
Korban bernama Nawawi (65) dan Syahroni (60), warga setempat. Keduanya mengalami luka bakar di wajah, telinga dan tangan karena menerobos api sejauh sepuluh meter yang mengepungnya. Meski selamat dari maut, satu unit sepeda motor yang dibawa tak bisa diselamatkan karena hangus terbakar.
Nawawi mengatakan, peristiwa itu terjadi saat api membakar kebun karet miliknya, Minggu (9/9) siang. Kencangnya angin membuat api dengan cepat merambat dan membuatnya kewalahan.
"Kami dikepung api besar sekali, kami nekat menerobos, jika telat sepuluh detik saja mungkin lain ceritanya, saya bisa mati," ungkap Nawawi, Senin (9/9).
Nawawi bersyukur bisa selamat dari insiden itu. Bagi dia, sepeda motor yang terbakar bisa dibeli kembali. "Tidak apa-apa motor yang terbakar asal kami selamat," kata dia.
Sementara itu, Kades Soak Batok Azon Romli menyebut, api pertama kali muncul, Minggu (8/9) siang. Disinyalir api merupakan lompatan kebakaran dari desa tetangga yang sebelumnya terjadi.
"Ya lompatan dari Desa Sungai Rambutan kemarin siang," ujarnya.
Dijelaskannya, banyak kebun warga yang terbakar selama dua hari terakhir. Sebanyak sepuluh masyarakat peduli api (MPA), satgas darat, dan puluhan warga setempat masih berjibaku memadamkan api.
"Tadi malam kami baru pulang, pagi tadi memadamkan lagi. Ada kebun karet, semak belukar, ada juga sawah yang terbakar," terangnya.