![Pulang Nongkrong, Remaja Tewas Disabet Celurit Orang Tak Dikenal di Bogor](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/02/09/1146317/670x335/pulang-nongkrong-remaja-tewas-disabet-celurit-orang-tak-dikenal-di-bogor.jpg)
Seorang remaja 16 tahun di Kota Bogor, menjadi korban pembacokan di Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (9/2).
Diketahui, remaja berinisial MZ itu sedang mengendarai sepeda motor membonceng kakaknya, R (17) dan satu temannya. Selain motor MZ, ada dua motor lain yang berjalan beriringan sekitar pukul 04.00 WIB.
Setibanya di Jalan Pandu Raya, rombongan ini dihadapi sekelompok pemuda yang mengendarai dua sepeda motor dan satu angkutan umum (angkot) yang berisi sekitar 5 orang.
"Saya kan dibonceng. Adik saya yang bawa motor. Dia kena bacok," kata R, kakak korban.
Terkena sabetan celurit, mereka kemudian terjatuh dan lari karena dikejar sekelompok remaja tak dikenal itu. R sendiri mengaku sempat memberi perlawanan. Karena kalah jumlah, akhirnya dia pun lari terpisah dari adiknya.
Sementara MZ, diketahui mengalami luka pada bagian leher dan kepala akibat sabetan celurit dan sempat dilakukan ke RS PMI Bogor, namun nyatanya tidak tertolong.
Kepolisian Resor Bogor Kota pun langsung melakukan penyelidikan atas kasus ini. Karena ada dugaan, rombongan sepeda motor korban juga mengantongi senjata tajam.
"Kita masih lakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi dan barang bukti yang ada," kata Kapolsek Bogor Utara, AKP Ilot Juanda.
Sementara ibu korban, Yeni Hati mengaku masih belum menerima kematian anaknya itu. Dia mengaku kaget, karena mendengar kabar kematian anaknya dari teman MZ.
"Tadi saya mau wudhu buat salat Subuh. Tapi denger kabar anak saya kena bacok langsung lemas. Kata teman anak saya itu, jangan kaget kalau anak saya di RS PMI. Nggak taunya udah meninggal," kata Yeni.
Dia menerangkan, dari penjelasan teman korban itu, mereka baru ingin pulang usai nongkrong. "Terus setengah 3 katanya mau pulang, mau salat Subuh. Terus ada yang cepat terus diserang katanya. Saya mah belum bisa terima," kata Yeni.