816Agent
816WIN

Kamis, 25 Juli 2019

Penderita Gangguan Jiwa Mengamuk, Lukai 3 Orang dan Rusak 1 Rumah di Jayawijaya

Penderita Gangguan Jiwa Mengamuk, Lukai 3 Orang dan Rusak 1 Rumah di JayawijayaSeorang pria tanpa identitas penderita gangguan jiwa yang suka berkeliaran di pusat kota Kabupaten Jayawijaya, mengamuk pada Rabu (24/7) lalu. Tiga orang dilaporkan luka-luka, satu kendaraan dan rumah warga rusak.

"Kemarin dia merusak mobil. Gilanya bukan gila biasa sebab mengarah ke kriminal terus. Makanya harus diamankan," kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya di Wamena. Seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (25/7).
Setiap ODGJ yang berulah dan ditangkap polisi di wilayah itu pasti dikembalikan ke pihak keluarga karena tidak ada Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di wilayah pegunungan.
"Di sini itu dikembalikan ke keluarga nanti dia dilepas lagi. Itu sama dengan kasus yang saya alami dahulu, kepala kampung bakar kantor distrik, adang mobil dan itukan gila yang kriminal," katanya.
Tonny mengatakan segera berkoordinasi dengan bupati terkait penanganan ODGJ agar kiranya dikirim ke rumah sakit di Jayapura.
"Jayawijaya pantasnya ada RSJ karena muaranya daripada trans pegunungan ada di sini semua kejahatannya. Mungkin kalau nanti mereka itu bisa ditampung jadi tidak perlu ke Jayapura lagi," katanya.
Seorang korban, Feibi Tamengkel, mengatakan ibunya dilempar ODGJ menggunakan batu. Akibatnya sang ibu mengalami luka serius di bagian telinga dan mata, serta harus mendapat perawatan medis.
Dia mengharapkan pemerintah membangun RSJ agar menampung ODGJ sebab sangat berisiko mengancam warga lain.
"Atau setidaknya dikirim ke RSJ di Jayapura. Kasihan kan anak-anak sekolah kalau jalan lalu orang gila itu melakukan kejahatan terhadap mereka," katanya.
Terhitung sejak 2018 hingga 2019, dua ODGJ di Jayawijaya telah membunuh empat orang di tempat berbeda, yaitu di Kurulu dan Wouma. Semua korban ditikam ODGJ dengan menggunakan pisau.