Penggeledahan dilakukan anggota Polda Metro Jaya berpakaian preman di rumah dosen IPB berinisial AB yang dijadikannya tempat penyimpanan puluhan bahan peledak jenis bom molotov.
"Kan penggeledahan mereka (Polda Metro Jaya). Kita cuma backup saja sifatnya, untuk menghindari salah persepsi dari masyarakat. Karena yang menggeledah pakai pakaian preman. Jadi untuk memastikan saja kalau yang bekerja ini polisi. Tapi tujuan penggeledahan saya tidak tahu," kata Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Hendri Fiuser, Senin (30/9).
Penangkapan AB pun membuat pihak kampus prihatin. IPB menyatakan aktivitas dilakukan AB tak terkait dengan kampus.
"Sehubungan dengan pemberitaan yang beredar saat ini mengenai penangkapan salah satu dosen IPB, sdr Abdul Basith, kami merasa terkejut dan sangat prihatin terhadap hal tersebut," kata Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indra Kusumastuti, Minggu (29/9) malam.
IPB pun menghormati proses hukum yang berlaku, sembari mencari informasi dan kejelasan mengenai hal tersebut.
"Terkait hal ini, IPB menghormati proses hukum yang berlaku. Saat ini kami masih terus berusaha mencari informasi dan kejelasan mengenai hal tersebut kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya," katanya.