816Agent
816WIN

Rabu, 09 Oktober 2019

Tim Arkeolog Temukan Berbagai Peralatan dari Tulang Zaman Purba di Ponorogo

Tim Arkeolog Temukan Berbagai Peralatan dari Tulang Zaman Purba di Ponorogo

Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) menemukan sejumlah peralatan penunjang kehidupan dari era zaman purba atau pra sejarah di Gua Lawa di Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Tim Arkeolog itu, terdiri dari 13 personel. Mereka melakukan penelitian selama 18 hari sejak Sabtu (28/9) hingga Selasa (15/10) mendatang.
"Sampai saat ini kami menemukan berbagai peralatan dari tulang hewan yang diperkirakan ada sejak zaman manusia pra sejarah dari Ras Austrimelanesoid yang menghuni gua Lawa," kata ketua penelitian Djatmiko, Selasa (8/10).
Dia memperkirakan tulang yang ditemukannya itu ada sejak 3000 sampai 7000 tahun lalu. "Kalau dilihat bentuknya ribuan tahun lalu," jelasnya.
Djatmiko menjelaskan penemuan ini merupakan temuan dari penelitian sebelumnya disekitar bekas galian yang mengalami longsor. Hasil analisa sementara, peralatan tulang ini ada sejak zaman manusia pra sejarah yang pertama menghuni gua ini.
Peralatan yang ditemukan itu terdiri dari alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan serta kapak yang sudah di asah. Tapi penemuan alat yang paling dominan adalah alat-alat kehidupan yang terbuat dari tulang dan tanduk rusa. Karena di gua tersebut banyak ditemukan peralatan dari tulang, disebut Sampung Bone Culture.
"Temuan ini akan kami konservasi di kantor arkeologi Jakarta untuk mencari informasi baik usia, jenis, kronologi budaya hingga siapa manusia pra sejarah pertama yang tinggal di sini," terangnya.
Saat ini, lanjutnya, tim sudah menemukan alat-alat batu berjumlah 50 an. Ada yang berbentuk lancipan, maupun mata panah bergerigi. Total ada 8 batuan yang spesifik kegunaannya. Sedangkan alat tulang total ada 20 dengan spesifik kegunaan masing-masing, mulai dari lancipan, sudip dan spatula, maupun sendok.
Tim, lanjut Djatmiko, sudah beberapa kali melakukan penelitian. Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan ada sembilan kerangka manusia purba oleh tim Puslit Arkenas pada tahun 2000 lalu.
"Hasil penelitian ini diharapkan menambah literasi sejarah manusia purba di Tanah Air," terangnya.
Djatmiko mengatakan, ada misi yang diemban oleh Puslit Arkenas saat mendatangi situs Gua Lawa. Dia menargetkan menemukan tulang manusia pra sejarah, sebab dalam penelitian sebelumnya sudah ditemukan sembilan rangka manusia di gua yang terletak di Desa/Kecamatan Sampung.
"Total sudah ada sembilan. Tahun 2008 lalu kami juga menemukan rangka manusia pra sejarah," jelas pria asal Yogyakarta ini.
Dia bersama tim menduga di Gua Lawa masih ada sekitar 20 an kerangka manusia pra sejarah. Pasalnya gua ini termasuk cukup luas dan teduh. Hal itu bisa jadi menjadi tempat tersembunyi manusia purba saat itu.
Menurut Djatmiko, di sekitar arah timur gua di kedalaman 3 meter pada penelitian tahun 2008 lalu ditemukan jejak tulang manusia. Kemungkinan besar di kedalaman 4 meter dipastikan ditemukan tulang manusia pra sejarah yang menghuni gua Lawa ini.
"Tapi karena di situ hampir 4 meter dasarnya saya nggak mau ambil resiko teman-teman saya teruruk nanti, ini masih cari cara supaya tulang-tulang yang kita temukan ini tidak rusak," terangnya.
Dia mengaku bahwa gua ini memang jadi lokasi hunian ras kecil manusia pra sejarah sekitar 3000 hingga 7000 tahun lalu. Pada masa itu, manusia butuh berburu dan meramu istilah yang digunakan dalam ilmu prasejarah, pada masa tingkat budaya Mesolitikum dan budaya Neolitikum yang dicirikan dengan penemuan alat-alat dari tulang dengan sebutan Sampung Bone Industry.
"Gua ini jadi pilihan hunian orang zaman dulu untuk bermukim di sini karena dekat dengan sumber mata air, ada sumber air purba bisa untuk cuci, minum," katanya.