816Agent
816WIN

Senin, 18 Mei 2020

Pipa PDAM Jebol Kena Tiang Pancang Proyek Pembangunan Kampus Uninsa Surabaya

Pipa PDAM Jebol Kena Tiang Pancang Proyek Pembangunan Kampus Uninsa Surabaya

Pipa air utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) jebol terkena tiang pancang proyek pembangunan Kampus II Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uninsa), Tambak Sumur, Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (17/5). Rektor Masdar Hilmy meminta maaf terkait insiden tersebut.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semoga bisa diatasi sesegera mungkin oleh PDAM dan pelaksana proyek," kata Masdar di Surabaya, Senin (18/5). 
Menurut dia, saat ini Adhi Karya selaku pelaksana proyek pembangunan kampus dan PDAM Surya Sembada Surabaya sedang menangani pipa air yang jebol akibat tiang pancang proyek.
Masdar mengatakan bahwa universitas sudah sejak jauh hari melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan PDAM Surya Sembada Surabaya berkenaan dengan proyek pembangunan kampus di Gunung Anyar.
"Bahkan, saya audiensi langsung dengan Pak Mujiaman (Dirut PDAM Surabaya) dan Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) juga. Setelah itu pihak proyek yang lebih tahu," katanya.
Ketika ditanya mengenai penyebab jebolnya pipa PDAM, Masdar mengatakan yang lebih mengetahui adalah pelaksana proyek.
"Secara teknis sepenuhnya diserahkan kepada pelaksana proyek. Saya juga tidak paham mengapa bisa mengenai pipa. Padahal rapat sudah berkali-kali," katanya.
Direktur Utama PDAM Surabaya Mujiman mengatakan kasus jebolnya pipa PDAM di lokasi pembangunan kampus II Uninsa mirip dengan jebolnya pipa air di kawasan Purimas, Gunung Anyar, sekitar 500 meter tempat pipa yang jebol di Tambak Sumur.
"Persis kasus semula, tapi orangnya lain. Kami sudah memberikan rambu-rambu semuanya, ternyata dia (pelaksana proyek) melanggar jalur yang tidak boleh disentuh," kata Mujiaman.
Menurut dia, pipa utama yang jebol berdiameter 1.000 milimeter dan mampu mengalirkan satu liter air per detik ke pelanggan. "Sekitar 30 ribuan pelanggan saat ini yang terganggu. Sedangkan yang paling terdampak wilayah Gunung Anyar," katanya.