816Agent
816WIN

Senin, 12 Agustus 2019

Ungkap Sebab Kematian, Polisi Pelajari Isi Buku Harian Capaska Tangsel

Ungkap Sebab Kematian, Polisi Pelajari Isi Buku Harian Capaska TangselKepolisian terus berupaya mengungkap sebab meninggalnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Tangerang Selatan, Aurellia Qurratuaini. Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga mendalami keseharian almarahum lewat tulisan tangannya di buka harian.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono, membenarkan pihaknya telah melihat apa-apa yang pernah dituliskan Aurel. Namun isi lengkapnya dia enggan menceritakan.
"Buku harian juga kita cek, keluarganya juga memberikan (buku harian Aurellia). Kesimpulannya nanti akan disampaikan," ujar Muharram di Polda Metro Jaya, Senin (12/8).
Selain itu, kata Muharram, pihaknya juga memeriksa rekam medis Aurel lantaran pihak keluarga tak melakukan visum terhadap jenazah Aurel.
"Hasil visum tidak ada, cuma (memeriksa) rekam medis," katanya.
Sebelumnya, Aurellia Qurratuaini, calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Tangerang Selatan meninggal dunia. Keluarga menemukan sejumlah bekas luka di tubuhnya. Faried Abdurrahman, ayah dari Aurel menegaskan belum berniat membawa persoalan kematian anaknya ke ranah hukum.
"Statemen yang saya sampaikan bahwa saya dan keluarga sampai saat ini tidak berencana untuk melakukan langkah hukum terhadap yang berwenang, baik Pemkot Tangsel dalam hal ini Dispora maupun pelatih dan para senior purna paskibraka untuk melanjutkan mereka ke proses hukum," kata Faried di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (3/8).
Meski diakuinya ada sejumlah luka lebam pada anggota tubuh putri pertamanya itu, yang disebabkan dari pelatihan Capaska yang diikuti selama 22 hari, sejak tanggal 9 sampai 31 Juli.
Hal tersebut, lanjut Faried dengan mempertimbangkan kecintaan keluarga dan orang tua terhadap putrinya itu. "Dengan pertimbangan bahwa kami sangat cinta dengan anak kami," ucap dia.
Namum begitu, Faried berharap adanya evaluasi menyeluruh dalam proses latihan Capaska tingkat Kota Tangsel, yang saat ini tengah berlangsung hingga (17/8) mendatang.
"Kami hanya ingin adanya perubahan pola yang diterapkan, yang menurut kami harusnya itu tidak sewajarnya untuk dilakukan kepada seorang Paskibraka pengibar bendera Indonesia tingkat Pelajar," ucapnya.

Related Posts: