Selama ini, kanker payudara sering disangka sebagai penyakit yang hanya dimiliki oleh wanita. Namun pada kenyataannya, penyakit ini juga bisa menyerang pria.
Meski tidak berkembang seperti wanita, pria memiliki sedikit jaringan lemak, otot dan kulit di bawah payudara tempat sel kanker berkembang.
"Tidak seperti wanita yang punya jaringan payudara tebal, kanker payudara pria sifatnya lebih ganas karena minim pelindungnya. Kanker benar-benar menempel pada otot dan kulit," kata Andhika Rachman, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik .
Kasus kanker payudara pada pria memang terbilang sangat jarang ditemukan. Namun jika terjadi, pasien biasanya datang dalam kondisi stadium 3 ke atas dan tidak memiliki angka harapan hidup panjang. Hal ini karena masih kurangnya penelitian mengenai jenis kanker tersebut.
Gejala awal kanker payudara pria terlihat serupa dengan ginekomastia, atau pembesaran payudara pria karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron.
Ginekomastia pada umumnya dapat sembuh seiring waktu berjalan. Tapi tidak pada kasus kanker.
"Gejala benjol disertai nyeri bisa sampai luka. Itu juga bisa karena infeksi, tapi perlu di-follow up apakah itu kanker atau bukan," jelasnya.
Pria dapat melakukan deteksi dini dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Berbeda dengan wanita, pria tidak perlu mengacu pada siklus menstruasi. Benjolan dan nyeri pada payudara pria juga lebih mudah dirasakan ketika diraba.
Tak ada penyebab pasti dari kanker payudara pria. Banyak hal dapat memicu pertumbuhan sel kanker, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup.
"Hampir mirip seperti kanker lain. Berhubungan dengan gaya hidup, gen dan makanan, bukan karena satu hal saja. Hampir semua faktor ikut berkontribusi," tandasnya.
