
Jika sebelumnya mengenakan jas, kali ini Jokowi mengubah penampilannya. Jokowi mengenakan baju adat Sasak dari Nusa Tenggara Barat (NTB) berwarna coklat keemasan.
Pakaian yang dikenakan Jokowi lengkap dengan tutup kepala 'sapuk' dan keris yang disisipkan di depan dada. Sedangkan Wapres JK mengenakan pakaian adat Betawi dipadu peci hitam.
"Ini pakaian adat Sasak, Nusa Tenggara Barat. Dari bumi Sasak," kata Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
Dalam suku Sasak, Baju Pegon merupakan pakaian adat suku sasak yang mendapat pengaruh dari Suku Jawa dengan mengadopsi model jas eropa, Baju Pegon memiliki lambang keanggunan dan kesopanan.
Sementara Sapuk yang dikenakan Jokowi, merupakan mahkota yang digunakan sebagai lambang penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta menjaga pemikiran pemakainya dari hal-hal kotor dan tidak baik.
Jokowi menambahkan, di usia 74 Kemerdekaan Republik Indonesia, diharapkan semakin memperteguh semangat pada pendiri bangsa terdahulu.
"Bahwa Indonesia bukan cuma Jakarta, Pulau Jawa, tetapi Indonesia adalah seluruh pelosok Tanah Air. Dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Rote," katanya.
Oleh sebab itulah, kata Jokowi, pembangunan Indonesia harus dirasakan semua lapis masyarakat. Tanpa terkecuali. Dan, itu dapat tercapai jika semua pihak termasuk masyarakat bekerja sama.
"Karena itu pembangunan yang kita lakukan, harus terus Indonesia sentris, dinikmati seluruh masyarakat," katanya.
"Indonesia Maju bukan hanya karya Presiden dan Wakil Presiden bukan hanya karya lembaga eksekutif lembaga legislatif ataupun yudikatif saja. Tetapi keberhasilan Indonesia juga karya pemimpin agama, budayawan dan para pendidik. Keberhasilan Indonesia adalah juga karya pelaku usaha, buruh, pedagang, inovator maupun petani, nelayan dan UMKM, serta karya seluruh anak bangsa Indonesia," tegas Jokowi.