
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto menjelaskan kronologi dibakarnya Lapas Sorong Kota hingga 258 narapidana kabur. Dari laporan diterimanya, saat melintas di Lapas Sorong, massa pendemo berusaha memprovokasi penghuni lapas.
"Pukul 13.00 WIT, terjadi teriakan di dalam lapas dan petugas dapat meredakan. Pukul 16.15 WIT, terjadi pelemparan batu dari samping lapas sehingga memprovokasi yang awalnya membalas lemparan jadi beralih melempar dan menyerang petugas," kata Ade saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/8).
Ade mengatakan, satu jam kemudian tepatnya sekitar pukul 17.00 WIT, tembok keliling kanan lapas dan jendela ruang registrasi dijebol. Akibatnya para penghuni lapas melarikan diri.
"Ada satu orang petugas yang terluka oleh napi karena menghalangi napi yang memaksa keluar lapas," ujar Ade.
Menurut Ade, Lapas Sorong Kota berisi 547 narapidana. Sementara napi yang masih bertahan 289.
"Di luar lapas 258," kata Ade.
Ade menambahkan, situasi mulai kondusif sekitar pukul 19.00 WIT dan api telah padam. Saat itu, petugas tengah mendata narapidana yang kabur.
"Saat ini sudah kondusif,"