Akbar Alamsyah (19), meninggal dunia usai mengalami koma selama dua pekan, Kamis (10/10). Akbar diduga menjadi korban kekerasan saat demonstrasi pelajar STM berujung rusuh di depan gedung DPR, beberapa waktu lalu.
Akbar sempat hilang dan ditemukan di depan gedung DPR, Jakarta. Setelah ditemukan, Akbar langsung dibawa ke RS Pelni untuk penanganan. Kemudian Akbar dirujuk ke RS Polri. Namun RS Polri memutuskan untuk memindahkan Akbar ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Selama dua pekan Akbar tak sadarkan diri hingga mengembuskan napas terakhirnya. Berikut kondisi Akbar Alamsyah saat ditemukan hingga tutup usia:
Lebam di Tubuh Akbar
Pihak keluarga melihat sekujur muka Akbar mengalami luka lebam sebelum meninggal. Akbar mengalami luka berat di kepala dan lecet di kaki diduga akibat diseret.
"Yang luka bagian kepala saja. Kepala ke bawah tidak apa-apa. Cuma di kaki lecet, mungkin karena diseret," kata Irawan, keluarga Akbar.
Irawan mengatakan, pada awalnya sang ibunda tidak mengenali adik iparnya itu. Sang ibu baru mengenali setelah mengingat ada luka bekas knalpot di kaki Akbar. Identitas itu cocok dengan pasien di RS Polri yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Dari situ ibu Akbar baru sadar bahwa itu anaknya.
Andre yang juga masih keluarga dekat korban menunjukkan foto Akbar saat masih koma di rumah sakit. Dalam foto tersebut, terlihat Akbar sekujur mukanya lebam seperti bekas hantaman benda tumpul.
Pendarahan di Kepala
Akbar sempat koma hingga dua pekan. Selama itu pula, Akbar mendapat pertolongan medis di tiga rumah sakit di Jakarta.
Saat Akbar dirawat di RS Polri, belum dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Irwan melihat ada selang kecil di kepala Akbar. Irwan yang penasaran menanyakan hal itu ke dokter. Katanya, selang itu untuk mengeluarkan pendarahan di kepala.
"Iya katanya buat ngeluarin pendarahan di kepala," kata pihak keluarga, Irawan.
Wajah Sulit Dikenali
Ibu Akbar, Rosminah, sempat tak mengenali wajah anaknya saat dirawat di RS Polri. Fitri Rahmayani, kakak Akbar, juga sempat tak mengenali adiknya karena kondisinya yang mengenaskan.
Rahmayani menjelaskan saat itu kepala Akbar membesar dan ada beberapa luka memar di sekitar mulut. "Kepalanya besar kayak pakai helm, kayak semacam tumor kepala gede. Lebam bibirnya sampai nutupin lubang hidung saking keluarnya. (Seperti) jontor," katanya.
