816Agent
816WIN

Sabtu, 14 Maret 2020

Jenazah Pasien RSUD Moewardi Solo Positif Corona Dimakamkan di Magetan

Jenazah Pasien RSUD Moewardi Solo Positif Corona Dimakamkan di Magetan

Pasien positif corona yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah dimakamkan di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Meski almarhum warga Kabupaten Magetan, pasien pria berumur 59 tahun tersebut jarang di Magetan dan lebih banyak di Solo karena memiliki usaha di kota tersebut.
Pihak keluarga memilih enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan tentang penyakit yang sebelumnya diderita pasien itu. Sesuai informasi pasien telah dimakamkan pada Rabu (11/3) malam.
Tetangga pasien, Tamyiz, mengatakan yang bersangkutan sakit dan dirawat di rumah sakit di Solo selama empat hari. Namun tidak diketahui sakitnya apa.
Hingga akhirnya pihak keluarga di Magetan menerima kabar bahwa pasien meninggal pada Rabu (11/3) siang. Pasien dipulangkan pada hari itu juga dan dimakamkan di tempat pemakamam umum desa setempat pada Rabu (11/3) malam.
"Pemakamannya dilakukan seperti biasa. Namun petugas dari (RSUD) Moewardi Solo menyatakan keluarga tidak boleh membuka peti jenazahnya," kata Tamyiz kepada wartawan, Jumat (13/3) kemarin.
Sebelumnya, Pemkot Solo menyatakan ada dua pasien corona yang dirawat di RSUD dr Moewardi. Satu orang telah meninggal dunia dan dimakamkan di Magetan, sedangkan satu lainnya masih dirawat di Solo. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik setelah meninggalnya pasien positif corona asal Magetan tersebut.
"Tetap waspada, tapi tidak perlu panik berlebihan. Kami terus memonitor perkembangan situasi Covid-19, khususnya di Jatim," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (13/3).
Saat ini, Pemprov Jatim berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan Kementerian Kesehatan, sekaligus masih menelusuri pasien yang meninggal di Solo tersebut, masuk dalam klaster mana.
"Sedang ditelusuri, termasuk riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien tersebut berinteraksi," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Pemprov Jatim bersama Pemkab Magetan juga telah mengidentifikasi siapa-siapa yang memiliki kontak erat dengan pasien.