816Agent
816WIN

Minggu, 12 Januari 2020

Tak Terima Diputus Sepihak, Nurdin Tega Bacok Istri Siri

Tak Terima Diputus Sepihak, Nurdin Tega Bacok Istri Siri

Nurdin (61), warga Tanjung Redeb, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, diringkus polisi pagi tadi, usai menganiaya istri sirinya, Nur Aisyah menggunakan kampak. Penyebabnya, Nurdin tidak terima diputus sepihak oleh Aisyah setelah 8 tahun menjalani hubungan suami istri siri.
Peristiwa berdarah itu terjadi sekira pukul 09.30 WITA. Aisyah yang bekerja sebagai sekuriti, saat itu sedang dinas di kawasan Taman Cendana, Jalan APT Pranoto, Tanjung Redeb.
"Pelaku tiba-tiba datang, sempat cekcok dengan korban. Kemudian pelaku mengayunkan kampak ke arah korban mengenai perut dan kepala. Korban alami luka berat," kata Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rengga Puspo Saputro di kantornya, Sabtu (11/1)
Rengga menjelaskan, meski terluka parah, korban berhasil kabur ke pinggir jalan hingga dengan cepat tertolong warga yang melintas saat kejadian. Kemudian korban dibawa ke RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb.
"Begitu kami terima informasi kejadian itu, tim Sabhara dan Reskrim, segera ke taman. Pelaku masih di lokasi kejadian waktu kami datang dan langsung kami amankan," ujar Rengga.
"Di lokasi, kami temukan racun rumput. Rencananya, dia mau bunuh diri kalau sampai istri sirinya itu meninggal. Pelaku langsung kami amankan bersama kampak yang digunakan untuk menganiaya korban," tambah Rengga.

Pengakuan Pelaku

Kepada polisi, Nurdin yang kesehariannya sebagai buruh bangunan itu mengaku kesal setelah hubungan siri dia dengan korban diputuskan sepihak. Nurdin kini meringkuk di penjara setelah penyidik menjeratnya dengan pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.
"Kampak itu sengaja disiapkan pelaku karena dendam. Sudah kumpul siri, dia (pelaku) sudah menafkahi selama 8 tahun ini, diputuskan sepihak korban. Karena dendam, dia lakukan penganiayaan itu," ungkap Rengga.
Nurdin, tidak menampik menaruh dendam dengan korban. Sebelum kejadian, dia sudah berusaha menghubungi korban dan menanyakan kesalahannya.
"Saya telepon tidak diangkat, di-SMS tidak dibalas. Padahal kami tinggal bersama, 8 tahun rukun. Saya pun, sudah urus ke KUA, dia (Nur Aisyah) tidak mau urus. Karena saya sayang, 8 tahun saya pertahankan. Salah saya apa? Tetapi jadinya seperti ini," kata Nurdin.