"Areal yang terbakar itu berbatasan dengan perkebunan PT Teso Kecamatan Rengat Barat. Ada dua helikopter yang membantu tim darat untuk melakukan water bombing," ujar Paur Humas Polres Indragiri Hulu Aipda Misran
Kebakaran di sana terjadi selama dua hari sejak Selasa kemarin hingga hari ini. Polisi mendapat informasi titik api dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
"Lokasi yang terbakar lahan tidur atau semak belukar, indikasinya sengaja dibakar dan sudah dua hari terbakarnya. Petugas Reskrim sedang menangani kasus kebakarannya," kata Misran.
Misran menjelaskan, untuk pemadaman dari darat, pemadaman dipimpin Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting dan 40 personel Polres, 15 dari Polsek Rengat Barat, 5 personel TNI, 25 orang BPBD Inhu dan masyarakat 7 orang.
Alat yang digunakan berupa 3 unit mesin robin milik BPBD, 2 mesin robin dari PT Teso serta selang untuk penyemprot air juga 2 helikopter untuk melakukan water bombing atau bom air.
"Kebakarannya di dalam tanah dan sebagian permukaannya. Jenis tanah yang terbakar ada yang gambut ada juga tanah mineral," ucap Misran.
Sedangkan, kendala dan hambatan yang dihadapi petugas gabungan seperti sumber air untuk pemadaman sudah tidak ada lantaran musim kemarau. Sehingga pemadaman dengan menggunakan mesin robin dihentikan.
"Air di kanal sudah mulai kering, karena beberapa pekan ini tidak ada hujan yang deras. Sampai saat ini api masih menyala dan masih dalam pemadaman menggunakan helikopter dengan cara water bombing," kata Misran.