Bentrokan terjadi di dua tempat, yakni di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Empat Lawang, Sumatera Selatan, Rabu (31/7) malam. Kemudian disusul serangan massa di RSUD Tebing Tinggi, Empat Lawang.
Peristiwa itu bermula saat seorang warga melaporkan dirinya menjadi korban pengancaman oleh warga setempat. Ipda Arsan bersama tiga anak buahnya mendatangi rumah pelaku, Erwin. Polisi tak menemukan pelaku karena tidak berada di tempat.
Di perjalanan, petugas bertemu pelaku bersama tujuh orang lainnya. Ketika petugas bermaksud mendamaikan pelapor dan terlapor, pelaku Erwin justru menyerang dengan pisau.
Ipda Arsan dan Bripka Darmawan terkena luka tusuk. Tak ingin situasi semakin membahayakan, dua petugas yang lain melepaskan tembakan peringatan. Tembakan membuat enam pelaku kocar-kacir, dan dua pelaku, Erwin dan Irwan diamankan dengan luka tembak di kaki.
Empat polisi dan pelaku yang terluka langsung dibawa ke RSUD Tebing Tinggi untuk menjalani perawatan. Tak lama, datang sekitar 70 orang menyerang polisi yang tengah dirawat di rumah sakit.
Para pelaku membawa senjata api dan saham berbagai jenis. Polisi mengeluarkan tembakan peringatan agar sekelompok orang itu membubarkan diri.
Tembakan itu dibalas para pelaku yang membuat dua polisi yang sedang berjaga, Bripda Teja Apriaga dan Briptu Agus terkena luka tembak. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, petugas mengamankan 13 orang dalam dua kejadian itu.
"Tadi malam ada serangan massa ke anggota polisi. Empat anggota kita luka tembak dan luka tusuk, dua pelaku kena tembak juga," ungkap Supriadi, Kamis (1/8).
Dalam insiden itu, petugas mengamankan dua pucuk senjata api rakitan dan 15 bilah senjata tajam. Anggota yang terluka kini dirujuk ke RS di Lubuklinggau.
"Pelaku masih diperiksa, situasi kondusif," pungkasnya.