816Agent
816WIN

Senin, 18 Februari 2019

6 Fakta Terungkap Usai Ledakan Saat Debat Capres di Senayan

Tim Gegana Sisir TKP Ledakan SenayanJakarta - Duarrr, ledakan keras terdengar saat ribuan orang tengah memadati arena Gelora Bung Karno (GBK), Minggu, 17 Februari, sekitar pukul 20.15 WIB. Saat itu nobar debat capres kedua tengah digelar.
Sontak pendukung masing-masing paslon, baik dari kubu capres nomor urut 1, Joko Widodo dan capres nomor 2, Prabowo terkejut. Keriuhan serta sorak-sorai yang sempat mewarnai arena nobar mendadak berubah mencekam. Mereka yang ketakukan memilih untuk segara meninggalkan area GBK.

Dugaan bahwa ledakan tersebut berasal dari sebuah bom sempat mencuat. Namun, setelah investigasi dilakukan, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan bahwa ledakan yang terjadi di sekitaran Hotel Sultan, lokasi debat capres 2019 berasal dari petasan.
"Ini enggak bom. Ini petasan," tutur Gatot di lokasi, Minggu (17/2/2019).
Berikut sejumlah fakta usai ledakan di arena nobar capres kedua yang terangkum.

Raja Ginting, salah satu saksi mata yang berada di arena GBK menuturkan, ledakan terdengar sangat keras. Saat itu waktu menunjukkan pukul 20.15 WIB.
Sesaat setelah ledakan, asap hitam kemudian muncul di sekitar area Parkir Timur Senayan.
"Ada asap hitam, kami sempat lari semua," kata Raja Ginting di lokasi kejadian, Minggu malam kemarin.
Namun, tak sedikit dari masing-masing pendukung paslon yang memberanikan diri untuk mendekati sumber ledakan.
Selain Ginting, ada pula Panji. Dia menyebut sesaat terjadi ledakan ada sebuah mobil fortuner putih yang diduga membawa benda yang meledak tersebut.

"Begitu turun mobil, meledak tuh mobil lewat. Jadi nggak berhenti seolah-olah dia melemparkan sesuatu. Mobil putih Fortuner," tuturnya di lokasi kejadian, Minggu (17/2/2019).
Panji mengaku jarak dirinya dengan lokasi ledakan hanya sekitar 15 meter.
"Karena jauh sekitar 15 meter, begitu meledak mobil lewat. Kalau dia memang dia ini, dia berhenti dong. Dia lewat seolah-olah dia yang melempar," kata Panji.

Sebelum diketahui penyebab ledakan tersebut bersumber dari petasan, sterilisasi lokasi langsung dilakukan puluhan petugas dengan memasang garis polisi.
Barikade juga dilakukan agar lokasi tetap steril dari masyarakat yang ingin mendekati sumber ledakan. Karena olah tempat kejadian perkara (TKP) akan segera dilakukan.
Saat itu, bau terbakar masih tercium meski ledakan terjadi sekitar pukul 20.15 WIB.

Usia sterilisasi dan olah TKP, polisi melanjutkan penyelidikan dengan melihat rekaman CCTV untuk memburu pelaku peledakan di arena nobar debat capres kedua.
Dalam video yang beredar, nampak salah satu pendukung paslon tengah berkerumun menyaksikan acara debat capres di Hotel Sultan.
Saat itu, nampak lalu lalang kendaraan roda dua dan empat melewati area tersebut. Tak lama sebuah mobil putih lewat dan tak berapa lama, ledakan terjadi di dekat salah satu pohon dekat lokasi.
Dalam foto-foto yang beredar, akibat ledakan tersebut, bagian bawah pohon rusak parah dan aspal pun menghitam. Dari keterangan saksi, sebelum terjadi ledakan seolah-olah penumpang dalam mobil putih tersebut melemparkan sesuatu yang diduga benda yang meledak tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, ledakan yang terjadi di Parkir Timur Senayan, Jakarta, pada Minggu malam, berasal dari petasan.
"Hasil sementara yang kami temui ini, berupa ledakan petasan. Jadi, mungkin siapa pelakunya kami masih akan melakukan penyelidikan," ujar dia dilansir dari Antara.
Untuk mengetahui siapa yang meletakkan petasan di salah satu pohon di Parkir Timur Senayan, pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap CCTV di sekitar GBK.
Eddy juga menyebut lokasi petasan berada di tengah antara dua kubu dari masing-masing paslon. Sementara itu, barang bukti yang ditemukan di TKP tengah didalami oleh Puslabfor Polda Metro Jaya.

Menko Polhukam Wiranto angkat bicara terkait ledakan di area nobar debat capres Minggu, 17 Februari kemarin.
"Sudah mendengar, ini ada Kapolda ada pangdam sudah jelaskan ke saya. itu ledakan dari petasan yang besar. tidak ada korban manusia, korban materi," kata Wiranto usai acara debat capres di Hotel Sultan, Minggu (17/2/2019).
Wiranto menyebut ledakan itu berasal dari petasan yang dilakukan orang usil semata.
"Mungkin biasa ada yang usil. Sudah ya," katanya.
Wiranto meminta tidak usah berspekulasi terkait kejadian ini.
"Nggak usah ada-ada. Nggak usah ngarang. Sementara, penjelasan dari kapolda yang langsung masuk ke wilayah ledakan itu, diidentifikasi ledakan dari mercon besar," tandasnya.

Saat ledakan terjadi, area nobar debat capres di Parkir Timur Senayaan tengah dipadati salah satu pendukung paslon. Ada dua orang korban yang kini tengah dirawat di RSAL Mintohardjo. Keduanya adalah Karsikin Edy Anwar dan Asma Dahlia.
"Ada dua pasien di sini yang harus dirawat inap karena mengalami trauma pasca-ledakan," kata Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Karumkital) dr Mintohardjo, Kolonel Laut (K) dr Wiweka saat ditemui di RSAL Mintohardjo di Jakarta, Senin dini hari.

Wiweka menjelaskan Karsikin mengalami permasalahan di telinga akibat getaran ledakan yang terjadi sehingga memerlukan perawatan. Sementara itu, Asma Dahlia mengalami trauma psikis akibat ledakan tersebut karena memiliki riwayat penyakit kencing manis.
"Trauma psikis karena akibat ledakan mengalami pusing, muntah dan pingsan, satu akibat getaran suara," ujar Wiweka seperti dilansir Antara.
Dia memastikan kedua tidak memerlukan tindakan operasi karena tidak ada luka berdarah namun hanya memerlukan observasi 1x24 jam untuk memastikan kondisi korban.