816Agent
816WIN

Rabu, 18 September 2019

Derita Piton Si Raja Ular & King Kobra Sampai Mati Terpanggang Kebakaran Hutan

Derita Piton Si Raja Ular & King Kobra Sampai Mati Terpanggang Kebakaran HutanKebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera yang terjadi belakangan menjadi bencana bagi manusia dan juga bagi satwa liar. Salah satu yang ramai menjadi sorotan yakni ular piton raksasa yang mendapat julukan si raja ular mati mengenaskan terbakar.
Bukan hanya ular yang mati mengenaskan, beberapa hewan yang hidup di hutan Kalimantan dan sekitarnya juga bernasib sama. Ini derita para hewan akibat kebakaran hutan:
Aksi tim gabungan di antaranya relawan di Samarinda, Kalimantan Timur, berjibaku memadamkan api Karhutla di dekan runway Bandara APT Pranoto Samarinda menyisakan cerita. Relawan bertemu tiga ular king cobra, yang akhirnya mati kepanasan.
Lokasi titik api berada di dekat bangunan kandang ayam. Oleh penjaga saat itu, tim gabungan diminta untuk mewaspadai kemunculan ular king Cobra dengan panjang sekitar 6 meter. Mengingat, lokasi pemadaman minim penerangan.
"Awalnya saya enggak percaya. Ngeri juga 6 meter. Tapi saya pikir, saya harus hati-hati," ujar Akmaludin, salah seorang relawan Balakar Mugirejo, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Senin (16/9).
Akmal bercerita, dalam pengamatan dia, semak dan hutan itu memang menjadi sarang ular berbisa. "Itu habitatnya, dari sepanjang yang saya amati. Bukan piton, tapi memang Cobra," ujar dia.
Belakangan, kekhawatiran dia menjadi kenyataan. Ada 3 ular terjebak di tengah hawa panas bara api saat itu. "Dua saya lihat sudah mati kepanasan. Satu lagi, saya lihat kepalanya tegak, badannya seperti sudah terbakar, langsung saya tendang," ungkap Akmal.
Selanjutnya publik dihebohkan dengan penampakan ular piton raksasa penghuni hutan Kalimantan yang hangus terbakar. Dalam foto yang diunggah akun Facebook Johan Michael Median Pasha, suku Dayak pedalaman hutan Kalimantan menyebutnya Tangkalaluk atau Pyhton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan.
"Ini adalah salah satu jenis Ular atau bisa disebut ANACONDAnya INDONESIA atau masyarakat SUKU DAYAK PEDALAMAN HUTAN KALIMANTAN menyebutnya: Tangkalaluk/Phyton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan nan Langka, dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa: seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). Kepalanya menjuntai di bawah sedangkan ekornya berkait di atas pohon besar untuk memakan mangsanya..Dan kini hangus musnah terbakar," tulisnya.
"Baru saya melihatnya dan saya bertahun2 sangat penasaran sama makhluk ini..Saya mengira ini makhluk astral atau tak kasat mata. Walau sering diceritakan secara lisan dari suku dayak di pedalaman Hutan Kalimantan dan ternyata benar-benar masih ada dan terlihat bentuk fisik legenda ular jenis Phyton yang diceritakan raksasa ular Tangkalaluk ada kemiripan dengan Anaconda yang ada di Belantara HUTAN TROPIS Amazon (NEGARA BRAZIL)".
Ular piton ini mati secara mengenakan akibat habitatnya di hutan Kalimantan Terbakar. "Dan sekarang kita menyaksikan semua bahwa Tangkalaluk MATI MENGENASKAN AKIBAT HUTAN KALIMANTAN DIBAKAR".
Kebakaran lahan juga menjadi bencana bagi satwa liar yang selama ini menghuni lahan telantar dan hutan. Ular paling banyak mati lantaran gerakan satwa ini cukup lambat di banding binatang lainnya sehingga tidak sempat menyelamatkan diri dari kepungan kebakaran lahan.
Petugas mengumpulkan bangkai-bangkai hewan yang ditemukan di lokasi kebakaran lahan. Selanjutnya, bangkai-bangkai tersebut dikuburkan di lokasi sekitar yang dinilai aman dari kebakaran lahan.
Menurut Rihel, kebakaran lahan dan asap yang terjadi saat ini sudah cukup parah. Sebarannya yang sporadis juga berdampak terhadap habitat satwa liar hingga akhirnya banyak yang ikut terbakar.
"Kondisi seperti ini, jangankan hewan, kita manusia saja juga kewalahan. Bahkan beberapa kali warga di sekitar lokasi kebakaran kami minta keluar dari rumah karena kebakaran lahan cukup dekat dari rumah mereka. Untungnya kemudian kebakaran lahan itu berhasil dipadamkan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Senin (16/9). Dikutip dari Antara.
Bukan hanya ular piton raksasa dan King Cobra yang hangus terbakar. Binatang liar yang hidup di hutan Kalimantan juga mati terpanggang. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel mengatakan kebakaran lahan dan asap yang terjadi saat ini sudah cukup parah. Sebarannya yang sporadis juga berdampak terhadap habitat satwa liar hingga akhirnya banyak yang ikut terbakar.
"Banyak-banyak bangkai hewan yang ditemukan petugas saat memadamkan kebakaran lahan, di antaranya ular, tupai dan lainnya. Yang banyak itu bangkai ular berbagai jenis," kata Rihel di Sampit, Senin (16/9). Dikutip dari Antara.
Bukan hanya hewan yang mati terbakar, Orang Hutan, hewan asli Indonesia yang hidup di hutan Kalimantan juga menderita. Terdapat belasan orangutan yang sedang direhabilitasi di kawasan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, sudah terinfeksi saluran pernapasan akut akibat kabut asap beberapa pekan terakhir ini.
Orangutan terinfeksi ISPA itu mulai dari dewasa hingga balita yang berada di kandang maupun sedang mengikuti sekolah hutan, kata salah seorang dokter Yayasan BOS drh Viet di Palangka Raya, Selasa (17/9) seperti diberitakan Antara.
"Lokasi sekolah hutan memang tidak terlalu jauh dari hutan yang terbakar. Kemungkinan itu salah satu yang menyebabkan belasan orangutan mengalami ISPA," kata Viet.