
"Ada empat kepala keluarga asal Subang, yang menjadi pendatang dan mereka sudah lama bermukim di sana," kata Kades Salamjaya, Ujang Sucipto, Rabu (2/10).
Dia juga mengatakan, mereka saat ini berlindung di kantor Koramil setempat, karena khawatir menjadi korban kerusuhan yang meluas antara warga Wamena dan pendatang.
"Informasi terakhir dari keluarganya, ke empat keluarga berhasil menyelamatkan diri ke kantor Koramil setempat," katanya.
Kini kata, Sucipto, mereka mengalami trauma karena banyak warga pendatang yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Mereka tidak tahan dengan kondisi terkini, takut akan keselamatan diri masing-masing.
"Mereka kini trauma ingin segera pulang ke kampung halaman," ujarnya.
Dari data sementara, keempatnya bernama Vety Srikilatna Dewi binti Kardi, dan Asep Yudi Bin Ito Hasim warga Cinangka Rt 08/04, Pabuaran, Subang. Dian Pungki dan Ani binti Acim warga Cibeling Rt 15/05 ,Pabuaran, Subang, dan terakhir Thiya Octavia BT Imat Rohimat warga Cipanandur Rt 22/05, Kecamatan Pabuaran, Subang.
Kepala Desa Salamjaya, berharap pemerintah segera memulangkan ke empat kepala keluarga yang masih terjebak kerusuhan Wamena.
Mabes Polri merilis ada 26 orang tewas akibat demonstrasi berujung kerusuhan di Wamena Jayawijaya, Papua. Sebanyak 22 korban tewas di antaranya adalah warga pendatang. Mereka meninggal akibat luka bacok dan akibat terbakar dalam rumahnya yang dibakar atau runtuh karena dibakar.