816Agent
816WIN

Bandar Bola 816agent

Bandar Bola 816agent

Judi Bola

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Prediksi Bola 816Agent

Prediksi Bola

Minggu, 02 Agustus 2020

Cerita Pria Tua di Garut Minum Darah Sapi Kurban

Cerita Pria Tua di Garut Minum Darah Sapi Kurban

Aksi seorang pria tua dan beruban di Garut yang sedang mengambil dan meminum darah segar sapi kurban terekam video warga. Videonya kini menyebar di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.

Dalam video dengan durasi 10 detik tersebut, sang lelaki tua terlihat jongkok di depan sapi yang sedang disembelih sambil menjulurkan tangan ke bagian leher sapi. Beberapa detik kemudian, lelaki tersebut menarik tangannya yang ternyata menggenggam sebuah gelas yang sudah berisi darah sapi.

Lelaki tersebut kemudian berdiri dan langsung meminum darah tersebut di depan warga yang ada di sekitar lokasi penyembelihan.

Berdasarkan penelusuran merdeka.com, aksi lelaki tersebut terjadi pada Jumat (31/7), tepat di perayaan Idul Adha. Lokasinya di Kampung Seni, Desa Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Salah seorang pemuda kampung setempat, Fikri (24) mengaku bahwa dirinya menyaksikan sang lelaki tua tersebut. Atas aksi tersebut, ia pun sempat kaget.

"Jadi pas lagi motong sapi kurban di lapangan, tiba-tiba ada yang ngambil darah pakai gelas. Semuanya di sana kaget banget lah," ujarnya, Minggu (2/8).

Kekagetan Fikri pun kian bertambah saat sang lelaki tua itu meminum darah segar sapi itu. Warga, disebutnya, sebelum sang lelaki tua meminum darah sapi sempat melarangnya.

"Tapi dia kukuh aja dan tetap meminum darah sapi dari gelas. Setelah meminum langsung aja pergi begitu saja. Padahal warga mah jijik lihatnya. Saya enggak kenal sih dia siapa," sebutnya.

Sementara itu, Panit Reskrim Polsek Tarogong Kidul, Ipda Wahyono Aji menyebut bahwa lelaki tua tersebut diketahui bernama Nandang. "Usianya 50-an. Informasi awal yang kami terima, dia memang agak sakit setelah dia ditinggalkan oleh istrinya. Kami semalam mencoba mendatangi rumahnya, tapi tidak bertemu. Kita akan tanyai dia terkait aksinya yang menghebohkan itu," katanya.

Pesawat Pengangkut Sembako Kecelakaan di Distrik Siriwo Paniai Papua

Pesawat Pengangkut Sembako Kecelakaan di Distrik Siriwo Paniai Papua

Pesawat Tariku Aviation PK-RBP mengalami kecelakaan terbang di Distrik Siriwo Kabupaten Paniai, Jumat 31 Juli 2020. Pesawat tersebut mengangkut Bansos untuk warga di sana.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi kejadian kecelakaan pesawat tersebut.

Kamal mengatakan, Jumat 31 Juli 2020, bertempat di Bandar Udara Enarotali Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai telah diperoleh Informasi dari Alex Lamba, Kepala Bandara Enarotali, terkait kecelakaan pesawat tersebut.

Kamal menjelaskan, sekitar pukul 10.07 WIT, Pesawat Tariku Aviation PK-RBP berangkat dengan tujuan Distrik Siriwo 2 flight membawa bantuan sosial Beras 100 karung dan 100 Paket Gula, Kopi, Garam, Minyak dan lainnya.

"Kemudian pukul 11. 45 WIT, informasi Pesawat Tariku Aviation PK-RBP mengalami trouble di Bandara Distrik Siriwo sehingga pesawat tidak bisa kembali ke Bandara Enarotali," jelas Kamal, Minggu (2/8).

Kamal melanjutkan, pukul 12.48 WIT, Kapten Pilot dan Co pilot Pesawat Tariku Aviation PK-RBP tiba di Bandara Enarotali dengan menggunakan Helikopter PK-Inc.

Menurut data dimiliki Kamal, rencana penerbangan Pesawat Tariku Aviation PK-RBP dari bandara Enarotali ke Distrik Siriwo Kabupaten Paniai sebanyak 2 flight. Tetapi, flight pertama mengalami trouble sehingga flight 2 dibatalkan.

"Saat ini Pilot dan Co Pilot melaksanakan istrahat di Gues House Kabupaten Paniai sambil menunggu Tim teknisi dari Jayapura," tandas Kamal.

Sebagai informasi, dalam insiden ini tidak terdapat korban jiwa. Pilot Kapten Ramsei dan Co-Pilot Kapten Edo telah dievakuasi untuk dilakukan pengecekan kondisi kesehatan oleh tim medis.

Sedangkan pesawat masih berada di TKP dan untuk evakuasi masih menunggu keputusan dari pusat PT. Tariku Aviation PK-RBP.

Penyebaran Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, USU Perpanjang Lockdown

Penyebaran Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, USU Perpanjang Lockdown

Penyebaran Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Universitas Sumatera Utara (USU) pun memilih memperpanjang lockdown atau penutupan kampus hingga 8 Agustus 2020.

"Mengingat situasi penyebaran COVID-19 semakin mengkhawatirkan, dan setelah mendapat saran dan masukan dari MWA (Majelis Wali Amanat) dan SA (Senat Akademik) USU, maka lockdown USU diperpanjang sampai dengan 8 Agustus 2020," kata Rektor USU Prof Runtung Sitepu kepada wartawan melalui pesan tertulis Whatsapp, Minggu (2/8).

Selama masa lockdown, semua pimpinan, dosen dan staf USU bekerja dari rumah. Kegiatan belajar mengajar dan administrasi kehadiran dilakukan secara online.

Runtung menyatakan, perpanjangan lockdown ini akan dituangkan dalam surat edaran. Dokumen itu tengah mereka siapkan.

Kebijakan ini nantinya akan dievaluasi setiap pekan. Hasil evaluasi itu yang menentukan apakah lockdown diperpanjang atau tidak. ‎"Akan dievaluasi setiap minggu," sebut Runtung.

Seperti diberitakan, Rektor USU telah tiga kali menerbitkan surat edaran yang memberlakukan lockdown di kampus itu. Teranyar, Surat Edaran Nomor: 6877/UN5.1.R/SPB/2020 tertanggal Jumat (24/7) memberlakukan penghentian aktivitas di lingkungan USU mulai 27 Juli hingga 2 Agustus 2020.

Surat edaran ini diterbitkan setelah seorang dosen di Fakultas Teknik meninggal dunia dalam kondisi positif Covid-19. Sebelumnya, juga telah banyak dosen dan staf USU yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar telah sembuh.

Sebelumnya, sudah ada 2 surat edaran yang menyatakan USU melakukan lockdown. Surat pertama menyatakan penghentian aktivitas berlaku 24 Maret hingga 7 April 2020. Surat kedua memperpanjang kebijakan pertama hingga 31 Mei 2020.

Rabu, 01 Juli 2020

Hewan Kurban Masuk ke DIY Harus Dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan

Hewan Kurban Masuk ke DIY Harus Dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan

Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan aturan hewan kurban dari luar daerah yang akan masuk ke DIY harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Aturan ini dikeluarkan untuk memastikan kondisi kesehatan hewan kurban yang masuk ke DIY.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Arofa Noor Indriani menuturkan aturan keterangan kesehatan hewan juga berlaku bagi hewan dari DIY.
Sementara bagi hewan kurban dari luar DIY, sambung Arofa wajib menyertakan surat keterangan asal ternak dari daerah asal dan surat rekomendasi pemasukan ternak dari Dinas Kabupaten, Kota dan Provinsi pengirim.
Arofa menerangkan aturan hewan kurban harus mengantongi SKKH mengacu pada Surat Edaran (SE) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan No.0008/2020 tgl 8 Juni 2020 tentang pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi pandemi Covid-19.
"Jadi hewan (kurban) yang masuk ke DIY harus dilengkapi dengan SKKH. Nantinya kami juga berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan melaksanakan pengecekan di tempat penampungan dan pasar hewan," ungkap Arofa, Selasa 30 Juni 2020.
Arofa menuturkan terkait kondisi pandemi Covid-19, pihaknya menyarankan pada masyarakat agar menyembelih hewan kurban di rumah potong hewan (RPH). Arofa menjabarkan untuk penyembelihan hewan kurban di luar RPH harus mendapatkan izin dari dinas terkait.
"Penyembelihan hewan kurban dioptimalkan di RPH, dan kalau di luar RPH harus dilengkapi dengan rekomendasi atau izin atau melapor ke Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner. Ini sesuai SE Bupati setempat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ungkap Arofa.

Pulang Kerja Naik Angkot, 2 Wanita Jadi Korban Perampokan

Pulang Kerja Naik Angkot, 2 Wanita Jadi Korban Perampokan

Ria Sudi Putri dan Susilawati Ramadhanti, telah menjadi korban pencurian dengan kekerasan di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, tepatnya depan gedung Gunadarma. Kejadian itu terjadi pada Minggu, (21/6) sekitar pukul 21.20 Wib.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kejadian itu terjadi di dalam angkot 41 jurusan Cibinong. Kedua korban saat itu sedang dalam kondisi pulang kerja dari RS Tumbuh Kembang, Cimanggis.
"Depan Universitas Gunadarma, korban minta angkot berhenti karena mau turun. Tetapi tiba-tiba salah satu dari penumpang laki-laki berdiri dan mengancam kedua korban pakai gunting sambil mengatakan 'duduk'. Kemudian korban disuruh tiarap," kata Yusri, Jakarta, Selasa (30/6).
Setelah itu, pelaku Wilson Manalu dan Arnol Sihombing langsung mengambil tas kedua korban dan mengambil barang serta menarik gelang dan anting. Sementara, untuk pelaku lainnya yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yakni Kristian Silalahi (Supir) membawa muter-muter angkot tersebut.
"Korban di suruh tiarap di dalam angkot selama 4 jam dan di bawa muter-muter entah kemana korban tidak hapal jalanya. Setelah tersangka mengambil uang milik korban di ATM, korban diturunkan ke arah Ciampeun, Jalan Mayor Oking, Cibinong," jelasnya.
Saat menangkap pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti handphone merk Vivo V19, gunting, gelang rantai, anting serta mobil angkot nomor polisi F 1970 HZ.
"Pasal yang disangkakan Pasal 365 KUHP," tutupnya.

Seekor Penyu Belimbing Mati Terdampar di Sabu Raijua

Seekor Penyu Belimbing Mati Terdampar di Sabu Raijua

Seekor Penyu Belimbing ditemukan tewas di pantai Hairawu, Desa Raedewa, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.
Penyu Belimbing itu ditemukan oleh dua orang warga setempat atas nama Benyamin Bunga dan Apri Zakarias Jingi, Minggu (30/6) Pukul 19.30 Wita.
Kapolres Sabu Raijua, AKBP Jacob Seubelan menjelaskan, Benyamin Bunga dan Apri Zakarias Jingi temukan penyu tersebut terdampar di pinggir pantai, saat pulang memancing.
Sehingga Selasa (30/6), sekitar pukul 13.30 Wita, Sat Intelkam Polres Sabu Raijua melakukan giat penggalangan terhadap warga pesisir pantai Hairawu, berkaitan dengan penemuan Penyu Belimbing yang mati tersebut.
"Bahwa penyu tersebut ditemukan terdampar dipinggir pantai sudah dalam keadaan mati, sehingga atas hal tersebut kedua orang tersebut meminta bantuan beberapa warga yang saat itu ada di pesisir pantai untuk menarik Penyu tersebut ketepi pantai," katanya.
Masih menurut Kapolres Jacob, setelah Penyu tersebut sudah di tepi pantai, Benyamin Bunga kemudian meminta bantuan ke saudarinya bernama Sakina Hia Radja untuk melaporkan temuan itu kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sabu Raijua, untuk ditangani lebih lanjut.
"Pada hari Senin tanggal 29 Juni 2020, Sekitar Pukul 12.00 Wita beberapa warga pesisir pantai Desa Raedewa bersama pihak Dinas Kelautan dan Perikanan, yang diwakili oleh Ani Miha Balo, melakukan penguburan terhadap Penyu Belimbing tersebut di pantai Hairawu," ungkapnya.
Sebelum dikuburkan, Dinas Perikanan dan Kelautan melakukan pengukuran dan pemeriksaan terhadap Penyu itu antara lain, Panjang 165 cm, Panjang Karapas 132 cm, Lebar Karapas 91 cm, Panjang Kepala 20 cm, Lebar Kepala 19 cm, Panjang Kaki Depan 73 cm, Lebar Kaki Depan 26 cm, Tinggi Kepala Kurang lebih 20 cm dan Tinggi Punggung 39 cm

KUD di Garut Kebakaran, Berton-ton Gabah Siap Giling Hangus

KUD di Garut Kebakaran, Berton-ton Gabah Siap Giling Hangus

Sebuah bangunan Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Selasa (30/6) malam, terbakar hebat. Berton-ton gabah siap giling hingga kwintalan beras hangus terbakar dalam peristiwa tersebut.
Komandan Koramil Kadungora, Kodim 0611 Garut, Kapten Inf Danzaini mengatakan bangunan KUD yang kebakaran berada di Kampung Cilageni, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
"Berdasarkan keterangan dari saksi, kebakaran ini terjadi akibat dari arus pendek listrik di tempat penggilingan padi. Saksi menyebut bahwa kondisi kabel listrik di tempat tersebut memang sudah rapuh," kata Danzaini, Rabu (1/7).
Saat arus pendek terjadi, diduga hal tersebut mengenai gabah yang ada di dalam tempat penggilingan sehingga memunculkan api dan menjalar ke semua bangunan. Beruntung, saat terjadinya kebakaran, lokasi tersebut dalam keadaan sedang tidak ada kegiatan yang melibatkan orang.
"Di dalam bangunan yang terbakar ada sekitar 10 ton gabah siap giling, 3 kwintal beras, 2 mesin gilingan padi dan beberapa perlengkapan lainnya. Semua yang ada di dalam bangunan hangus terbakar, termasuk bangunan KUDnya," ungkapnya.
Proses pemadaman, diakui Danramil sempat terkendala kondisi cuaca. Angin yang berhembus cukup kencang menjadikan kebakaran terus membesar sebelum dua mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi melakukan pemadaman.
"Awalnya memang pemadaman dilakukan secara manual oleh kita dari TNI, Polri, bersama warga. Karena angin yang cukup kencang, api malah sempat membesar sehingga melalap beberapa bagian bangunan. Tapi setelah dua mobil pemadam datang, Alhamdulillah api bisa dikendalikan dan padam," sebutnya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai ratusan juta rupiah.