816Agent
816WIN

Rabu, 04 September 2019

Kronologi Pelajar di Bogor Tewas usai Duel Gladiator, Keterlibatan Alumni Didalami

Kronologi Pelajar di Bogor Tewas usai Duel Gladiator, Keterlibatan Alumni DidalamiDuel ala gladiator yang melibatkan pelajar, masih saja terjadi di Bogor. Terakhir, A (17), salah satu siswa SMK swasta di Kabupaten Bogor, meninggal dunia usai duel satu lawan satu di Kampung Baru, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri pada 22 Agustus 2019 lalu.
Polisi pun menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Keduanya yakni J (17) dan AM (17), karena menyebabkan Afga meninggal oleh sabetan celurit pada bagian kepala, tangan dan paha.
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky menjelaskan, korban dan pelaku AM, berjanji untuk bertemu di lokasi duel. Mereka berkomunikasi lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp untuk bertemu di depan sebuah pabrik kemudian berduel sekitar pukul 23.30 WIB.
"Pas ketemu, korban dan pelaku J langsung berduel satu lawan satu menggunakan senjata tajam jenis celurit. Korban terkena sabetan celurit pada tangan sebelah kanan serta kepala hingga meninggal dunia. Sementara pelaku dan teman-temannya melarikan diri dari lokasi," kata Dicky.
Pelaku J dan AM dijerat Pasal 80 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 351 Ayat (3) KUHP dan atau Pasal 338 KUHP.
Menurut Dicky, motif dari kasus ini didasari semacam pembuktian diri dan saling menantang dengan cara negatif. Dia pun mengimbau pihak sekolah dan orang tua lebih mengawasi ketat penggunaan alat komunikasi anak-anak mereka.
"Kita sangat prihatin atas kejadian ini. Harapannya, di Bogor ada penanganan khusus terhadap anak yang terlibat tawuran. Masyarakat juga harus ikut mengawasi agar tidak terulang," katanya.
Menurut Dicky, sekolah asal para pelaku duel gladiator ini telah sering melakukan aksi serupa dan menjadi tradisi antara senior dengan junior.
"Ini perlu didalami siapa alumninya yang dimungkinkan ada geng di dalamnya. Harus ada peran aktif dari pihak sekolah yang terlibat tawuran. Kita juga akan panggil pihak sekolahnya untuk dilaporkan kepada bupati untuk dievaluasi," kata Dicky, Rabu (4/9).