816Agent
816WIN

Senin, 23 Maret 2020

Bilik Sterilisasi Covid-19 Dipasang di Balai Kota Surabaya dan Tempat Umum

Bilik Sterilisasi Covid-19 Dipasang di Balai Kota Surabaya dan Tempat Umum

Bilik sterilisasi virus corona atau Covid-19 akan dipasang di Balai Kota dan tempat umum yang ada di Surabaya. Pembuatan bilik ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim bilik sterilisasi ini lebih ampuh ketimbang mencuci tangan.
Menurut Risma, bilik sterilisasi ini masih terus disempurnakan, termasuk cairannya yang masih dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Bahkan bagian bawahnya juga akan diganti dengan bahan khusus antikuman seperti bahan yang dipakai setelah keluar dari kamar operasi.
"Bilik-bilik semacam ini akan kita buat sebanyak-banyaknya. Dinas Cipta Karya juga baru bikin semacam ini," katanya.
Sementara itu, Rektor IT Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono menjelaskan, membuat dua tipe bilik sterilisasi yaitu tipe chamber (ruangan) dan tunnel (terowongan). Bedanya hanya pada sistemnya, kalau yang model ruangan cairan disinfektannya diputar jadi uap lalu diarahkan ke ruangannya itu, sedangkan yang terowongan cairannya disedot lalu disemprotkan dari berbagai sisi.
"Kita belum tahu ini lebih efektif yang mana. Saya kira akan banyak muncul banyak tipe, karena ini masih sangat mendasar," kata dia.
Sementara ini, lanjut dia, bilik sterilisasi tipe terowongan ini akan diletakkan di sekitar Balai Kota Surabaya dan Rumah Dinas Wali Kota Surabaya. Sedangkan yang tipe ruangan akan digunakan dan akan diletakkan di rumah dinas Wali Kota Surabaya.
Tri Arif Sarjono juga memastikan bahwa yang paling penting dalam membuat bilik ini adalah disinfektannya yang akan membunuh kuman dan virus yang mungkin menempel di seluruh badan. Untuk itu, ia mengaku masih akan bekerja sama dengan beberapa kampus lain untuk meneliti penangkal virus Covid-19 ini.
"Jadi, nanti bergerak paralel. Untuk sementara, ini bisa digunakan dulu sembari saya dan teman-teman kampus lain akan melakukan pengujian, termasuk tentang virus Covid-19 ini matinya pada apa? Itu yang akan kami uji dan pengujian itu membuat waktu lama, sehingga ini bisa digunakan dulu untuk memutus mata rantai penyebarannya," kata Tri Arif Sarjono.

Dipasang di Bandara Juanda

Dua bilik sterilisasi dipasang di terminal pintu kedatangan satu dan dua Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jatim. Hal ini sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Sementara ini arahan dari ibu wali kota ada dua titik (bilik sterilisasi), jadi yang di Terminal 1 dan Terminal 2 kedatangan (Juanda)," kata Kasi Pemeliharaan Bangunan dan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya Anggoro Himawan.
Dia menjelaskan, untuk bilik sterilisasi tipe tunnel saat ini sudah dipasang di terminal satu, kedatangan domestik, sementara di terminal dua (kedatangan internasional), dipasang bilik sterilisasi tipe chamber.
Namun, lanjut dia, berdasarkan kajian yang dilakukan, ke depan bilik chamber yang ada di T2 Juanda akan diganti dengan tipe tunnel agar lebih cepat dan efektif saat proses screening.

Dipasang di Kantor Pelayanan Publik

Bilik sterilisasi juga dipasang di sejumlah kantor pelayanan publik di Kota Pahlawan. "Saat ini sedang dilakukan proses pembuatan bilik bertipe tunnel. Kami menargetkan setiap hari pembuatan bilik harus rampung sebanyak 10 unit," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Robben Rico di Surabaya, Senin (23/3).
Tujuh bilik sterilisasi yang pada Senin ini sudah siap, akan ditempatkan di kantor pelayanan publik yang sering didatangi warga seperti kantor Polrestabes Surabaya, Samsat dan kantor pemerintah kota.
"Intinya, yang mendatangkan cukup banyak orang kita akan pasang bilik tersebut," katanya.
Robben mengimbau perusahaan-perusahaan pengembang perumahan menyediakan bilik sterilisasi bagi penghuni kompleks perumahan.
"Sesuai anjuran Ibu wali kota agar pengembangnya dapat membuat masing-masing. Prosesnya hanya posisinya menggunakan pompa, selang, sprayer (penyemprot) yang berfungsi untuk air kemudian jadi embun," ujarnya.

Awasi Penggunaan Bilik Sterilisasi

Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengawasi penggunaan bilik sterilisasi yang dipasang di fasilitas publik untuk mencegah penularan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pengoperasian setiap bilik sterilisasi setiap hari membutuhkan sedikitnya 500 liter campuran alkohol dan aquades.
"Sehari itu 500 liter. Kita sudah bikin dan dua hari sekali ngisinya. Kalau terlalu lama, khasiatnya tidak bagus," katanya.
Cairan disinfektan yang digunakan di bilik sterilisasi memiliki kandungan alkohol 70 persen.