Portal penghalau truk di Jalan Akses Tol Kalimalang, Bekasi Barat, Kota Bekasi roboh dihantam truk kontainer pada Jumat (9/8) dini hari. Padahal, portal setinggi maksimal 3,8 meter ini baru dipasang sehari.
"Baru kemarin di pasang, pagi-pagi sudah roboh," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan Kota Bekasi Bambang Putra pada Jumat (9/8).
Portal itu dipasang untuk menghalau truk bertonase di atas delapan ton keluar dari Tol JORR menuju ke Jalan Raya Kalimalang atau Jalan KH Noer Ali. Jalan ini kerap menjadi alternatif bagi truk untuk menghindari kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dampak pembangunan beberapa proyek strategis nasional.
Beberapa proyek nasional di dalam jalan tol antara lain LRT, Tol Jakarta-Cikampek 2 elevated, dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dampak dari limpahan kendaraan dari tol, beban Jalan Kalimalang meningkat. Kemacetan pun semakin sering terjadi, padahal, status Jalan Kalimalang bukan jalan nasional, sehingga kapasitas dan kemampuan jalan tidak didesain untuk dilintasi kendaraan besar.
Apalagi di sepanjang jalan tersebut terdapat banyak utilitas yang rawan rusak jika dilintasi kendaraan besar. Karena itu, portal dipasang diantara gerbang keluar tol Kranji/Pondok Kelapa dan gerbang tol masuk Kalimalang 2. Dengan begitu, kendaraan yang keluar tol yang menuju Kalimalang otomatis terhalau portal, sehingga harus masuk lagi ke tol lewat GT Kalimalang.
Bambang mengatakan, instansinya akan memasang lagi portal tersebut. Belum ada rencana mengganti portal lebih besar dari sekarang. "Sekarang diperbaiki dulu, kemudian dipasang lagi," kata Bambang.
