
"Kita sudah turunkan tim ke lokasi untuk mengecek keberadaan harimau tersebut. Kita pastikan dulu kondisi harimau dan lokasinya," ujar Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro saat dihubungi merdeka.com.
Heru menuturkan, pihaknya membawa senjata tembak bius, dan kerangkeng jika petugas terpaksa menangkap harimau untuk dirawat apabila terluka. Namun, petugas juga tak lupa membawa senjata api untuk berjaga-jaga.
"Tapi target awal kita adalah melepaskan harimau tersebut dari kawasan PT Chevron untuk kembali ke habitatnya, tak jauh dari lokasi tersebut. Karena di dekat situ memang wilayah jelajah harimau sumatera," ucap Heru.
Kehadiran harimau di area operasional sumur minyak itu pertama kali terlihat oleh karyawan PT CPI yang sedang melintas di kawasan GS 5. Pegawai yang sedang mengemudikan mobil tersebut merekam aktivitas harimau tersebut. Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik itu tampak harimau berusaha kabur, namun terhalang pagar komplek yang cukup tinggi.
Satwa bertaring tajam dan kuat itu tampak kebingungan mencari jalan keluar dengan berjalan dan berlari di pinggir pagar sambil menempelkan badannya di pagar besi. Karena tak bisa melewati pagar, harimau itu pun berlari melintasi jalan area komplek CPI Minas menuju ke atas area penampungan minyak.
Dalam rekaman tersebut tampak harimau tersebut berlari ke area terbuka di camp Minas. Setelah diklakson oleh perekam video, binatang buas tersebut terus berlari.