon kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang dipimpin Bupati Wardan agar secepatnya mengevakuasi Harimau Sumatera. Mereka tak ingin anak-anak dan masyarakat lain menjadi korban. Aktivitas warga juga semakin terbatas.
"Kamis sudah mengirim surat permohonan ke Bupati Indragiri Hilir. Lalu kami juga akan mengirimkan surat permohonan itu BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam)," kata Rayo, Rabu (30/10).
Rayo mengumpulkan tanda tangan warga yang ketakutan dengan Harimau Sumatera. Mereka bersedia melampirkan tanda tangan, semacam petisi agar pemerintah segera merespon permohonan warga.
"Minimal ada 60 tanda tangan dari warga kami yang akan dikumpulkan. Setelah itu barulah dikirim ke BBKSDA," katanya.
Rayo berharap pemerintah segera melakukan tindakan mengantisipasi jatuhnya korban karena Harimau liar. Bukan sekali ini saja, sudah dua tahun belakangan, Harimau Sumatera di daerah tersebut kerap menyerang warga hingga menimbulkan korban jiwa.
Kejadian terbaru harimau memakan korban nyawa seorang pemuda pada 25 Agustus 2019. Pemuda itu adalah Wahyu Kurniadi warga pendatang asal Desa Tenggulun Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peristiwa itu terjadi di desa tersebut.
Tak jarang warga mendengar satwa bertaring tajam tersebut mengaum. Warga yang bekerja sebagai nelayan pencari ikan juga dihantui rasa ketakutan.
"Ada warga yang pernah melihat harimau. Masih berkeliaran di desa kami. Sedangkan kami juga butuh makan, mencari nafkah jadi ketakutan," lirih Rayo.

Dinyatakan Sehat, Eks Pasien RSJ Samarinda Malah Kabur dan Lompat ke Sungai

Dinyatakan Sehat, Eks Pasien RSJ Samarinda Malah Kabur dan Lompat ke Sungai

Supri (34), warga Kutai Timur, dilaporkan nekat melompat ke Sungai Karang Mumus (SKM), saat kabur hendak dibawa pulang ke rumahnya, usai menjalani perawatan di RS Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. Keberadaan Supri, tengah dicari tim SAR gabungan.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.30 Wita tadi. Dia dinyatakan medis setempat, dalam kondisi sehat, dan dipersilakan pulang. Namun kondisinya berbeda, ketika dia hendak menjalani pemeriksaan terakhir, sebelum pulang.
"Ternyata korban kabur. Ada saksi melihat, korban meloncat dari jembatan ke SKM (yang menghubungkan Jalan Pesut-Jalan Pangeran Suriansyah)," kata Kepala Basarnas Unit Siaga Samarinda Dede Hariana, Rabu (30/10).
Dede menerangkan, tim SAR gabungan melakukan penyisiran d SKM. Meski surut, bukan jaminan korban mudah ditemukan. "Dari kejadian sebelumnya, meski sungai surut, baru ditemukan 2-3 hari sejauh 500 meter dari lokasi korban diperkirakan hilang dan tenggelam," ujar Dede.
"Dugaan kami, korban luka setelah loncat ke sungai karena dangkal, karena ada benda-benda berbahaya di bawah permukaan sungsi. Kemungkinan kedua, mengalami keram meski bisa berenang," tambahnya.
Dikonfirmasi merdeka.com terpisah, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samarinda AKP Aldi Alfa membenarkan kejadian itu. Dua saksi warga, dimintai keterangan terkait peristiwa itu. Di antaranya, Sumiati (47), tak lain ibu korban.
Menurutnya, setelah lompat ke sungai dari atas jembatan, korban naik ke kapal yang melintas, dan kembali melompat ke sungai. "Sempat muncul ke permukaan sungai. Begitu hendak ditolong warga lagi, korban menyelamkan diri kembali ke sungai," terang Aldi.
Selain tim Basarnas dan Polsek Pelabuhan, unsur SAR lain yang terlibat dalam pencarian adalah relawan kebencanaan, berikut warga dan keluarga korban. Meski sempat dilakukan penyelaman, belum ditemukan tanda keberadaan korban di sungai yang bermuara ke Sungai Mahakam itu.

Rabu, 30 Oktober 2019

Komplotan Pencuri Ternak Sapi Ditangkap di Rokan Hulu Riau

Komplotan Pencuri Ternak Sapi Ditangkap di Rokan Hulu Riau

Empat orang ditangkap setelah berusaha mencuri ternak sapi milik warga di Jalan Baru Gang Dayak Dusun Simpang Semangka Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Berkat laporan warga para pelaku ditangkap polisi sebelum melakukan pencurian sapi itu.
Kasubag Humas Polres Rokan Hulu Ipda Fery Fadli mengatakan, keempat pelaku yaitu IM (45) asal Desa Aek Batu Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Lalu JS (25) warga Desa Sumber Rejo Kabupaten Labusel, Sumut, BK (23) warga Desa Sinaboy Kabupaten Rokan Hilir, AS (37), asal Desa Aliantan Kabupaten Rokan Hulu.
"Keempat pelaku ditangkap karena diduga melakukan pencurian ternak sapi milik Sutrisno. Tapi sebelum mencuri sapi, korban dilaporkan oleh warga lain bernama Bahagia Sembiring (39), warga Desa Rambah," ujar Fery , Selasa (29/10).
Mereka menggunakan mobil Avanza dan peralatan lainnya dalam menjalankan aksinya. Fery menyebutkan, keempat pelaku ditangkap anggota Polsek Rambah Hilir Senin kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.
Pencurian itu terjadi pada Minggu (27/10), sekitar pukul 16.00 WIB, korban melihat mobil Avanza warna putih keliling-keliling kearah DU SKPC. Keesokan harinya, sekitar pukul 11.00 WIB, korban kembali melihat Avanza tersebut di depan peron PT Johan dan Gang Dayak Dusun Simpang Semangka Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulur.
"Karena melihat gelagat yang mencurigakan, korban langsung melaporkan yang dilihatnya ke Kapolsek Rambah Hilir Iptu Budi Ikhsani. Kemudian tim melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut," ujar Fery.
Polisi langsung mendatangi RAM PT Johan di Dusun Kumu Baru Desa Rambah untuk menjumpai korban. Setelah itu Kanit Reskrim mendapat informasi bahwa Avanza yang dicurigai itu berada di gang Dayak Simpang Semangka.
Setelah mendapat informasi tersebut, polisi langsung langsung menuju lokasi. Ketika tiba, petugas melihat Avanza itu parkir di pinggir jalan. Lalu mobil didekati, namun isinya kosong.
"Saat itu masyarakat setempat mengatakan, orang yang mengemudikan mobil Avanza itu berada di rumah Boim. Lalu petugas langsung menangkap 3 orang di rumah Boim," kata Fery.
Selanjutnya polisi melakukan penggeledahan. Dari belakang celana BK ditemukan 2 kunci T dan 1 kunci pas. Mereka pun mengakui akan mencuri sapi kepada polisi. Bahkan, ketiga pelaku mengaku ada 1 orang lagi yang ikut bersama mereka. Satu pelalu itu akhirnya ditangkap saat berada di RAM PT Johan.
"Para pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek. Lalu dilakukan penggeledahan terhadap mobil Avanza, ditemukan barang bukti di dalam mobil itu," ucap Fery.
Saat diinterogasi, para pelaku mengaku akan melakukan pencurian hewan ternak sapi di DU SKPC. Setelah dikonfirmasi dengan membawa pelaku ke DU SKPC, ternyata benar mereka akan mengambil sapi milik Sutrisno.
Kemudian petugas memintai keterangan Sutrisno. Hasilnya, dia memang melihat Avanza putih tersebut melintas 2 kali saat sedang mengembala Sapi.
"Atas keterangan tersebut, para pelaku ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ditahan dan barang bukti dibawa ke Polsek Rambah hilir untuk diproses hukum lebih lanjut," kata dia.
Barang bukti disita polisi berupa mobil Avanza B 1673 BRH, sejumlah tali nilon, terpal, tas ransel, besi huruf T, karet ban, kampak, sepatu, sabun batang.
"Pelaku juga membawa racun putas, buku tabungan, besi runcing, kunci ring, tas sandang, 3 Handphone, surat keterangan jalan untuk membawa Sapi dari Desa Sei Guntur Hilir dan dari Desa Lubuk Jambi. Lembaran kertas bertuliskan nomor-nomor handphone, kwitansi kosong, mangkok plastik, serta STNK mobil atas nama PT Takafi Sumber," kata Fery.

Pasang Baliho di Depok, Seorang Pekerja Tersengat Listrik

Pasang Baliho di Depok, Seorang Pekerja Tersengat Listrik

Seorang pekerja di depan kantor Pusat Gadai di Mampang Pancoran Mas Depok tersengat aliran listrik dari papan reklame. Pekerja itu pun tak sadarkan diri dan tersangkut di papan reklame usai tersengat listrik.
Peristiwa itu membuat warga panik dan sempat menjadi perhatian pengendara yang melintas. Akibatnya, arus lalu lintas pun sempat tersendat.
Korban diketahui bernama Pendi (24). Setelah sempat pingsan, Pendi akhirnya tersadar. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani pengobatan.
"Sempat dikira meninggal. Tapi ternyata badannya gerak-gerak," kata salah seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya, Selasa (29/10).
Warga memang sempat ketakutan menolong korban. Karena warga khawatir tubuh korban masih dialiri listrik. Kemudian listrik dipadamkan dan korban dievakuasi.
"Dibawa ke rumah sakit pakai angkot," ucapnya.
Korban mengalami luka cukup serius. Sehingga korban cepat- cepat dibawa ke rumah sakit.
"Korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh," kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Tri Hariadi.
Dari keterangan saksi, peristiwa tersebut terjadi ketika korban sedang memasang baliho bersama temannya. Saat korban turun akan turun dari tangga, korban sedang memegang alat bor.
"Bor tersebut menempel/menyentuh pada kabel listrik yang terkelupas," ucapnya.
Kemudian korban tersengat aliran listrik dan tersangkut di rangka baliho. Pihaknya kemudian melaporkan peristiwa tersebut pada PLN untuk memadamkan aliran listrik.
"Korban kesetrum dengan posisi tersangkut pada rangka baliho. Korban sudah dibawa ke rumah sakit," pungkasnya. 

Dalih Tawarkan Bantuan, Polisi di Malang Malah Gadaikan Mobil Korban

Dalih Tawarkan Bantuan, Polisi di Malang Malah Gadaikan Mobil Korban

LK (28), seorang anggota polisi di Kota Malang dilaporkan menggelapkan mobil jenis Toyota Avanza milik WA. Pelaku menawarkan jasa membantu korban yang kehilangan kendaraan, namun justru digadaikan di sebuah leasing.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan, proses penyidikan terhadap LK sedang berlangsung. Saat ini, pelaku menjalani penahanan di Polres Malang Kota, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kasusnya sedang dalam proses, penyidikan sedang berlangsung. Nanti bagaimana hasilnya kita informasikan lebih lajut. Yang jelas laporan polisi sudah ada," kata Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander di Mapolres, Selasa (29/10).
Kata Dony, modus pelaku secara detail masih dalam proses pendalaman lebih lanjut. Namun diduga memang ditemukan unsur penipuan dalam kasus tersebut.
"Penyidikannya sedang berlangsung, kita juga lakukan proses internal. Pada prinsipnya pengadilan umum tetap kita proses selama ada laporan polisi. Sementara diamankan," katanya.
Dony berjanji akan melakukan penyelidikan dengan profesional, prosedural dan transparan. Sampai sekarang proses hukumnya masih berlangsung.
Korban WA mengaku kehilangan mobil pada 2017 dan LK menawarkan bantuan untuk menemukan kembali kendaraannya. Guna membantu proses tersebut, pelaku meminjam mobil WA yang lainnya.
Namun setelah sekian waktu, korban tidak juga mendapatkan kepastian, tetapi justru mendapat tagihan dari leasing. Pelaku diduga menggadaikan mobil yang dipinjam tersebut dan pembayaran gadainya sudah jatuh tempo.
"Ternyata pakai nama saya untuk leasing, mobil digadaikan ke leasing untuk pinjam uang. Saya yang ditekan pihak leasing," kata WA kepada wartawan.
WA mengaku sudah beberapa kali menagih ke LK, tetapi selalu berdalih dan hanya diberi Rp 20 Juta. WA sendiri mengaku sudah dimintai keterangan atas kasus tersebut.

Polisi Cek CCTV Telusuri Jejak WNA Diduga Pencuri Puluhan Penyu di Pantai Sindhu

Polisi Cek CCTV Telusuri Jejak WNA Diduga Pencuri Puluhan Penyu di Pantai Sindhu

Sudah sepekan lebih pelaku pencurian puluhan penyu di Konservasi Penyu Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Senin (21/10) lalu, belum tertangkap. Polisi terus melakukan penyidikan guna mengungkap kasus ini.
"Sampai saat ini, kita masih mengumpulkan bukti-bukti dari keterangan korban juga dan masih belum ada tambahan lagi. Korban dua orang, (selaku) pengelolaannya," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya saat dihubungi, Rabu (29/10).
Wirajaya menjelaskan, korban dan pelaku tidak saling kenal. Untuk saat ini polisi masih menelusuri CCTV di kawasan itu untuk mengetahui pelaku tersebut.
"Masih kita telusuri CCTV di daerah-daerah lain yang ada potensi dilewati atau dia datang (Pelaku)," ujar dia.
Wirajaya belum bisa menjelaskan saat ditanya soal bahwa pelaku adalah Warga Negara Asing (WNA) yang terekam CCTV memasuki Konservasi Penyu Pantai Sindu, Wirajaya. Sebab, hal itu harus dibuktikan dulu.
"Saya tidak mau menduga-duga kalau tidak fakta. Walaupun wajahnya kelihatan seperti orang bule tapi saya tidak berani memastikan itu bule," ujarnya.
Seperti diketahui, video yang diduga warga negara asing (WNA) yang belum diketahui identitasnya, viral di media sosial. Dalam video itu, terduga WNA itu mencuri puluhan penyu di Konservasi Penyu Pantai Sindu, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Senin (21/10).
Pengurus Konservasi Penyu Pantai Sindu I Made Winarta (43) menceritakan, awal pencurian penyu itu dirinya datang ke area konservasi sekitar pukul 05.00 Wita.
Kemudian saat memeriksa kolam-kolam, ternyata ada penyu yang hilang. Karena merasa curiga, ia mengecek CCTV dan ternyata benar ada pria diduga pelaku melompat pagar dari sisi timur dan masuk mengambil penyu. Dari rekaman CCTV diketahui pencurian dilakukan sekitar pukul 03.00 WITA
"Yang hilang adalah 9 ekor penyu ukuran dewasa dari berbagai jenis. Sisanya 15 ekor adalah bayi penyu atau tukik," ujarnya, Senin (21/10) lalu. 

TNI AU akan Duetkan Jet Tempur Canggih F-16 Viper dan Sukhoi SU-35

TNI AU akan Duetkan Jet Tempur Canggih F-16 Viper dan Sukhoi SU-35

TNI AU bakal memiliki jet tempur canggih buatan Amerika Serikat. Jet tempur itu adalah F-16 Block 72 Viper. Jet tempur ini akan didatangkan bertahap sebagai rencana strategis 2020-2024 mendatang.
Selain mengandalkan F-16 jenis Block 72 Viper, TNI AU juga akan mendatangkan pesawat jenis Sukhoi 35 dari Rusia. "Selain itu, juga kita akan ditemani pesawat dari timur, Sukhoi 35 juga sedang proses," kata Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Indonesia memang sudah memiliki 33 jet tempur F-16 Fighting Falcon dari berbagai tipe. Namun F-16 Block 72 Viper adalah tipe terbarunya. Berikut kecanggihan F-16 Block 72 Viper dan Sukhoi SU-35 yang akan dimiliki TNI AU:

Tipe Terbaru F-16 Fighting Falcon

Sekitar tahun 2012, Lockheed Martin, perusahaan pembuatan F-16 Fighting Falcon meluncurkan tipe terbaru jet tempur ini. Tipe baru ini dijuluki "Viper". F-16 Block 70/72 merupakan produksi F-16 yang terbaru dan tercanggih, karena menggabungkan berbagai kapabilitas dari tipe F-16 sebelumnya.

Dilengkapi Radar Canggih

F-16 Block 70/72 memiliki radar APG-83. Radar di pesawat termasuk dalam Active Electronically Scaned Array (AESA) atau radar Array. Selain itu, beberapa teknologi di F-16 Block 70/72 juga terbaru dan tidak tersedia di tipe-tipe Block F-16 lainnya.
Radar mampu melacak 20 target secara bersamaan, mampu menghasilkan peta radar aperture sintetis dengan resolusi tinggi, memiliki jangkauan hingga 160 mil laut dari target darat hingga operasi mode udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan yang menjadi satu. Radar Array juga mampu melacak target jarak jauh dari udara.
Kemampuan operasionalnya makin ditingkatkan, dengan datalink canggih, Pod penargetan dan senjata. Kemudian Navigasi GPS presisi dan Automatic Ground Collision Avoidance System (Auto GCAS).

Pilot Dilengkapi dengan Joint Helmet Mounted Cueing System II

Pilot F-16 Block 70/72 akan dilengkapi dengan Joint Helmet Mounted Cueing System II (JHMCS II). Dengan JHMCS II, pilot bisa mengarahkan senjata dan sensor hanya dengan memutar kepalanya.
Teknologi ini berfungsi karena data-data taktis yang selalu tersedia di jet tempur utama. Data-data tersebut bisa membantu pilot saat dalam keadaan kritis sekalipun.
Dalam situasi yang kritis, pilot masih bisa membidik dan tidak perlu melihat ke tampilan kokpit untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
JHMCS II adalah sistem digital yang menggabungkan pelacak inersia optik hybrid terbaru. Selain itu, JHMCS II juga tidak membutuhkan kokpit magnetic mapping seperti versi sebelumnya.
Kecanggihan JHMCS II menyediakan simbologi warna, pemantauan dan deteksi, dan peringatan G-LOC. Simbologi warna meningkatkan pengenalan langsung pilot dengan target dan ancaman yang tidak diketahui.

Dilengkapi Sistem Kesadaran dari Ancaman

F-16 Block 70 juga dilengkapi dengan sistem teknologi canggih yang bisa disesuaikan. Sistem ini mendukung Integrated Radar Warning Receiver (RWR). Artinya, F-16 Block 70 memiliki teknologi yang sadar akan ancaman RF dan sistem penanggulangan elektronik (ECM).

Senjata Canggih F-16 Block 70/72

Jet tempur ini juga dilengkapi dengan senjata canggih. Dimulai dari sistem target dengan AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod, AAQ-28 Litening II Advanced Targeting Pod, hingga AAQ-32 Integrated FLIR Targeting System.
Kemudian Roket atau Senjata Pod, yang terdiri dari roket MK-4, MK-66 2.77-in, APKWS Laser 2.75-in, MK-4, MK-66 2.77-in, roket pod LAU-68/131 dan LAU-3A/5003.

Senjata Udara ke Udara dan Udara ke Daratan

F-16 Block 70/72 dilengkapi dengan senjata udara ke udara dan udara ke daratan. Rinciannya, untuk senjata udara ke daratan seperti AGM-65 Maverick/AGM-65 Laser Maverick, AGM-142B Have Lite dan AGM-88 HARM.
Kemudian senjata udara ke udara, seperti IRIS-TAIM-9N/P Sidewinder, AIM-9L/M/S Sidewinder dan AIM-9X Sidewinder, AIM-7F/M Sparrow, AIM-120A/B AMRAAM dan AIM-120C/D AMRAAM.

Radar Canggih Sukhoi SU-35

Seperti F-16 Block 70/72, Sukhoi SU-35 juga memiliki sistem radar canggih. Radar tersebut dilengkapi dengan Irbis, antena phased array (gelombang radio yang dapat diarahkan secara elektronik tanpa menggerakkan antena yang memiliki kemampuan unik dalam mendeteksi target di jarak sangat jauh.
"Dalam hal karakteristik, radar ini mirip dengan yang di F-22. Irbis dapat mendeteksi target yang mendekat dari jarak 350 hingga 400 kilometer. Di jarak tersebut, Su-35 juga dapat melihat kapal induk. Pada jarak 150 sampai 200 kilometer dapat melihat jembatan kereta api. Di jarak 100 hingga 120 kilometer perahu motor, dan di jarak 60 hingga 70 kilometer sistem misil taktis yang bergerak atau sejumlah kendaraan lapis baja dan tank," kata Vadim Kozyulin, profesor di Akademi Ilmu Militer Rusia.

Mampu Mengangkut Banyak Bom

Su-35 juga menggunakan mesin pesawat buatan Rusia, AL-41F-1S, yang tidak hanya memberikan mesin kecepatan dan kemampuan bermanuver hebat, tapi juga kemungkinan untuk menyimpan banyak senjata. Secara khusus, Su-35 dapat terbang dengan delapan ton bom dan misil berpresisi tinggi.
Su-35 memiliki 12 suspension hitches untuk menyimpan misil dan bom udara berpresisi tinggi ini. Ada dua hitches di ujung sayap untuk menampung wadah dengan sistem peperangan elektronik. Jet tempur dilengkapi dengan seluruh koleksi misil dan bom udara berpresisi tinggi.

Pesawat yang Diatur Komputer

Jet Sukhoi SU-35 tidak memiliki peralatan navigasi tradisional yang dilengkapi panah penunjuk. Sebagai gantinya, ada dua penampil kristal cair (liquid crystal display atau LCD) guna memberikan semua informasi yang pilot butuhkan dalam format picture in picture.
Selain itu, aktuator hidrodinamik dari sistem tenaga Su-35 diganti dengan yang bertenaga listrik, yang menurut para pembangunnya tidak hanya mengurangi luas dan berat, tapi juga membantu memperkenalkan sistem panduan jarak jauh paralel dari mesin.
"Secara praktik, ini berarti peran pilot semakin berkurang. Komputerlah yang menentukan pada kecepatan berapa dan cara apa mesin akan menemukan targetnya, dan pada momen apa ia akan membuat senjata dapat digunakan oleh penerbang," kata Vadim Kozyulin, profesor di Akademi Ilmu Militer Rusia.

Longsor di Deli Serdang, Perkuburan Amblas

Longsor di Deli Serdang, Perkuburan Amblas

Longsor terjadi di Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang Sumut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun pemakaman setempat amblas, sehingga puluhan kuburan terpaksa dipindahkan.
Berdasarkan informasi dihimpun, longsor terjadi di Dusun III Pamah, Minggu (27/10) pagi. Hingga Selasa (29/10) warga masih berupaya memindahkan makam kerabatnya yang terancam ikut amblas.
Longsor terjadi menyusul hujan yang terjadi pada Sabtu ((26/10) malam. "Hujan deras terus sampai jam 24.00 malam. Karena tingginya curah hujan itu lalu baru setelah (Minggu) pagi, nampak warga kuburan itu amblas," kata Kepala Desa Penungkiren, Pasangen Sembiring, Selasa (29/10).
Akibat longsoran itu beberapa tengkorak dan tulang-belulang dari kuburan berserakan terbawa tanah longsor. Sementara kuburan yang ikut amblas hanya satu.
Tapi kuburan yang lain dalam posisi genting karena berada di tepi tebing. Warga pun bermufakat untuk memindahkannya.
Mereka menyepakati untuk memindahkan kuburan kerabatnya ke lahan masing-masing. Sekurangnya sudah sekitar 13 kuburan yang dipindahkan. Pemindahan masih berlanjut hingga hari ini.
"Ke depan kita pindahkan ke lahan tanah wakaf kita. Kalau nanti kita dapat nanti bolehlah kita pindahkan ke tanah wakaf yang sudah ada," ucap Pasangen.
Saat ini pihak desa sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mereka berupaya mencari lahan baru untuk dijadikan lahan perkuburan.

Polisi Selidiki Sebab Kematian Siswa Karangasem, Dugaan Sementara Bunuh Diri

Polisi Selidiki Sebab Kematian Siswa Karangasem, Dugaan Sementara Bunuh Diri

Kepolisian Polsek Bebandem Karangasem masih menunggu hasil autopsi remaja NH (15) yang ditemukan tewas di kamarnya di Karangasem, Bali, Minggu (27/10) kemarin. Dugaan sementara, NH meninggal dunia karena bunuh diri.
"Masih kita melakukan penyelidikan kemudian tadi dilaksanakan autopsi tapi kami masih belum mendapatkan informasi dari anggota. Untuk sementara itu (dugaan bunuh diri) dan masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," kata Kapolsek Bebandem, AKP I Wayan Sukarita, saat dihubungi Selasa (29/10).
Data Kasat Reskrim Polres Karangasem, AKP Losa Luciano Araujo, menjelaskan sekitar pukul 22.00 Wita korban ditemukan tergeletak dengan posisi badan telungkup. Ayah korban sendiri yang menemukan.
Awalnya, korban dikira muntah darah dan pingsan. Kemudian ayah korban memanggil ibu korban berinisial LM sambil membersihkan darah yang ada di tubuh korban. Setelah ibu korban membersihkan darah ditemukan luka pada bagian leher korban.
"Di dekat korban juga ditemukan golok dan handphone korban. Kemudian, ibu korban membangunkan kakak korban untuk mencari bantuan kepada tetangga dan disadari bahwa korban sudah tidak bernyawa," kata Losa, Selasa (29/10).
Orang tua korban menyebut NS sosok tertutup dan baik terhadap keluarga dan juga teman temannya.
"Guna memastikan penyebab kematian korban. Jenazah sudah dibawa ke RS Sanglah (Denpasar) untuk di autopsi," ujar Losa.

Unggah Foto 2 Wanita Mandi di FB, Putu Eka akan Dibina Polisi

Unggah Foto 2 Wanita Mandi di FB, Putu Eka akan Dibina Polisi

Seorang pria yang bernama Putu Eka SY (28) yang memfoto dua wanita sedang mandi di sungai lalu mengunggahnya di akun Facebook Eka Gabur dengan menambahkan caption 'Dampak Kekeringan' tidak ditahan polisi. Eka hingga saat ini belum dipanggil pihak kepolisian lantaran suami dan keluarga korban dua wanita yang difoto itu belum melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara mengatakan, suami dan keluarga korban memang sempat datang ke Polsek Mendoyo, Kabupaten Jembarana, Bali. Namun bukan melaporkan resmi kasus tersebut. Mereka datang ke polsek hanya meminta polisi untuk membina pelaku.
"Suami dan keluarga korban memang sempat ke Polsek, tapi mereka hanya meminta kami agar pelaku dibina agar tidak mengulangi perbuatannya," kata Kumara saat dihubungi, Selasa (29/10) sore.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramadita saat dikonfirmasi terpisah sore tadi. Menurutnya, hingga sore ini belum ada laporan dari korban maupun keluarga korban terkait kasus tersebut. Bahkan pihaknya mengaku belum mengetahui adanya kasus tersebut.
"Yang jelas belum ada laporan dari korban maupun keluarga korban ke Polres Jembrana terkait kasus tersebut. Kami juga belum mengetahui kasus tersebut karena memang belum ada laporan," ujarnya.
Seperti diketahui, Putu Eka SY (28), asal Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Sabtu (26/10) lalu berbuat iseng dengan memfoto dua wanita, masing-masing Ni Made AS (50) dan Ni Wayan HA (30) yang tiada lain tetangganya saat mandi telanjang di Sungai Pancasari, Desa Mendoyo, Dauh Tukad, Sabtu (26/10) lalu dengan menggunakan kamera handphone miliknya.
Selanjutnya, beberapa jam kemudian, foto dua wanita mandi telanjang di sungai yang merupakan menantu dan ibu mertua tersebut diunggah di akun FB Eka Gabur yang merupakan akun milik Putu Eka SY dengan menambahkan caption “Dampak Kekeringan” hingga banyak dikomentari negatif oleh sejumlah netizen.
Akibat perbuatan pelaku tersebut, suami dan keluarga korban berang. Mereka ramai-ramai mencari pelaku di rumahnya untuk dimintai pertanggungjawaban. Masalah tersebut sempat dimediasi di Banjar setempat namun gagal dan dilanjutkan mediasi ke kantor desa setempat. Namun lagi-lagi mediasi gagal, keluarga korban tetap akan melanjutkan kasus tersebut ke kepolisian.
Sebelumnya, Perbekel Mendoyo Dauh Tukad Gusti Putu Ediana dikonfirmasi membenarkan adanya masalah tersebut. Dia juga membenarkan sempat dilakukan mediasi di banjar dan di desa, namun gagal lantaran suami dan keluarga korban sepakat menempuh jalur hukum.
"Menurut suami dan keluarga korban, masalah itu adalah menyangkut harga diri makanya akan melaporkan pelaku ke kepolisian atau mau menempuh jalur hukum. Karena itu sudah keinginan korban dan keluarganya, kami menyerahkan sepenuhnya penanganannya kepada polisi," tutupnya.