"Berdasarkan hasil inventarisasi yang kita lakukan, ada ratusan pohon yang kita anggap rawan. Di Jalan Slamet Riyadi, Jalan MT Haryono, Jalan Ki Hajar Dewantara, Jalan KH Masykur, Jalan Ir Sutami, Jalan Gajahmada, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Brigjen Sudiro," ungkap Kabid Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luluk Nurhayati, Jumat (26/7).
Luluk menerangkan, ratusan pohon rawan tumbang tersebut terbagi dalam tiga kategori. Yaitu rawan ringan, sedang hingga berat. Menurutnya, terdapat beberapa faktor pemicu, seperti umur, penyakit dan perilaku masyarakat di sekitarnya.
"Banyak pelaku usaha yang sering membuang air bekas memasak, oli bekas dan kadang membakar sampah di sekitar pohon. Kalau tidak dicegah lama-lama pohon itu akan mati," katanya.
Untuk pohon peneduh yang tergolong rawan tumbang ringan dan sedang, dikatakannya, akan dilakukan pemangkasan batang atau ranting guna mengurangi beban. Namun jika berpotensi mati atau tumbang, petugas akan pohon pengganti sebelum menebangnya.
"Kami masih terus melakukan pendataan pohon di sejumlah titik lainnya. Antara lain di Jalan Adisucipto, mulai Tugu Makutha hingga persimpangan Fajar Indah," kata Luluk.