Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan stok 275 ribu ekor hewan kurban pada hari raya Idul Adha tahun 2019. 370 Anggota tim kesehatan pun disiapkan untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi baik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Koesmayadi Tatang Padmadinata menyatakan ketersediaan hewan kurban di Jawa Barat terbatas. Untuk mencukupinya, sebagian besar hewan kurban didapatkan dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Tahun lalu stok yang disiapkan 260 ribu ekor. Tahun ini kita tambah. Persentase kebutuhan hewan kurban 70 persen berasal dari luar dan 30 persen stok yang ada di Jabar," kata Koesmayadi di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (1/8).
Ia memastikan, hewan yang didatangkan dari luar provinsi akan dicek di dua pintu sebelum masuk ke wilayah Jawa Barat. Pintu barat di Gunung Sindur, Bogor. Sedangkan untuk wilayah timur berada di Cirebon dan Banjar.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat, drh. Pranyata Tangguh Waskita menyebut ada sebanyak 370 dokter hewan dilibatkan dalam pemeriksaan menjelang dan setelah penyembelihan.
Pemeriksaan dilakukan meliputi tubuh, bulu, temperatur badan, kotoran dan performanya. Sedangkan pada hari H, sejumlah dokter hewan tersebut bakal menitikberatkan dalam memastikan dan memberikan pemahaman kepada panitia kurban mengenai daging yang layak disebarkan kepada penerima kurban.
Salah satunya adalah memisahkan daging dengan jeroan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Ia mengimbau panitia kurban memanfaatkan kantong besek dari bambu atau daun pisang saat mendistribusikan daging karena bisa menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging.
"Penggunaan daun pisang atau jati dalam besek untuk menyimpan daging juga bisa berpengaruh pada sirkulasi udara di bagian bawah," ucap dia.
