
Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangsel, Endang, menjawab belum pernah sekalipun mendengar laporan dugaan kekerasan atau pelatihan yang berlebihan diterima oleh Capaska.
"Sampai hari ini, saya tidak ada laporan terkait itu. Jika benar informasinya seperti itu, Jumat saya konfirmasi ke semua pelatih PPI, TNI, semua menjawab tidak ada masalah," ucap dia, Senin (5/8).
Dia juga mengaku dalam beberapa kali prosesi diklat, sempat mendampingi dan mengawasi langsung.
"Tapi setiap saya mengawasi tempat pelatihan, saya selalu tanya bagaimana pelatihannya?, ada keluhan tidak?. Tapi semua menjawab kompak senang. Tidak ada yang memberatkan, mungkin ada satu dan lain hal bisa jadi. Tapi sepanjang hari ini tidak ada satupun capaska yang mengeluhkan ke saya," ucap Endang.
Sebelumnya, Faried Abdurrahman mengakui adanya sejumlah luka pada anggota tubuh anaknya. Faried adalah ayah dari Aurel Qurotu Ain (16). Dia adalah calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Tangerang Selatan, yang meninggal dunia saat mengikuti tahapan pelatihan di tingkat Kota Tangsel.
"Benar ada, kepala ada bekas (luka)," katanya di kediamannya, Sabtu (3/8).
Namun begitu, Faried menyatakan, tidak akan memproses lebih jauh kasus kematian putrinya itu.
"Tapi secara fisik lain tidak melihat itu," tutupnya.
Untuk diketahui, Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Kota Tangerang Selatan, Aurel Qurrota Ain, meninggal dunia. Aurel dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (1/8).