816Agent
816WIN

Senin, 27 April 2020

Pedagang dan Pembeli Bingung Kalau Terapkan Jaga Jarak di Pasar

Pedagang dan Pembeli Bingung Kalau Terapkan Jaga Jarak di Pasar

Sangat sulit menerapkan physical distancing bila sudah mengunjungi pasar traditional. Walaupun daerah sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas mobilitas masyarakat di pasar tetap tinggi.
Sesuai pantauan merdeka.com, Senin (27/4) sekitar pukul 06.00 di Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi masih terlihat pedagang dan pembeli tampak saling berdekatan. Anjuran untuk menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak dilakukan.
Atas kondisi tersebut, Yono (45) salah satu penjual tempe mengatakan, wajar bila pasar ramai karena diperbolehkan tetap buka selama PSBB. Karena kebutuhan pangan masyarakat tetap berjalan, walau pendapatan berkurang.
"Masih ramai, dari corona sampai sekarang ya begini saja, soalnya masih boleh pasar dibuka jadi wajar kalau ramai. Walaupun pendapatan mah berasa berkurang, tetapi masih cukup," ujar Yono di lapak jualannya.
Soal penerapan physical distancing, sebagai pedagang Yono mengungkapkan perasaan bingung, bila harus menerapkan jaga jarak saat beraktivitas di pasar.
"Jaga jarak sering sudah diingetin sama petugas Satpol PP di sini. Tetapi bagaimana ya, bingung juga lah mau jaga jarak bagaimana coba? Orang ke sana-ke mari, lapak pedagang deketan," ujarnya.
"Yang penting pakai masker rajin cuci tangan, begitu saja lah. Kalau misalkan disuruh tutup, karena ramai, ya orang mau makan apa?" tambahnya.

Sulit Jaga Jarak

Senada dengan hal itu, Yuli salah satu pembeli di Pasar Pondok Gede sangat kesulitan apabila harus menjaga jarak saat ke pasar traditional.
"Physical distancing tahu kok, tetapi enggak bisa kalau pas di pasar. Kalau saya tetap ngelakuin itu, bisa enggak belanja sibuk lihatin jarak saja sudah. Yang penting pakai masker, sama bawa hand sanitizer," kata Yuli.
Kemudian, Octa sebagai pembeli di pasar traditional melihat masih ramainya pasar di tengah pandemi corona. Dirinya sengaja membeli bahan pangan yang lebih banyak untuk jangka waktu beberapa hari.
"Emang begini kondisi pasar ramai susah lah kalau mau jaga jarak, yang penting pakai masker saja. Nah karena masih ramai, saya sengaja beli stok makanan, biar enggak sering-sering ke pasar," ujar Octa.