
Hilman Noverli alias HN (24) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada polisi. Karena, ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita berinisial CP (13) di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Tanah Abang-Depok pada Minggu (13/10) lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, Hilman merupakan Pegawai Harian Lepas (PHL) di Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Ia sendiri baru bekerja selama sembilan hari di sana.
"Baru sembilan hari bekerja sebagai PHL di kantor Wali Kota Jakbar," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (16/10).
Alasan Hilman nekat melakukan hal tak senonoh di dalam KRL tersebut kepada CP yakni menggesekkan kemaluannya ke bokong korban. Karena yang bersangkutan mengaku sering menonton tayangan video porno.
"Pengakuannya, seperti terpengaruh video porno," jelasnya.
Dalam melakukan aksi bejatnya itu, Hilman diketahui sudah lima kali berkasi di dalam KRL. Dalam menyasar korbannya, Hilman melakukan secara acak.
Atas perbuatannya, Hilman dijerat Pasal 82 Juncto Pasal 76E UU RI No. 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, HN seorang pria yang telah ditangkap oleh aparat kepolisian karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap wanita berusia 13 tahun pada Minggu (13/10). Pelecehan seksual itu dilakukan HN di dalam Kereta Rel Listrik (KRL).
"Iya betul, yang bersangkutan (tersangka HN) masih diproses di Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (15/10).
Argo menjelaskan, kejadian itu terjadi bermula saat korban menaiki KRL jurusan Tanah Abang-Depok bersama dengan ibunya. Ketika berada di antara Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai, pelaku langsung melakukan aksi bejatnya tersebut.
Terlebih, kondisi KRL tujuan Tanah Abang-Depok saat itu memang sedang padat oleh penumpang lainnya.
"Korban waktu itu bersama ibunya, dia naik dari Tanah Abang mau ke Depok. Awalnya dipegang-pegang pantat korban, karena berdesakan korban awalnya enggak sadar," jelasnya.