816Agent
816WIN

Minggu, 06 Oktober 2019

Tiga Nelayan Aceh Hilang Kontak Selama 18 Hari

Tiga Nelayan Aceh Hilang Kontak Selama 18 Hari

Kapal Motor Athiya 02 bermuatan 3 orang nelayan asal Banda Aceh dilaporkan sudah 18 hari hilang kontak dengan pihak keluarga. Nelayan tersebut berangkat melaut sejak tanggal 17 September 2019 lalu, hingga sekarang belum ada kabar.
Mereka melaut saat Aceh dilanda kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah titik di Sumatera. Mereka melaut menggunakan kapal kapastitas 7 GT. Rombongan berangkat dari pelabuhan kecil Gampong Jawa, Kota Banda Aceh.
Ketiga nelayan itu adalah Munazir (33) sebagai pawang atau nahkota beserta 2 ABK (Anak Buah Kapal) Kaha (33) dan Man (20). Berdasarkan informasi dari pihak keluarganya, biasanya mereka melaut selama 12 hari sudah kembali.
"Laporan ini diperoleh dari istri dan ibu kandung pawang melaporkan hilang kontak, hingga sekarang belum ada kontak dan belum pulang," kata Sekretaris Panglima Laot, Miftach Cut Adek, Sabtu (5/10) di Banda Aceh, Sabtu (5/10).
Dia mengaku, informasi yang diperoleh dari pihak keluarga biasanya nelayan tersebut mencari ikan diperkirakan 50 sampai dengan 100 mil dari Banda Aceh.
"Di sekitar laut Aceh atau di atas Pulau Aceh. Biasanya mereka pulang paling lama 12 hari sekali," jelasnya.
Miftach mencurigai hilang kontak tiga nelayan tersebut akibat kabut asap melanda Aceh beberapa waktu lalu. Bahkan saat itu ada nelayan yang tersesat, namun masih bisa berkomunikasi dengan pihak Panglima Laot dan langsung meminta bantuan SAR di Banda Aceh.
Seperti diceritakan oleh pihak keluarga, sebut Miftach, pada hari ketiga nelayan tersebut sempat bertemu dengan salah satu kapal pukat Langga. Seorang kru kapal tersebut merupakan rekan pawang yang hilang kontak tersebut menceritakan pada pihak keluarga.
"Keadaan baik saja dan menurut keterangan mereka sudah mendapatkan 4 ekor ikan tuna yang besar," imbuhnya.
Lima hari kemudian, sebutnya, Aceh mendapat kiriman kabut asap Karhutla dari Sumatera yang membuat jarak pandang terbatas. Saat itulah ketiga nelayan itu hilang kontak. Pihak keluarga tidak bisa lagi berkomunikasi, baik menggunakan radio maupun telepon genggam.
"Laporan ini sudah kami teruskan kepada Pemerintah Aceh dan SAR Aceh dan PSDKP untuk bisa melacaknya, kami curiga mereka pada saat hari kelima melaut tersesat dan masuk kewilayah Perairan Negara India atau Thailand," tutupnya.