
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengakui bentrok antarwarga yang menimbulkan korban jiwa. Dia menuturkan, bentrokan antarwarga terjadi Rabu (5/6) malam.
"Ada empat warga yang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit di Larantuka, tetapi satu orang tidak bisa tertolong dan meninggal dunia," kata Agus Boli dilansir Antara, Jumat (7/6).
Selain korban jiwa, lima rumah warga ikut dibakar. Tetapi bangunan tidak terbakar seluruhnya karena masyarakat berhasil memadamkan kobaran api.
Menurutnya, bentrok dipicu pemuda mabuk yang melontarkan ancaman kepada warga desa tetangga. Aksi itu menyulut perkelahaian antarwarga Desa Wewit dan Nubalema 2. Agus Boli memastikan tidak ada motif lain. Peristiwa tersebut semata-mata dipicu pemuda yang sedang mabuk mengancam pemuda di desa tetangga sehingga terjadi perkelahian.
"Klaim kampung memang biasa terjadi di Pulau Adonara. Jadi semua warga kampung lain mudah terlibat dalam suatu konflik, tetapi biarkan aparat kepolisian yang menanganinya," katanya.
Dia menjelaskan, solidaritas warga Adonara sangat tinggi, apalagi menghadapi ancaman dari luar kampung atau wilayah, walaupun sikap tersebut menurut berbagai kalangan tidak tepat. Saat ini, Kapolres dan Dandim Flores Timur sedang berada di lapangan untuk menenangkan situasi.