816Agent
816WIN

Bandar Bola 816agent

Bandar Bola 816agent

Judi Bola

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Prediksi Bola 816Agent

Prediksi Bola

Jumat, 31 Januari 2020

Ngumpet di Toilet Umum usai Tenggak Tramadol, 4 Pelajar di Bogor Ditangkap Polisi

Ngumpet di Toilet Umum usai Tenggak Tramadol, 4 Pelajar di Bogor Ditangkap Polisi

Empat pelajar digelandang ke Mapolresta Bogor Kota, karena kedapatan membawa obat keras golongan G (tramadol) di Jalan Pangerang Shogiri, Kampung Kramat RT 06/01, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kamis (30/1).
Empat pelajar itu ditangkap ketika Satpol PP dan Polresta Bogor Kota sedang menggelar patroli, hingga mendapati mereka berdiam diri dalam toilet umum dan tidak mau keluar saat petugas datang.
Setelah dipaksa mereka akhirnya keluar. Kemudian petugas menggeledah toilet tempat mereka bersembunyi. Hasilnya, ditemukan satu strip tramadol berisi 6 butir dengan 2 di antaranya telah dikonsumsi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, patroli ini dilakukan untuk membersihkan tempat-tempat yang terindikasi menjadi lokasi nongkrong sebelum melakukan tawuran.
"Kita amankan dan nanti biar diproses polisi. Kita juga bersihkan semua simbol-simbol (vandalisme) semua di tempat-tempat nongkrong mereka," kata Bima Arya usai memimpin patroli.
Dia juga mengungkapkan, kegiatan ini akan terus dilakukan rutin untuk meminimalisir aksi kekerasan para pelajar. Bima juga memberi dua opsi bagi para pelajar. Dipenjara atau dilakukan pembinaan.
"Pilihannya cuma dua. Dibina atau dipenjara. Kalau bisa kembali ke jalan yang benar lah, kalau tidak kami bina atau dipenjarakan," tegasnya.
Sementara Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser memastikan akan terus mengungkap peredaran obat-obat keras di lingkungan pelajar. "Yang ini kita dalami dulu. Kalau sudah ketahuan sumbernya darimana baru kita kembangkan," kata Hendri.

Unggah Foto Telanjang Perempuan, Pemuda di Garut Dicokok Polisi

Unggah Foto Telanjang Perempuan, Pemuda di Garut Dicokok Polisi

Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut menangkap seorang pemuda berinisial CR (24) di dekat rumahnya. Penangkapan dilakukan karena CR memosting konten pornografi di media sosial instagram miliknya.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, bahwa penangkapan CR dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan postingan konten pornografi di instagram milik CR.
"Menyikapi laporan tersebut pihaknya melakukan penyelidikan dan mencari pemilik akun tersebut. Kita akhirnya bisa mengamankan CR yang diketahui merupakan warga Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut," ujar Maradona, Kamis (30/1).
Maradona menyebut bahwa konten yang diposting di instagram milik CR diketahui berupa foto perempuan yang tidak senonoh atau asusila. Polisi menyita telepon genggam CR yang digunakan untuk memosting foto-foto tersebut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan kepada CR, ia mengaku hobi dengan fotografi dengan konsep otomotif. Dia ini diketahui mengajak dan juga menyewa jasa perempan yang bersedia difoto telanjang atau setengah telanjang. Kemudian wanita tersebut difoto menggunakan telepon genggam miliknya atau kamera DSLR miliknya lalu diposting di media sosial instagram miliknya," ujar dia.
Kepada penyidik, lanjut Maradona, CR mengaku sengaja memosting foto-foto dengan konten asusila tersebut di media sosial miliknya dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengikut di instagram miliknya.
Ia mengungkapkan bahwa CR mengaku sudah beberapa kali memotret wanita di beberapa tempat dan beberapa di antaranya dibayar Rp 350 ribu. "Ada juga yang tidak dibayar dan bahkan ada juga perempuan yang sengaja swafoto dengan telanjang karena diminta CR agar banyak follower. Harapan CR ini setelah followernya meningkat nantinya ada yang mengendorse di instagram miliknya," ungkapnya.
Atas perbuatannya, disebut Maradona, CR dijerat pasal 45 ayat 1 juncto pasal 27 ayat 1 undang-undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau pasal 29 juncto pasal 4 ayat 1 undnag-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi. "Ancaman hukumannya 6 tahun penjara dan atau denda Rp 1 milyar," tutupnya.

Seorang Kakek Hilang di Hutan Tawangmangu Sejak 2 Hari Lalu

Seorang Kakek Hilang di Hutan Tawangmangu Sejak 2 Hari Lalu

Gimin (60) kakek, warga Dukuh Banjarsari RT03 RW 09 Desa/Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar dikabarkan hilang di hutan Sendang lereng Gunung Lawu sejak Selasa (28/1) lalu. Tim SAR gabungan hingga Kamis (30/1) sore masih melakukan pencarian.
"Awal kejadiannya hari Selasa(28/1) lalu, sekitar pukul 06.15 WIB korban keluar dari rumah menuju arah hutan Sendang. Pukul 14.20 dia bertemu dengan Darmo (48) yang saat itu sedang mencari rumput di Desa Sepanjang Kecamatan Tawangmangu," ujar Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya.
Menurut dia, dari penuturan saksi kondisi korban sudah pikun berjalan naik ke atas menuju hutan Sendang. Saksi sebenarnya sudah mengingatkan korban agar tidak naik ke hutan. Namun peringatan itu tidak dihiraukan oleh korban.
"Kami sudah memerintahkan koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiarto untuk melakukan pencarian dan pertolongan disertai dengan alat vertikal rescue," katanya.
Kemudian, lanjut dia, operasi pencarian tim SAR gabungan dilakukan dengan metode Explore SAR . Pencarian diawali dengan mengumpulkan semua informasi dari warga sekitar tentang kondisi jalur menuju hutan Sendang.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiarto menuturkan,
saat ini kondisi cuaca sekitar Sendang hujan. Ia berharap korban segera ditemukan.
"Semoga tim SAR gabungan diberi kemudahan dalam pencarian dan Survivor cepat ditemukan" pungkas Arif.

Seorang Cucu Curi Mesin Cuci Neneknya Buat Foya-foya dan Tidur di Hotel

Seorang Cucu Curi Mesin Cuci Neneknya Buat Foya-foya dan Tidur di Hotel

Seorang cucu berinisial TK (23), ditangkap anggota Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, karena berperilaku nekat telah mencuri dan menjual mesin cuci milik neneknya, Kartini (81).
"Jadi alasan dia mencuri mesin cuci milik neneknya ini ingin rasain hidup foya-foya. Uang Rp500 ribu hasil penjualan, dia gunakan untuk tidur dihotel," kata Wakasat Reskrim Polresta Mataram AKP I Putu Bujangga di Mataram, Kamis (30/1).
Aksi pencurian mesin cuci terbongkar setelah polisi menindaklanjuti laporan korban. Identitas TK bersama seorang rekannya yang masih buron terungkap dari hasil olah TKP di rumah korban, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan.
"Dari hasil olah TKP terungkap pelaku bersama seorang rekannya yang dikenali warga membawa keluar mesin cuci. Bersama seorang rekannya, barang bukti diangkut dengan sepeda motor," ujarnya.
Lebih lanjut, mesin cuci milik neneknya yang dijual seharga Rp500 ribu telah diamankan setelah TK lebih dulu ditangkap ketika berada di sekitar Taman Malomba, Kecamatan Ampenan.
Sedangkan untuk rekannya yang belakangan diketahui berinisial AJ, asal Lingkungan Gatep, Kecamatan Ampenan, masih dalam perburuan di lapangan.
Kini TK yang telah mendekam di balik jeruji besi Mapolresta Mataram ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pidana Pasal 363 KUHP Juncto Pasal 367 KUHP.
"Mengingat yang dicuri adalah barang milik neneknya, makanya kita turut sangkakan Pasal 367 KUHP tentang Pencurian Dalam Keluarga," ucapnya.

Ketahuan Mesum di Indekos, 2 Mahasiswa di Garut Dinikahkan di Kantor Polisi

Ketahuan Mesum di Indekos, 2 Mahasiswa di Garut Dinikahkan di Kantor Polisi

Pemilik indekos di wilayah Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama warga memergoki penghuni yang diduga mesum di salah satu kamar. Pasangan dipergoki itu sejoli berstatus mahasiswa di salah satu kampus wilayah Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Panit Reskrim Polsek Tarogong Kidul, Ipda Wahyono Aji menyebut bahwa sepasang kekasih tersebut terpergok mesum di kamar indekos nomor 3. "Ketahuannya sekitar pukul 20.30 WIB, oleh pemilik indekos dan warga sekitar," kata Ipda Wahyono, Kamis (30/1).
Aji mengungkapkan bahwa sejoli diamankan warga berinisial RS (21) dan SN (19). Saat itu, keduanya sedang berduaan di kamar dan diduga sedang berbuat mesum oleh pemilik indekos dan warga. Keduanya kemudian diamankan dan dibawa ke Mapolsek Tarogong Kidul.
"Selain mengamankan dua orang yang diduga mesum, kita juga mengamankan alat kontrasepsi hingga alat tes kehamilan. Kepada kita, keduanya mengaku telah melakukan perbuatan mesum di kamar kos," kata dia.
Berdasarkan pengakuan RS dan SN kepada petugas kepolisian, diungkapkan Aji, keduanya mengaku sudah lebih dari satu kali mesum tersebut di kamar. Keduanya sendiri diketahui menghuni kamar indekos di pemilik yang sama namun kamar yang berbeda. Aksi mesum dilakukan saat malam datang dan merasa situasi indekos sepi.
Ia menyebut bahwa usai membawa keduanya ke Mapolsek Tarogong Kidul, pihaknya langsung menghubungi keluarga masing-masing. "Di Polsek pihak keluarga menyepakati keduanya agar dinikahkan. Tadi sudah dinikahkan langsung di Polsek," ucapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Aji menyebut agar seluruh pemilik indekos agar selalu memerhatikan para penghuni agar kamar-kamarnya tidak dijadikan tempat mesum.

Tawuran, Seorang Pelajar SMK di Depok Tewas Akibat Luka Bacokan

Tawuran, Seorang Pelajar SMK di Depok Tewas Akibat Luka Bacokan

Seorang pelajar tewas akibat tawuran yang terjadi di Jalan Raya Sawangan, Parung Bingung, Pancoran Mas, Depok pada Kamis (30/1), pukul 19.00 WIB. Korban tewas adalah MN (16).
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, korban meninggal mengalami luka di sejumlah bagian. Antara lain leher dan paha.
"Setelah kejadian korban sempat dibawa tolong kedua temannya menggunakan motor ke RS Permata Sawangan, namun nyawanya tidak sempat tertolong akibat luka parah sobek akibat bacokan senjata tajam di leher dan paha," katanya, Jumat (31/1).
Pihaknya menerima laporan dari koordinator satpam rumah sakit perihal adanya korban tawuran. Petugas piket Polsek Sawangan langsung ke rumah sakit.
"Korban diantar oleh sama kedua temannya dengan menggunakan motor. Korban diketahui pelajar SMK swasta yang ada di Depok," paparnya.
Polisi masih terus mendalami kasus ini. Termasuk memeriksa saksi yang mengantar korban ke rumah sakit untuk mengetahui peristiwa persisnya. Polisi juga sudah melakukan olah TKP sesaat setelah kejadian.
"Di lokasi terdapat ceceran darah di TKP tidak jauh dari jembatan kali turunan Jalan Raya Sawangan Parung Bingung Rangkapan Jaya," pungkas Azis.

Rabu, 29 Januari 2020

Diduga Sakit, Polisi Meninggal di Tahanan Provost Polres Jakarta Utara

Diduga Sakit, Polisi Meninggal di Tahanan Provost Polres Jakarta Utara

Seorang anggota Samapta Polrestro Jakarta Utara, Brigadir Joko Susilo ditemukan meninggal dunia di Ruang Tahanan Provost Polrestro Jakarta Utara, Selasa (28/1) pagi. Korban saat itu ditemukan oleh perwira piket, Iptu Yerli sekitar pukul 07.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, korban diduga kala itu tengah tidur. Hingga akhirnya dibangunkan oleh Yerli.
"Dipikir Brigadir Joko ketiduran. Perwira kemudian memanggil anggota kesehatan," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (28/1).
Katanya, saat itu pula akhirnya dipanggil anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokes) Polrestro Jakarta Utara, Brigadir Yusti, untuk mengecek kesehatan dan juga denyut nadi Joko. Namun, saat dicek korban telah meninggal dunia.
"Insiatif anggota membawa ke RSUD Koja," ujarnya.
Setelah dibawa ke RSUD, lanjut Yusri, diketahui kalau Joko meninggal dunia karena serangan jantung. Kepolisian pun telah meminta hasil visum bagian luar dari RSUD Koja serta menghubungi keluarga Brigadir Joko.
Dalam hal ini, Yusri tak menjelaskan maksud keberadaan Joko di ruang tahanan. Menurutnya, Joko saat itu tengah piket malam.
"Brigadir Joko tengah piket jaga malam itu. Bukan tahanan, tapi itu anggota," pungkasnya.

Kerap Palak Pedagang, 7 Preman Pasar Diciduk

Kerap Palak Pedagang, 7 Preman Pasar Diciduk

Tujuh preman yang meresahkan warga dan pengguna jalan di Samarinda, Kalimantan Timur, dijebloskan ke penjara. Gara-garanya, 5 tahun terakhir ini, mereka kerap memalak pedagang kaki lima (PKL) dan sopir truk. Bahkan, beberapa di antaranya melukai PKL.
Ketujuh preman itu ditangkap Senin (27/1) kemarin. Polisi sebelumnya sudah berulang kali menerima aduan masyarakat yang meresahkan akibat ulah preman itu. Hanya saja, mereka kerap kabur ketika polisi datang.
"Sudah 5 tahun mereka ini, sehari-hari melakukan pemalakan di Jalan Jelawat," kata Kapolsek Samarinda Kota Kompol Yuliansyah, di kantornya, Selasa (28/1).
Puncaknya kemarin, salah seorang preman seperti biasa meminta uang setoran. Bukan kepalang, pelaku meminta Rp500 ribu. Pedagang buah pun kaget. Setelah nego, disanggupi hanya Rp200 ribu, tetapi baru disanggupi dibayar pekan depan.
"Tetapi mereka (preman) ini tidak mau dan mengancam kalau tidak mau serahkan uang akan dilarang jualan dan barang dagangan diangkut," ujar Yuliansyah.
"Anak dari yang dipalak preman ini akhirnya melawan. Setelah ada yang luka dari preman ini pulang lalu panggil lagi teman-teman preman lainnya. Sehingga, jadi video viral di masyarakat," tambah Yuliansyah.
Polisi bergerak cepat. Para preman yang sempat ribut dengan PKL buah itu diamankan satu persatu. Dari kedua belah baik pedagang dan preman ada yang mengalami luka.
"Dari keterangan, ada 34 PKL di sepanjang Jalan Jelawat. Satu persatu, dimintai Rp180 ribu-Rp200 ribu per pedagang," jelas Yuliansyah.
Tujuh preman yang ditangkap akhirnya dijebloskan ke penjara. "Dua diantaranya residivis. Kami terapkan pasal 170 dan 368 KUHP. Karena pemerasan ini, sudah berlangsung sangat lama," ungkap Yuliansyah.
"Kalau ada informasi masyarakat, adanya aksi premanisme di tempat lain, kita tindaklanjuti. Sesuai perintah Bapak Kapolri, Kapolda dan Kapolres, zero premanisme dan tidak ada toleransi kejahatan jalanan," tegas Yuliansyah.
Fahrudin (56), satu dari 7 preman jadi tersangka utama. Meski mengakui kerap meminta jatah dari PKL dia tidak menyangka berujung ke penjara.
"Itu uang keamanan, supaya jangan sampai diobrak abrik petugas," kilahnya.

Hilang Tujuh Hari, Agus Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Hilang Tujuh Hari, Agus Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Seorang warga Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Agus Juner (25) ditemukan tewas di dalam sumur yang berada tak jauh dari rumahnya. Sebelum tewas, Agus dilaporkan sempat hilang selama tujuh hari.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto menerangkan sebelum ditemukan tewas, Agus dilaporkan hilang sejak Rabu (22/1) yang lalu. Pipit menerangkan selama dilaporkan hilang, warga sempat melakukan pencarian terhadap korban.
Pipit menerangkan Agus pertama kali ditemukan tewas oleh seorang warga bernama Wiryorejo alias Sarno (77). Saat itu Sarno akan memberikan makan hewan ternaknya mencium bau tak sedap dari sekitar sumur. Sarno pun kemudian mencari asal bau tersebut.
"Sekitar pukul 16.00, saksi mencium bau tak sedap. Saat dicari ternyata berasal dari dalam sumur. Saksi saat itu mengira jika asal bau karena ada bangkai ayam. Saat dicek ternyata justru menemukan jasad korban," ujar Pipit saat dihubungi, Selasa (28/1).
Pipit menerangkan jika dari pakaiannya, jasad dipastikan adalah sosok Agus yang telah hilang sejak tujuh hari yang lalu. Sarno pun kemudian menghubungi perangkat desa dan diteruskan ke, BPBD, Basarnas DIY pos Gunungkidul. Tim SAR gabungan pun kemudian melakukan evakuasi terhadap jenazah Agus yang berada di dalam sumur.
"Kami mendapatkan laporan kemudian langsung melakukan evakuasi dengan cara vertical rescue. Jenazah korban bisa kita evakuasi sekitar pukul 19.00 WIB. Setelahnya jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," tutur Pipit.

Selasa, 28 Januari 2020

6 Mahasiswa Asal Riau Terisolasi di Wuhan, Pemprov Siapkan Langkah Pemulangan

6 Mahasiswa Asal Riau Terisolasi di Wuhan, Pemprov Siapkan Langkah Pemulangan

Enam orang mahasiswa asal Riau diketahui terisoloasi di kota asal virus Corona, Wuhan, Provinsi Hubei, China. Setelah mendapat informasi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau berencana mengevakuasi mereka.
"Alhamdulillah mahasiswa kita di Wuhan dalam kondisi kesehatan yang baik," ujar Sekda Riau, Yan Prana Jaya Indra Rasyid, Senin (27/1).
Yan menyebutkan, pihaknya akan bekerjasama dengan konsulat jenderal dan duta besar Indonesia di China. Koordinasi itu dilakukan untuk rencana pemulangan mahasiswa tersebut ke Riau.
"Setiap saat kita komunikasi dengan Dubes dan Konjen di sana. Kondisi kesehatannya juga kita pantau," terangnya.
Jika keenam mahasiswa itu sudah tiba di Riau, Yan menyebutkan pihaknya telah menyiapkan ruangan khusus untuk mereka di Rumah Sakit. Bahkan alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner juga akan dilalui para mahasiswa itu ketika mendarat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Di rumah sakit sudah disiapkan, alat thermal scaner juga sudah ada di Bandara SSK Pekanbaru," jelasnya.
Menurutnya, alat-alat serta obatan-obatan jika ada pasien yang terjangkit virus corona juga sudah disediakan. Bahkan jalur evakuasi juga ada bagi pasien yang terinfeksi agar tidak menular ke orang lain.
"Pada prinsipnya kita tidak ingin ada penyebaran virus corona di Riau. Namun jika ditemukan, kita sudah siapkan tempat pengobatan, ada 4 ruangan di IGD Rumah Sakit Umum," jelas Yan.

Pasutri Pengedar Uang Palsu di Magetan Diciduk Polisi

Pasutri Pengedar Uang Palsu di Magetan Diciduk Polisi

Polisi menangkap sepasang suami-istri asal Kota Madiun yang mengedarkan uang palsu (upal) di Magetan, Jawa Timur. Ulah dua pasutri ini merugikan dan membuat resah masyarakat.
Kapolres Magetan AKBP Festo Ari Permana mengatakan kedua tersangka adalah Mispandi (48) dan istrinya, Dewi (46) yang merupakan warga Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
"Keduanya ditangkap berdasarkan laporan warga Magetan yang menjadi korban peredaran uang palsu mereka," ujar AKBP Festo kepada wartawan di Magetan dilansir Antara, Senin (27/1).
Dari tangan kedua tersangka, polisi menyita sebanyak 46 lembar uang kertas diduga palsu pecahan Rp100 ribu dan satu unit mobil Daihatsu Ayla milik tersangka.
Modusnya adalah mereka membelanjakan uang palsu tersebut di toko kecil, pedagang kecil di Pasar Sayur Magetan, ataupun di pasar tradisional seperti yang ada di Desa Banyudono, Ngariboyo, Magetan.
Guna melancarkan aksinya, biasanya mereka belanja pada pagi hari dan malam hari. Sehingga pedagang tidak teliti dengan uang yang diterimanya. Selanjutnya, hasil barang belanjaan seperti rokok ataupun sayur-sayuran mereka jual kembali untuk mendapatkan uang asli.
"Tersangka mengaku membeli uang palsu tersebut dari seseorang dengan harga Rp10 ribu untuk satu lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu," ucap AKBP Festo.
Polisi Magetan masih terus mengembangkan kasus peredaran uang palsu tersebut lebih lanjut, termasuk mengungkap pemasoknya.
Akibat perbuatanya, pasangan suami-istri tersebut dijerat dengan pasal 36 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman pidana penjara 15 tahun.
Festo mengimbau warga Kabupaten Magetan, terlebh para pedagang agar berhati-hati dalam melakukan transaksi. Jika menerima lembaran uang kertas mencurigakan yang diduga palsu, segera melapor ke kantor polisi terdekat.

Gara-Gara Helm, Seorang Pria di Kuta Tewas Dikeroyok

Gara-Gara Helm, Seorang Pria di Kuta Tewas Dikeroyok

Seorang pria bernama Muhammad Luthfi (25) tewas setelah dituduh mencuri helm. Korban dikeroyok oleh warga di Jalan Raya Legian, di depan Panin Bank, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Berdasarkan penyelidikan, polisi menuturkan belum memastikan bahwa korban adalah pelaku pencurian.
Peristiwa yang menimpa pria asal Dusun Langsatan, Desa Suka Makmur, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini, terjadi pada Jumat (24/1) lalu, sekitar pukul 12.30 WITA.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu I Putu Ika Prabawa menerangkan, polisi mendapatkan informasi pada Jumat (24/1) lalu sekitar pukul 13.30 WITA, bahwa Luthfi diduga mencuri helm.
"Dan mendapati orang yang diduga mencuri helm (Muhammad Luthfi) sudah tidak sadarkan diri berada di dalam mobil Linmas dengan posisi tergeletak dan sudah banyak masyarakat," kata Prabawa, Senin (27/1).
Selanjutnya, mulai dari warga sekitar, sekuriti Bank Panin dan LPM membawa Luthfi ke Polsek kuta untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan pencurian helm.
Namun sampai di depan Polsek Kuta, Lutfi masih tidak sadarkan diri dan selanjutnya dibawa ke klinik. Karena keterbatasan alat, pihak klinik merujuk korban ke rumah sakit Sanglah Denpasar. Di sana Lutfi dalam keadaan koma.
"Setelah dibawa ke Rumah Sakit Sanglah dan mendapatkan perawatan medis. Sekitar pukul 21.00 WITA Jumat (24/1) (Luthfi) dinyatakan meninggal dunia," imbuh Prabawa.
Dari hasil penyelidikan di TKP, beberapa saksi dan rekaman CCTV, kronologis kejadian bermula saat Lutfi datang dan memarkir motor Yamaha R15 di depan Peddy’s Bar. Selanjutnya berjalan kaki menuju arah monumen Bom Bali 1. Dia masih menggunakan helm warna putih merek KYT.
Kemudian setelah sampai di seputaran monumen, tepatnya di samping Apotik Guardian terduga pelaku minta korek api ke saksi bernam I Nengah Nebel. Pada saat saksi akan memberikan korek, terduga pelaku malah menolak, dan mengatakan akan mengambil korek api di bawah jok sepeda motornya sendiri.
Namun jok sepeda motor yang dimaksud adalah punya orang lain. Karena jok sepeda terkunci, terduga pelaku mencoba untuk membukanya namun tidak berhasil.
Selanjutnya, terduga pelaku menaruh jaket di atas sepeda motor tersebut dan langsung mengambil helm yang ada. Kemudian memakainya dengan kondisi terduga pelaku masih menggunakan helmnya sendiri.
"Karena kondisi tersebut, terduga pelaku diamankan warga atas tuduhan mencuri helm. Diamankannya terduga pelaku membuat masyarakat berdatangan dan karena terduga pelaku tidak bisa diajak komunikasi lancar serta mencoba melarikan diri, ditambah isu bahwa terduga pelaku adalah pencuri sepeda motor, masyarakat menjadi emosi kemudian melakukan pemukulan sampai menjadi tidak sadarkan diri," ujar Prabawa.
Prabawa juga mengatakan, bahwa Lutfi ada kemungkinan salah mengambil helm. Karena, helm terduga pelaku sama persis dan hanya berbeda warna.
"Terlepas benar tidaknya mencuri yang jelas sudah muncul pidana baru. Sementara, mensrea dari pada terduga pelaku curi helm belum bisa kita temukan. Terlihat dari CCTV sepanjang Jalan Legian orangnya linglung," ujarnya.
Atas kejadian itu, keluarga Lutfi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta. Sementara, untuk para pelaku yang melakukan pengeroyokan masih akan diselidiki. "Masih proses, rencana akan digelarkan (perkara) dulu," ujar Prabawa.
Peristiwa itu juga viral di media sosial. Dari video yang didapatkan, Lutfi yang dihakimi warga itu terlihat tidak mengenakan baju juga diborgol serta dipukuli secara membabi buta oleh warga hingga lemas dan pingsan.

Sebelum Ditemukan Tewas dalam Gorong-Gorong, Siswi SMP di Tasikmalaya Sering Dibully

Sebelum Ditemukan Tewas dalam Gorong-Gorong, Siswi SMP di Tasikmalaya Sering Dibully

Siswi SMP 6 Kota Tasikmalaya berinisial DS (13) ditemukan tewas di dalam gorong-gorong depan sekolah. Salah seorang kerabat korban, Ade Munir (56) menyebut bahwa korban diketahui tidak pulang ke rumah sejak Kamis (23/1) sore. Pihak keluarga pun sempat melaporkan hal tersebut kepada kepolisian.
Selain itu, Ade juga mengungkapkan bahwa dua hari sebelum DS hilang ibunya melihat korban sering murung dan senang berdiam diri di dalam kamar.
"Kata ibu korban, DS ini sering di-bully di sekolah. Ia sering dikatai bau lontong karena ibunya berjualan lontong," ujarnya, Senin (27/1).
Ada juga menyebut bahwa berdasarkan informasi yang diterima keluarga dari teman DS, saat itu DS diketahui pulang bersama dua orang temannya dari sekolah. Namun karena saat itu hujan turun cukup deras maka DS pun memilih berteduh terlebih dahulu, sedangkan kedua temannya pulang duluan.
"Dia kata temannya sendirian menunggu hujan reda dan dua temannya pulang duluan," katanya.
Saat DS tidak pulang pada Kamis sore, keluarga disebut Ade sempat melakukan pencarian karena khawatir namun ternyata tidak membuahkan hasil. Pada Jumat (24/1), keluarga kemudian mendatangi sekolah untuk memastikan. Pihak sekolah menyebut bahwa korban terakhir masuk kelas pada Kamis.
"Saat minta agar membuka rekaman kamera pengawas (CCTV), pihak sekolah tidak mengizinkan karena harus ada rekomendasi dari Kepolisian. Saat itu juga keluarga langsung membuat laporan kehilangan orang ke Polsek Mangkubumi," sebutnya.
Dia mengungkapkan bahwa DS dikenal sebagai anak yang sering tinggal di dalam rumah, dan jarang sekali main sampai sore di luar rumah, apalagi sampai tidak pulang.
"Atas hal tersebut keluarga menyetujui jenazah DS diautopsi karena keluarga ingin memastikan penyebab meninggalnya," tutupnya.

Kebakaran di Sekadau, Satu Keluarga Tewas Terpanggang

Kebakaran di Sekadau, Satu Keluarga Tewas Terpanggang

Kebakaran terjadi di Dusun Sungai Biawak, Desa Menawai, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Senin (27/1) malam. Satu keluarga tewas terpanggang akibat kebakaran tersebut.
Kepala Polsek Belitang Hilir, Inspektur Polisi Satu I Nengah Muliawan menyebut satu keluarga itu terdiri dari suami, istri dan anak. Masing-masing berinisial YU, BG dan EL. EL, merupakan anak bungsu yang masih duduk di bangku kelas 4 SD.
"Hasil olah lokasi kejadian, kita menemukan pelita sebagai sumber penerangan. Dugaan sementara, pelita yang menyala berada dekat jeriken yang berisi solar dan di dekat jeriken ada kain," kata Inspektur Polisi Satu I Nengah Muliawan, saat dikonfirmasi di Kabupaten Sekadau, Selasa (28/1) pagi. Dilansir dari Antara.
Berdasarkan penuturan warga, kebakaran terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Warga melihat asap mengepul dari bumbung rumah korban. Sontak, hal itu membuat warga berdatangan untuk menjinakkan si jago merah dan tak lama kemudian berhasil dipadamkan.
Namun, pemandangan miris pun terlihat di dalam kamar tersebut, saat terlihat sepasang suami istri dan seorang anak tewas.
"Pintu kamar dari papan beralaskan triplek itu tersambar api, karena pintu tidak tertutup rapat sehingga api menjalar ke dalam kamar menyambar pakaian dan buku yang berada dekat pintu," ujar Muliawan, warga Desa Menawai.
Sementara petugas Polsek Belitang Hilir baru mendapat informasi kebakaran sekitar pukul 23.00 WIB. Lantaran warga di lokasi kejadian tak bisa menghubungi petugas karena kesulitan sinyal.
Setelah mendapat laporan kebakaran, polisi bergegas menuju TKP. Namun cuaca yang tidak bersahabat membuat mereka harus menunggu hujan reda. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih dua jam, dan ketika tiba di lokasi, petugas langsung memasang garis polisi.

Senin, 27 Januari 2020

Alami Kecelakaan Helikopter, Ini Kronologi Meninggalnya Kobe Bryant dan Sang Putri

Alami Kecelakaan Helikopter, Ini Kronologi Meninggalnya Kobe Bryant dan Sang Putri

Kabar duka datang dari pebasket kelas dunia, Kobe Bryant. Ia meninggal dunia bersama sang putri, Gianna Maria Onore dalam sebuah kecelakaan helikopter.
Dilansir dari Kapanlagi.com, mantan pemain klub LA Lakers itu meninggal setelah helikopter Sikorsky S-76 yang ditumpangi mengalami kecelakaan di Calabasas, California, Minggu (26/1) waktu setempat.

Alami Kecelakaan Bersama Anak

Dalam kecelakaan tersebut, selain Kobe, semua penumpang juga meninggal dunia. Termasuk sang putri, Gianna Maria Onore yang turut menjadi penumpang helikopter.
Kala itu, Kobe dan sang putri akan menuju Thousand Oak, California untuk berlatih basket bersama dengan putri dari John Altobelli.

Helikopter Mengeluarkan Bunyi

Dilansir dari ET Online, menurut saksi mata, sebelum kecelakaan terjadi, mesin helikopter mengeluarkan bunyi sebelum jatuh lalu terbakar.
Menurut panggilan 911 yang diterima Kantor LA County Sheriff, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.47 waktu setempat.

Tabrak Bukit

Dari video yang beredar, helikopter yang ditumpangi Kobe sempat oleng lalu terjatuh di sebuah perbukitan yang terletak sekitar 7,6 kilometer dari pusat kota Los Angeles.
Sesaat setelah menabrak bukit, helikopter naas tersebut langsung terbakar.

Benarkah Konsumsi Kelelawar jadi Penyebab Munculnya Virus Corona?

Benarkah Konsumsi Kelelawar jadi Penyebab Munculnya Virus Corona?

Salah satu hal yang disebut bisa menjadi penyebab virus corona baru atau yang dikenal 2019-nCOV adalah kelelawar. Konsumsi hewan ini di Wuhan disebut bukan hal aneh sehingga rentan terjadi penyebaran virus tersebut dari hewan ini.
Anggapan ini juga didukung oleh video yang banyak beredar di sosial media mengenai wanita yang mengonsumsi sup kelelawar. Benarkah hal ini jadi penyebab munculnya virus corona di Wuhan?
"Virus corona awalnya menyerang hewan, seperti kelelawar. Namun, jika sudah dijadikan sup, seharusnya virus sudah mati," jelas dokter spesialis penyakit dalam sekaligus pakar penyakit infeksi dan tropis, Erni Juwita Nelwan di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat.
"Apabila memang sup kelelawar terbukti menyebarkan virus corona, ya bisa saja proses pembuatannya tidak matang," sambungnya.

Tetap Risiko Menyebar

Erni melanjutkan, harus dipastikan apakah sup kelelawar yang dimakan matang atau tidak.
Kita harus memastikan apakah supnya matang atau setengah mentah. Kalau sudah direbus, harusnya virus bisa mati, lanjutnya.
Sementara itu, dokter spesialis anak klinis Darmawan Budi Setyanto menanggapi, walaupun sup kelelawar sudah matang, risiko virus corona terjangkit ke manusia masih ada.
"Virus ini kan bisa ditularkan lewat udara. Artinya, virus bisa menempel di mana saja, terlebih lagi pada koki dan pramusaji yang menyiapkan dan mengantarkan makanan," komentar Darmawan.
Ketika virus menempel pada piring atau sendok, otomatis bisa berisiko terjangkit pneumonia dari virus corona baru ini," tandasnya.

Dikabarkan Baru Pulang dari Wuhan, Warga Jambi Dirawat Intensif

Dikabarkan Baru Pulang dari Wuhan, Warga Jambi Dirawat Intensif

Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi merawat seorang warga Jambi yang disebut baru pulang dari Wuhan, China. Pasien tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Jambi sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Dilansir Antara, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Dewi Lestari mengatakan, pasien itu telah diberikan perawatan intensif. Namun pihak RS belum bisa memastikan status penyakitnya. Saat ini pasien baru didiagnosa dalam kondisi klinis seperti demam dan sudah diberikan obat antidemam.
Untuk memastikan kemungkinan terjangkit virus corona atau tidak, saat ini sedang dilakukan screaning dan pemeriksaan lebih lanjut.
Pasien tersebut dirawat oleh dokter spesialis paru. Sejak masuk RSUD pada Sabtu (25/1) malam, telah dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan rontgen torak untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada pernafasannya.
"Kesimpulannya nanti yang akan memberikan keterangan dokter yang merawat. Nanti perkembangan selanjutnya tetap kita kabari," kata Dewi.
Pasien asal Jambi yang dirawat di RSUD di Kota Jambi dan memiliki riwayat perjalanan kunjungan ke Wuhan, China yang dikaitkan dengan wabah virus corona menjadi pembicaraan hangat di media sosial linamasa Facebook maupun pesan berantai whatsApp oleh pengguna di Provinsi Jambi dalam waktu 24 Jambi terakhir.

Ruko Terbakar di Deli Serdang, Suami Istri Tewas

Ruko Terbakar di Deli Serdang, Suami Istri Tewas

Satu unit ruko berlantai dua di Jalan Cokroaminoto, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut, diamuk si jago merah, Minggu (26/1). Sepasang suami istri tewas dalam kebakaran itu.
Berdasarkan informasi dihimpun, pasangan suami istri yang tewas yakni Bunkin (64) dan istrinya Hanna (60). Anggota keluarga lainnya berhasil diselamatkan.
Sekretaris BPBD Deli Serdang, Darwin Surbakti mengatakan, ruko itu terbakar sekitar pukul 04.00 WIB. Dugaan sementara api dipicu korsleting listrik yang kemudian menyambar lilin dan minyak di tempat keluarga ini sembahyang.
Setelah kebakaran itu, Bunkin langsung naik ke lantai dua. "Dia mengevakuasi anaknya dan keponakan dari dalam kamar," ujar Darwin.
Setelah mengeluarkan anak dan keponakannya lewat pintu depan, Bunkin masuk kembali ke dalam rumah. Dia berusaha menyelamatkan istrinya Hanna.
Malang tak dapat ditolak. Bunkin dan Hanna tidak mampu keluar dari rumah yang terbakar. Keduanya terjebak dan diduga berusaha menyelamatkan diri di dalam kamar mandi yang ada di bawah tangga.
Api akhirnya berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran bersama warga. "Kedua korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi di lantai 1," ujar Darwin.

Lima Kendaraan Tabrakan Beruntun di Bawah Tol Pasar Rebo

Lima Kendaraan Tabrakan Beruntun di Bawah Tol Pasar Rebo

Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol JORR, di terowongan Pasar Rebo, Minggu (26/1). Tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan itu.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan lima unit kendaraan terlibat kecelakaan beruntun sekitar pukul 16.45 WIB.
"Kecelakaan melibatkan 5 kendaraan secara beruntun," ujar Fahri melalui keterangan tertulis, Minggu (26/1)
Data diperoleh kepolisian, kecelakaan melibatkan empat kendaraan pribadi dan satu bus Mabes AD. "Korban nihil," jelas Fahri.
Kecelakaan terjadi saat bus Mabes AD yang dikendarai sopir berinisial SO tidak bisa mengendalikan laju bus. Bus itu kemudian menabrak mobil di depannya. Kecelakaan beruntun tidak terhindarkan hingga melibatkan tiga kendaraan lainnya.
"Tidak bisa jaga jarak sehingga menabrak kendaraan di depannya dan beruntun ke depan," papar Fahri.

Tiga Bocah Tewas dalam Sumur di Kebun Sawit Sumatera Utara

Tiga Bocah Tewas dalam Sumur di Kebun Sawit Sumatera Utara

Tiga bocah ditemukan tak bernyawa dalam sumur di kebun sawit di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, Sabtu (25/1) malam. Ketiganya dilaporkan hilang sejak sehari sebelumnya.
Bocah yang ditemukan meninggal dunia yakni, Epriyonas Rumahorbo (10) dan Mikhael Saputra Rumahorbo (7). Keduanya adalah kakak beradik. Satu korban lagi adalah teman mereka, Samuel Simbolon (7). Ketiganya warga Desa Tanjung Harapan.
Ketiga bocah ini dilaporkan hilang sejak Jumat (24/1). Mereka tidak pulang ke rumah sejak pergi bermain.
Sekitar pukul 19.00 Wib orang tua ketiga bocah itu meminta bantuan warga untuk mencari keberadaan mereka. Namun tidak satu pun yang mengetahui keberadaannya.
Esok harinya, dua warga setempat, Tombang Sinaga dan Binsar Batubara, menemukan pakaian ketiga bocah itu beserta goni putih dan plastik asoy berisi berondolan sawit di kebun milik warga. Setelah dicari, jasad ketiga bocah ditemukan di dalam sumur yang jaraknya 10 meter dari lokasi penemuan pakaian mereka.
"Ketiganya ditemukan warga sekira pukul 19.30 Wib di dalam sumur perladangan milik warga setempat. Jarak sumur sekitar 1 kilometer dari rumah korban," kata Kapolsek Bilah Hilir AKP Krisnat, Minggu (26/1).
Setelah penemuan itu, warga kemudian mengevakuasi ketiga bocah dari dalam sumur. Jasad mereka kemudian dibawa ke rumah duka.

Menyelam di Perairan Gili Meno Lombok, Turis Finlandia Tewas Terseret Arus

Menyelam di Perairan Gili Meno Lombok, Turis Finlandia Tewas Terseret Arus

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan akhirnya menemukan turis Finlandia bernama Marcos Emil Alexander (25), dalam keadaan tewas di perairan laut Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pukul 10.00 Wita.
"Korban ditemukan setelah dilakukan proses penyelaman ke dalam laut. Selanjutnya, korban dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nanang Sigit, PH, di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, Minggu (26/1).
Informasi yang diperoleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, kejadian bermula saat korban bersama 13 orang temannya melakukan snorkeling di perairan Gili Meno (turtle point) pada Sabtu (25/1).
Korban diketahui hilang oleh boatman sekitar pukul 17.15 Wita. Para anak buah kapal yang ditumpangi korban langsung melakukan pencarian di daerah sekitar, namun tidak membuahkan hasil.
Peristiwa kecelakaan orang terseret arus di perairan laut Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara tersebut, kemudian dilaporkan ke Tim KP XXI 2003 Polres Lombok Barat, pukul 18.45 Wita.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram yang juga mendapatkan laporan, langsung mengerahkan personel Pos Siaga Bangsal, Kabupaten Lombok Utara untuk melakukan upaya pencarian bersama Tim Rescue KPP Mataram, dan anggota TNI Angkatan Laut.
Berbagai peralatan yang digunakan, seperti kapal RIB 02 Mataram, perahu karet bermesin, peralatan SAR air, dan peralatan komunikasi.
Proses pencarian pada hari pertama tidak membuahkan hasil, sehingga upaya pencarian dilanjutkan pada Minggu (26/1), pukul 06.00 WITA.
Tim Rescue KPP Mataram, dan Pos Siaga Bangsal melakukan penyelaman dan pencarian sesuai renops Sarmap, dengan penambahan personel dari KPP Mataram, dan Alut RIB 02 Mataram.
"Setelah dilakukan penyelaman, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Lokasi penemuan masih di sekitar perairan Gili Meno," kata Nanang seperti dikutip Antara.

Gara-gara Meludah Kena Temannya, Sopir Angkot di Garut Ditusuk

Gara-gara Meludah Kena Temannya, Sopir Angkot di Garut Ditusuk

Seorang sopir angkot jurusan Terminal Guntur-Bayongbong, Kabupaten Garut kritis di RSUD dr Slamet dalam kondisi kritis usai ditusuk temannya di dalam mobil. Diduga aksi penusukan dilakukan karena ludah korban mengenai pelaku saat meludah dari balik setir angkot.
Panit Reskrim Polsek Tarogong Kidul, Ipda Wahyono Aji menjelaskan, lokasi penusukan terjadi di Jalan Guntur Sari, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Sopir angkot yang menjadi korban bernama Ade Ujang Sulaeman alias Buleung (21), warga Desa Langensari, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
"Awalnya korban ini datang ke kontrakan temannya di sekitar terminal Guntur Garut dan di sana sudah ada terduga pelaku yang berinisial T. Di sana korban bersama teman dan juga T sempat minum minuman keras dulu," ujarnya, Minggu (26/1).
Usai minum minuman keras, lanjut Aji, korban kemudian mengajak temannya untuk jalan-jalan menggunakan angkot dan T pun ingin ikut. Mereka kemudian naik angkot, dan posisi T kebetulan berada persis di belakang korban.
Berdasarkan keterangan saksi, ungkap Aji, korban menjalankan kendaraannya dengan ugal-ugalan dan beberapa kali meludah keluar. "Saat meludah ini diduga ludah korban mengenai T yang ada di belakang," ujarnya.
"Di sekitar lokasi kejadian kemudian T meminta turun. Saat angkot sudah berhenti, tiba-tiba T ini menyerang korban dengan cara menusukkan pisau ke beberapa bagian. Korban saat itu langsung turun dari kendaraan. Terduga pelaku juga diketahui turun dan langsung kabur," jelasnya.
Teman-teman korban saat itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan korban dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk mendapatkan perawatan.
Korban mengalami luka sayatan di bagian tangan kanan, leher, dan kepalanya. "Korban ini sempat kritis," katanya.
Satreskrim Polres Garut kini tengah melakukan pengejaran terhadap T yang diketahui merupakan mantan narapidana pada kasus pembunuhan.