816Agent
816WIN

Selasa, 21 Januari 2020

Leher Siswa Kelas 2 SMP Tertancap Moncong Ikan Sori

Leher Siswa Kelas 2 SMP Tertancap Moncong Ikan Sori

Muhammad Idul, (17), siswa kelas 2 SMP Negeri 3 Siompu, warga Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara tertancap moncong ikan sori di lehernya.
Sebelumnya sempat dilarikan ke RS Siloam, Baubau, Sulawesi Tenggara namun karena peralatan tidak lengkap, anak seorang buruh bangunan itu dirujuk ke Makassar untuk mengangkat moncong ikan yang masih tertancap di leher itu.
"Sangat salut kami dengan rumah sakit daerah karena segera merujuk ke sini tanpa mengangkat gigitan ikan itu di leher sehingga pasien cepat mendapat tindakan. Karena kalau tidak hati-hati mengangkatnya, rawan kena pembuluh darah," kata Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo, Khalid Saleh saat memberikan keterangan pers, Senin, (20/1).
Dijelaskan, Idul yang diantar kedua orangtuanya tiba di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Minggu, (19/1) pukul 20.45 wita. Lalu dioperasi Senin pagi, (20/1) dan berjalan lancar.
"Selama saya di rumah sakit ini jarang bahkan mungkin tidak pernah dapat kasus seperti ini, ada orang tertancap moncong ikan. Biasanya benda tajam," tutur Dr dr Khalid Saleh.
Sementara itu Saharuddin, (42) orangtua pasien Muhammad Idul menceritakan awal musibah yang dialami putra kedua dari empat bersaudara itu.
Kata dia, Idul saban hari ke laut bersama temannya memancing ikan. Sabtu malam lalu, (18/1), dia bersama seorang temannya pergi mancing di laut. Temannya itu membawa senter membuat ikan-ikan berlompatan. Saat senter dimatikan, ada seekor ikan sori terbang ke arah sampan dan moncongnya menancap di leher Idul. Idul terjatuh dari sampan sekitar 1 meter.
"Idul berenang menuju sampan sambil memegang ikan di lehernya. Dibantu temannya mendayung sampan ke daratan," tutur Saharuddin.
"Sudah operasi tadi. Kondisinya membaik, sudah bisa bicara. Tetapi masih terpasang infus," kata Saharuddin.

Satu Jam Dioperasi

Khalid Saleh menjelaskan, operasi yang dijalani Muhammad Idul berjalan lancar. "Operasi berjalan satu jam, dimulai pukul 10.00 wita pagi tadi. Tim dokter dipimpin Dr Jayarasti, spesialis bedah Toraks Cardiovaskular," kata Khalid.
Dijelaskan, dari pemeriksaan awal disimpulkan kasus ini urgensi sehingga perlu dipersiapkan terutama persiapan darah.
"Karena kita lihat lokasi moncong ikan di leher, banyak hal ditakutkan terutama pembuluh darah. Oleh karena itu sangat tepat moncong ikan ini tidak dikeluarkan karena jika dikeluarkan lalu kena pembuluh darah, bisa pendarahan," jelasnya.
Saat ini, tambahnya, pasca-operasi kondisi Idul sudah stabil dan sadar. Hanya sedikit demam tinggi.
"Sudah dikasih obat sehingga demamnya mulai turun. Hanya saja masih terus harus dipantau karena habis operasi itu tetap ada risiko. Yang dikhawatirkan adalah infeksi. Jika ini terjadi, resikonya lebih berat," katanya.