816Agent
816WIN

Jumat, 22 Februari 2019

BMKG Deteksi 54 Titik Panas di Riau Reporter: Antara

Petugas gabungan memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di kecamatan Dumai Barat, Dumai, Riau, Selasa, 12 Februari 2019.  ANTARA/Aswaddy Hamid Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 54 titik panas yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau.
Berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua, Jumat, 22 Februari 2019 pukul 06.00 WIB, seluruh titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen menyebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
"Titik panas terbanyak masih terdeteksi di Kabupaten Bengkalis mencapai 28 titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru.
Ia menjelaskan titik-titik panas di Bengkalis menyebar di sejumlah lokasi. Pulau Rupat hingga hari ini masih menyumbang titik panas terbanyak dengan 22 titik. Selain di Rupat, titik panas turut menyebar di sejumlah kecamatan di Bengkalis seperti Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Mandau.
Titik panas lainnya turut terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hilir dengan jumlah mencapai sembilan titik. Di Kota Dumai, BMKG mendeteksi enam titik panas, Rokan Hilir empat titik, Meranti dan Pelalawan masing-masing tiga titik serta Siak satu titik.
Dari 54 titik panas di Riau, BMKG menyatakan 40 titik lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
BMKG menyatakan dari 40 titik api, 22 di antaranya terdeteksi di Kabupaten Bengkalis. Selanjutnya titik api turut terdeteksi di Indragiri Hilir dengan delapan titik, Dumai lima titik, Rokan Hilir tiga titik serta Meranti dan Pelalawan masing-masing satu titik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, luas lahan terbakar sejak Januari 2019 mencapai sekitar 857,71 ha. Paling banyak di Bengkalis, yakni 639 ha.
Daerah lain juga terjadi kebakaran lahan, namun api sudah berangsur padam. Seperti di Rokan Hilir 117 ha, Dumai 46,5 ha, Kepulauan Meranti 20,2 ha, Pekanbaru, 16 ha, Kampar 14 ha, serta Siak 5 ha. Edwar menjelaskan, kondisi kebakaran hutan di Rupat, Bengkalis, sulit dipadamkan karena jauh dari sumber air sehingga petugas kewalahan melakukan pemadaman. 
"Kebakaran hutan di Bengkalis semakin meluas dan api sulit dipadamkan karena kurangnya alat pemadaman serta air yang sulit didapatkan di lokasi," ujarnya.