"Selain guguran lava, selama periode itu BPPTKG juga merekam 10 gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 23-92 detik dan 1 kali gempa low frekuensi banyak dengan amplitudo 3 mm selama 13,6 detik," kata Hanik melalui keterangan resmi di Yogyakarta seperti dikutip Antara, Selasa (28/5).
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udara 15-19 derajat Celsius, kelembapan udara 74-88 persen, dan tekanan udara 627-688 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.