816Agent
816WIN

Jumat, 22 Februari 2019

Gunung Agung Berstatus Siaga Usai Dua Kali Erupsi

Gunung Agung Berstatus Siaga Usai Dua Kali ErupsiKepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, tentang terjadinya erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Menurut Devy, erupsi Gunung Agung pada Jumat (22/2) sore dua kali terjadi.


Pertama pada pukul 16.31 Wita, dengan ketinggian 700 meter di atas puncak. Kemudian pada pukul 17.01 Wita dengan ketinggian 300 meter di atas puncak.
"Dampak erupsi berupa lontaran maupun hujan abu di sekitar area kawah. Kolom erupsi teramati condong ke Timur, namun arah angin sendiri mengarah ke Barat. Sehingga abu vulkanik berpotensi bergerak ke Barat," kata dia.
Devy juga menyampaikan, mengingat adanya abu vulkanik yang dikeluarkan. Maka PVMBG juga mengeluarkan Vona dengan kode warna orange supaya instansi terkait penerbangan udara dapat mengantisipasi lebih cepat.
"Analisis data komprefensif dari jaringan peralatan pemantauan Gunung Agung, menunjukkan bahwa dalam beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan aktivitas magmatik di dalam tubuh Gunung Agung. Sehingga, erupsi yang terjadi merupakan suatu keniscayaan dan wajar terjadi," kata Devy.
Menurut Devy, pasca erupsi Gunung Agung masih tetap berpotensi untuk erupsi kembali. Karena tipe erups, yang mungkin terjadi dapat bersifat efusif atau aliran lava ke dalam kawah, maupun eksplosif atau lontaran lava pijar maupun abu.
"Indikasi untuk terjadinya erupsi yang besar atau yang setara dengan November 2017 lalu masih belum teramati," jelas Devy.
Saat ini, status aktivitas Gunung Agung masih berada di Level III (Siaga) dan radius bahaya masih berada di dalam radius 4 km. "PVMBG terus melakukan pemantauan 24 jam setiap hari untuk mengevaluasi ancaman bahayanya. Masyarakat agar tetap tenang namun tetap siaga dan mengikuti rekomendasi dari PVMBG," ujar Devy.