816Agent
816WIN

Kamis, 16 Januari 2020

Badan Paus 14 Meter di Asahan Dikubur, Tulang Dibawa ke Museum Rahmat Gallery Medan

Badan Paus 14 Meter di Asahan Dikubur, Tulang Dibawa ke Museum Rahmat Gallery Medan

Paus bungkuk sepanjang 14 meter yang mati di perairan dangkal di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Asahan, Sumatera Utara, akhirnya ditarik ke pantai. Mamalia dengan berat sekitar 20 ton ini rencananya akan dikubur, namun tulang belulangnya diserahkan ke museum.
"(Bangkai paus) baru saja didaratkan, ditarik ke pinggir," kata Kepala Desa Silo Baru, Ahmad Sofyan, Rabu (15/1).
Selanjutnya paus itu akan dipotong-potong. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan penguburan. Selain itu tidak semua bagian paus akan dikubur.
"Tulangnya dinaikkan ke truk untuk dibawa ke Museum Rahmat Gallery di Medan," ujar Sofyan.
Sebelumnya, aparat terkait di Asahan mempertimbangkan untuk mengubur, menenggelamkan, membakar, atau membiarkan bangkai paus membusuk. Setelah melewati diskusi, akhirnya mereka memilih opsi penguburan.
Sempat muncul kekhawatiran bangkai paus itu meledak, sehingga nelayan diminta menjauhinya. "Ada gas dalam perut paus itu yang dapat meledak, jadi kami minta warga menjauh dari sana," sebut Sofyan.
Paus bungkuk ini diketahui mati di perairan dangkal Desa Silo Baru pada Sabtu (11/1). Tiga hari sebelumnya, Rabu (8/1) satwa ini masih hidup dan sempat digiring nelayan ke laut lepas. Namun pada Jumat (10/1) pagi, paus itu kembali terdampar. Lokasinya 500 meter dari bibir pantai, atau sekitar 5 mil dari lokasi terdampar pertama.
Nelayan sempat kembali berupaya mengevakuasi paus itu ke tengah laut dengan cara menariknya menggunakan perahu bermotor. Meski telah berusaha hingga malam hari, evakuasi itu tidak berhasil.
Nelayan akhirnya menghentikan upaya itu dan berencana melanjutkannya Sabtu (11/1). "Begitu besoknya mau melanjutkan ke lokasi, paus itu sudah mati," tutup Sofyan.