
Seorang mahasiswa bernama Stepanus Lende (20) asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas tenggelam di kolam renang Hotel Orenjee, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar Timur, Bali, Selasa (5/11).
"Motif korban meninggal dunia akibat tenggelam sehubungan korban kurang bisa berenang," kata Kapolsek Denpasar Timur AKP I Nyoman Karang Adi Putra, Selasa (5/11) malam.
Kronologi berdasarkan keterangan saksi bernama Stevan (22) menerangkan, pada Selasa (5/11) sekitar pukul 12.00 Wita saksi bersama korban dan satu teman lainnya bernama Maksi tiba di Hotel Oranjee hendak berenang.
Kemudian setelah berenang bersama, kurang lebih 10 menit di kolam renang yang dangkal, korban pindah ke kolam yang dalamnya sekitar 2 meter. Kemudian saksi melihat korban minta tolong dan saksi bersama temannya Maksi bergegas menolong korban.
Tetapi, karena berat tidak kuat untuk diangkat, kemudian saksi dan kawannya lari ke depan hotel dan minta tolong kepada tukang kebun hotel.
"Selanjutnya korban diangkat ke pinggir kolam renang sudah dalam keadaan tidak sadar dan tidak bergerak," imbuh Karang Adi Putra.
Sementara dari keterangan saksi bernama Sugiyono (56) yang merupakan Marketing Hotel Orenjee menerangkan, bahwa pihaknya tidak mengetahui ada orang yang berenang di TKP karena untuk hari ini tidak ada yang izin berenang. Selain itu, saat kejadian saksi Sugiyono berada di belakang, kemudian begitu saksi ke depan sudah ada orang yang tenggelam dan langsung menghubungi call center BPBD Bali.
"Menurut saksi, korban bersama teman-temannya sering berenang di kolam Orenjee Hotel tanpa izin, dan begitu dihampiri oleh karyawan selalu lari," ujar Karang Adi Putra.
Sementara dari keterangan saksi bernama Maksi membenarkan bahwa dirinya berenang bersama tiga orang kawannya di kolam renang Hotel Oranjee.
"Renang tanpa seizin management hotel. Dimana korban saat renang mengarah pada kedalaman dua meter, korban tenggelam. Kemudian meminta bantuan pada staf hotel di depan namun sekembalinya dari depan korban sudah tidak sadarkan diri," ujar Karang Adi Putra.
Kemudian, sekitar pukul 14.00 Wita tim BPBD Provinsi Bali tiba bersama 4 kru berusaha melakukan tindakan pertolongan pertama selama 20 menit. Namun tidak berhasil dan korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Pukul 15.00 Wita, jenazah korban dibawa ke RSUP Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Karang Adi Putra.