816Agent
816WIN

Jumat, 23 Agustus 2019

Warga Lumajang Gelar Aksi Solidaritas Kebangsaan untuk Papua

Warga Lumajang Gelar Aksi Solidaritas Kebangsaan untuk PapuaAksi solidaritas yang menyerukan dirajutnya kembali persatuan dan perdamaian untuk Papua, terus menguat. Kali ini datang dari Lumajang, Jawa Timur.
Puluhan masyarakat yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air atau Gempita mengadakan aksi solidaritas untuk perdamaian di Papua dan menolak provokasi.
Mereka berkumpul sejak Jumat pagi ini di Sekretariat Bersama yang ada di Jalan Bengawan Solo dan kemudian mengadakan long march melewati jalan protokol Lumajang hingga berhenti di perempatan Adipura, Lumajang.
Massa Gempita terdiri dari tiga elemen, yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) serta Kelompok Organisasi Petani Adat Tengger Argosari (KOTA).
"Dalam sejarahnya Papua merupakan Saudara Senasib Sepenanggungan baik sejak zaman kerajaan Majapahit sampai zaman pergerakan sehingga sudah menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk membebaskannya dari cengkeraman Belanda melalui Operasi Trikora," kata Aji Nuswantoro, koordinator Gempita.
Selain itu, secara historis, Papua juga punya jasa besar bagi berdirinya Indonesia merdeka. Salah satu daerah di Papua, yakni Boven Digul merupakan tempat pengasingan bagi para pejuang seperti Bung Hatta, Sutan Syahrir, Mas Marco dan ribuan pejuang lainnya pada tahun 1930-an.
"Karena itu, untuk teman-teman di Papua dan Papua Barat, mari kita bergandengan tangan. Karena kita semua adalah saudara yang tak terpisah," ujar Aji.
Lebih lanjut, massa Gempita juga meminta agar aparat mengusut tuntas penyebab kerusuhan kemarin. Selain itu mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing informasi yang tidak benar dan bersifat provokatif.
"Lumajang tetap aman dan orang-orang Papua di Lumajang akan tetap aman," lanjut Aji.
Mansur Hidayat, salah satu orator juga meminta agar pemerintah bertindak tegas terhadap setiap upaya provokasi terutama yang bernuansa rasialis.
"Di sepak bola saja, jika ada penonton yang menghina dengan tindakan rasis, pertandingan akan langsung dihentikan dan diberikan sanksi tegas. Apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tindakan rasis tidak saja menghina orang Papua, tetapi juga menghina kita semua sebagai satu bangsa yang utuh," ujar Mansur.
Aksi solidaritas di Lumajang ini juga melibatkan masyarakat Suku Tengger yang semuanya berprofesi sebagai petani tradisional.
"Di sini juga ada suku Tengger yang ikut aksi. Mereka juga kerap terasing sehingga teman-teman di Papua tidak perlu merasa sendiri. Kita bersolidaritas untuk keutuhan NKRI," pungkas Mansur.