816Agent
816WIN

Kamis, 05 Maret 2020

Derita Ular Piton Mati Terbakar karena Kebakaran Hutan Riau Demi Lindungi Telurnya

Derita Ular Piton Mati Terbakar karena Kebakaran Hutan Riau Demi Lindungi Telurnya

Seekor induk ular piton ditemukan mati terbakar akibat kebakaran lahan gambut di Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau pada Senin (2/3) lalu. Ditemukan juga 12 telur di bawah bangkai ular tersebut.
Dilansir dari Antara, bangkai ular pertama kali ditemukan oleh tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekanbaru, TNI, Polri. Berikut fakta-faktanya:

Panjang Ular Mencapai 4 Meter

Komandan Regu BPBD Pekanbaru, F Zabua, menyatakan luas lahan terbakar diperkirakan mencapai setengah hektare. Belum dipastikan penyebab kebakaran lahan, tetapi ia mengatakan di sekitar lokasi terdapat gubuk-gubuk liar yang dibangun warga.
"Panjang ular piton tersebut diperkirakan mencapai empat meter," terang Zabua, Senin (2/3).

Melindungi Telurnya

Kemudian posisi ular ditemukan sudah mati dengan kondisi melingkar untuk melindungi telur-telurnya.
"Ada 12 telur yang ditemukan di bawah bangkai ular itu. Petugas memindahkan bangkai ular tersebut ke tepi jalan," jelas Komandan Regu BPBD Pekanbaru, F Zabua.
Sebagai informasi, ular piton atau sanca termasuk reptil yang dilindungi sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan pemerintah (PP) No 7 tahun 1999.

Kesulitan Memadamkan Lahan yang Terbakar

Tim gabungan yang berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdiri dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru, TNI, dan Polri. Tim pemadam kesulitan memadamkan kebakaran lahan gambut karena sumber air jauh dari lokasi titik api.

Tercatat 65 Titik Panas di Hari Senin

Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Yudhistira, menyatakan hasil pantauan satelit pada Senin (2/3) petang lalu menunjukkan ada 65 titik panas di Riau yang jadi indikasi awal karhutla.
"Titik panas paling banyak di Kabupaten Pelalawan dengan 22 titik, kemudian di Bengkalis (10 titik), Indragiri Hilir (8), Siak (7), Kepulauan Meranti (6), Dumai (5), Rokan Hilir (4), Indragiri Hulu (2), dan Kampar (1)," ujar Yudhistira.