
"Ada beberapa freezer jenazah, bangunan rusak, dan peralatan tidak bisa digunakan," kata Direktur RSUD Salatiga dr Pamuji, Minggu (8/9).
Dia menyebut kejadian bermula ketika saksi mata, petugas kebersihan Ahmad Suedi melihat api pertama kali muncul dari bagian belakang kamar jenazah. Kobaran api langsung membesar. "Dia tahu api dari kamar jenazah, dan waktu itu api sudah membesar," jelasnya.
Petugas yang berupaya memadamkan api tidak berhasil karena api terus membesar. Apalagi di belakang kamar jenazah tersebut banyak ranting dan daun kering. Selain itu banyak kayu dan sampah. Petugas keamanan kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
Mengenai penyebab kebakaran, Pamuji menyerahkan kepada Polres Salatiga untuk melakukan penyelidikan. Namun dia memastikan saat kejadian tidak ada jenazah yang berada di ruangan tersebut.
"Dugaan sementara, api berasal dari luar. Yakni pembakaran sampah yang kemudian merembet ke kamar jenazah. Ini bukan karena korsleting listrik, karena di luar masih ada titik api," jelas Pamuji.
Untuk sementara, tempat transit jenazah yang berada di IGD akan difungsikan menggantikan kamar jenazah yang terbakar. Pamuji mengungkapkan pembangunan kembali kamar jenazah ini menjadi prioritas dan akan diusulkan dalam APBD Perubahan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
"Untuk pembangunan kamar jenazah akibat ludes terbakar tentu nunggu usulan dana dari Pemkab Salatiga dalam APBD Perubahan," jelasnya.
Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro mengaku masih menyelidiki kasus tersebut, hingga kini, pihaknya masih memeriksa saksi.
"Beberapa petugas masih memintai keterangan saksi. Penyebabnya belum kami ketahuan yang jelas nunggu penyelidikan," tutupnya.